ASUHAN KEPERAWATAN PERSONAL HYGINE
Kamis, 15 Oktober 2015
Tulis Komentar
1. Pengkajian
a. Riwayat
keperawatan
Tanyakan tentang pola kebersihan individu
sehari-hari, sarana dan prasarana yang dimiliki, serta faktor-faktor yang
mempengaruhi personal hygiene individu baik faktor pendukung maupun faktor
pencetus.
b. Pemeriksaan
fisik
Pada
pemeriksaan fisik, kaji hygine personal individu, mulai dari ekstermitas atas
sampai bawah.
(1) Rambut.
Amati kondisi rambut (warna,tekstur, kuantitas), apakah tampak kusam?Apakah
ditemukan kerontokan?
(2) Kepala.
Amati dengan seksama kebersihan kulit kepala. Perhatikan adanya ketombe,
kebotakan atau tanda-tanda kemerahan.
(3) Mata. Amati
adanya tanda-tanda ikterus, konjungtiva pucat, sekret pada kelopak mata,
kemerahan atau gatal-gatal pada mata.
(4) Hidung.
Amati kondisi kebersihan hidung, kaji adanya sinusitis, pendarahan hidung,
tanda-tanda pilek yang tidak kunjung sembuh, tanda-tanda alergi atau perubahan
pada daya penciuman.
(5) Mulut. Amati
kondisi mukosa mulut dan kaji keseimbangannya. Perhatikanadanya lesi, tanda-tanda
radang gusi/sariawan, kekeringan, atau pecah-pecah.
(6) Gigi. Amati
kondisi dan kebersihan gigi. Perhatikan adanya tanda-tanda karang gigi, karies,
gigi pecah-pecah, tidak lengkap atau gigi palsu.
(7) Telinga.
Amati kondisi dan kebersihan telingan. Perhatikan adanya serumen atau kotoran
pada telinga, lesi, infeksi, atau perubahan daya pendengaran.
(8) Kulit. Amati
kondisi kulit(tekstur, turgor, kelembapan) dan kebersihannya. Perhatikan adanya
perubahan warna kulit, atria, kulit keriput, lesi atau pruritus.
(9) Kuku tangan
dan kaki. Amati bentuk dan kebersihan kuku. Perhatikan adanya kelainan atau
luka
2.
Diagnosa
Keperawatan dan Intervensi
1) Gangguan
integritas kulit
Definisi: Keadaan dimana kulit
seseorang tidak utuh
Kemungkinan berhubungan dengan:
a. Bagian tubuh
yang lama tertekan
b. Imobilisasi
c. Terpapar zat
kimia
Kemungkinan data yang ditemukan:
a.Kerusakan jaringan kulit
b.Gangren
c.Dekubitus
d.Kelemahan Fisik
Kondisi klinis kemungknan terjadi
pada:
a.Stroke
b.Fraktur femur
c.Koma
d.Trauma medulla spinalis
Tujuan yang diharapkan:
a.Pola kebersihan diri pada pasien
normal.
b.Keadaan kulit, rambut kepala
bersih.
c.Klien dapat mandiri dalam
kebersihan diri sendiri.
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
1. Kaji kembali pola kebutuhan
personal hygiene pasien
2. Kaji keadaan luka pasien
3. Jaga kulit agar tetap utuh dan
kebersihan kulit pasien dengan cara membantu mandi pasien
4. Jaga kebersihan tempat tidur,
selimut bersih dan kencang
5. Lakukan perawatan luka dengan
teknik steril sesuai program
6. Observasi tanda-tanda vital
7. Lakukan pijat pada luka dan
lakukan posisi setiap 2 jam
|
1. Data dasar dalam melakukan
intervensi
2. Menentukan intervensi lebih lanjut
3. Menghindari risiko infeksi kulit
4. Mengurangi tekanan dan menghindari
luka dekubitus
5. Penyembuhan luka
6. Pencegahan infeksi secara dini
7. Mencegah dekubitus
|
2) Gangguan
membran mukosa mulut
Definisi: Kondisi di mana mukosa
mulut pasien mengalami luka.
Kemungkinan berhubungan dengan:
a.Trauma oral
b.Pembatasan intake cairan
c.Pemberian kemoterapi dan radiasi
pada kepala dan leher
Kemungkinan data yang ditemukan:
a.Iritasi/luka pada mukosa mulut
b.Peradangan/infeksi
c.Kesulitan dalam makan dan menelan
d.Keadaan mulut yang kotor
Kondisi klinis kemungkinan terjadi
pada:
a.Stroke
b.Stomatitis
c.Koma
Tujuan yang diharapkan:
a.Keadaan
mukosa mulut, lidah dalam keadaan utuh, warna merah muda.
b.Inflamasi
tidak terjadi
c.Klien
mengatakan rasa nyaman
d.Keadaan
mulut bersih
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
1. Kaji
kembali pola kebersihan mulut
2. Lakukan
kebersihan mulut sesudah makan dan sebelum tidur
3. Gunakan
sikat gigi yang lembut
4. Gunakan
larutan garam/baking soda dan kemudian bilas dengan air bersih
5. Lakukan
pendidikan kesehatan tentang kebersihan mulut
6. Laksanakan
program terapi medis
|
1. Data dasar
dalam melakukan intervensi
2. Membersihkan
kotoran dan mencegah karang gigi
3. Mencegah
pendarahan
4. Larutan
garam/baking soda membantu melembapkan mukosa, meningkatkan granulasi, dan
menekan bakteri
5. Mencegah
gangguan mukosa
6.
Membantu menyembuhkan luka/infeksi
|
3) Kurangnya
perawatan diri/kebersihan diri
Definisi: Kondisi di mana seseorang
tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya.
Kemungkinan berhubungan dengan:
a.Kelelahan fisik
b.Penurunan kesadaran
Kemungkinan data yang ditemukan:
a.Badan kotor dan berbau
b.Rambut kotor
c.Kuku panjang dan kotor
d.Bau mulut dan kotor
Kondisi klinis kemungkinan terjadi
pada:
a.Stroke
b.Fraktur
c.Koma
Tujuan yang diharapkan:
a.Kebersihan diri sesuai pola
b.Keadaan badan, mulut,rambut dan
kuku bersih
c.Pasien merasa nyaman
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
1. Kaji
kembali pola kebersihan diri
2. Bantu
klien dalam kebersihan badan, mulut, rambut dan kuku
3. Lakukan
pendidikan kesehatan:
a.Pentingnya kebersihan diri
b.Pola kebersihan diri
c.Cara kebersihan
|
1. Data
dasar dalam melakukan intervensi
2.
Mempertahankan rasa nyaman
3.
Meningkatkan pengetahuan dan membuat klien lebih kooperatif
|
3.
Implementasi
Keperawatan
1)
Prosedur keperawatan yang dilakukan pada pasien yang
tidak mampu mandi secara sendiri.
a. Tujuan
(1) Menjaga
kebersihan tubuh
(2) Mencegah
kemungkinan terjadinya infeksi akibat kebersihan kulit yang kurang
(3) Memperlancar
sistem peredaran darah
(4) Menambah
kenyamanan pasien
b. Persiapan
alat dan bahan
1. Satu stel
pakaian
2. Baskom mandi
yang berisi air hangat atau dingin, waskom mandi dua buah, masing masing berisi
air dingin dan air hangat 2/3 bagian
3. Sabun mandi
dalam tempatnya
4. 2 handuk
bersih
5. 3 waslap
6. Kain
penutup/ selimut mandi
7. Tempat untuk
pakaian kotor
8. Celemek
9. Sarung tangan
bersih (sepasang)
10. Bedak badan/
talk
11. Minyak kayu
putih
12. Sampiran
(jika di perlukan)
c. Cara
pelaksanaan
1. Jelaskan
prosedur pada pasien tentang maksud dan tujuan tindakan
2.
Tutup pintu/jendela atau pasang sampiran
3.
Atur posisi pasien dalam keadaan terlentang
4.
Cuci tangan dan keringkan dengan haduk bersih
5.
Pakai celemek dan sarung tangan
6.
Berdiri di sisi kiri pasien
7.
Buka selimut tempat tidur, atur dibawah kaki pasien
kemudian ganti dengan selimut mandi
8.
Buka pakaian pasien bagian atas, lalu menutup bagian
yang terbuka dengan selimut mandi sampai dada
9.
Lakukan cuci muka terlebih dahulu
(1) Handuk
bentangkan dibawa kepala pasien
(2) Tanyakan
pada pasien apakah bisa menggunakan sabun atau tidak
(3) Bersihkan
muka, telinga, leher dengan waslap lembab atau dengan sabun, kemudian bilas
sampai bersih
(4) Keringkan
dengan haduk
10. Lakukan
mencuci lengan/ ekstremitas atas
(1) Kedua lengan
pasien di keataskan
(2) Pindahkan
handuk di atas dada pasien, kemudian lebarkan pada samping kiri dan kanan
(3) Letakan
kedua tangan pasien diatas haduk yang telah dilebarkan
(4) Kedua lengan
pasien dibasahi kemudian di sabuni ,dari ujung jari ke arah pangkal lengan yang
dimulai dengan bagian yang terjauh
(5) Lakukan
pembilasan sampai bersih dan keringkan dengan haduk
11. Lakukan mencuci bagaian dada dan perut
(1) Selimut
mandi diturunkan sampai perut bagian bawah
(2) Keataskan
kedua tangan pasien , kemudian haduk di angkat dan dibentangkan di sisi pasien
(3) Basahi
bagian ketiak, dada dan perut kemudian disabun, bilas dengan bersih kemudian
keringkan dengan handuk
12. Lakukan mencuci punggung
(1) Miringkan
pasien ke kiri
(2)
Bentangkan haduk di bawah punggung sampai glutea
(3)
Basahi daerah punggung hingga glutea , kemudian disabun,
dibilas dan di keringkan dengana haduk
(4)
Berikan minyak kayu putih kalau perlu dan bedak
(5)
Miringkan pasien ke kanan, kemudian handuk bentangkan
dibawah punggung sampai glutea
(6)
Cuci punggung kiri sebagaimana punggung kanan
(7)
Beri minyak kayu putih dan bedak bila perlu, kemudian
pasien di telentangkan
(8)
Pakaian bagian atas dipasangkan dengan rapi
13. Lakukan
pencucian daerah kaki
(1)
Ganti air dengan air bersih, kemudian cuci dan bersihkan
dengan waslap hingga bersih
(2) Pakaian
bawah ditanggalkan, kemudian tutup kembali dengan selimut mandi
(3) Keluarkan
kaki terjauh dari selimut mandi
(4) Handuk
dibentangkan dibawahnya dan lutut ditekuk
(5) Bersikan
kaki dengan sabun, dibilas selanjutnya di keringkan, demikian dengan kaki yang
lain
14. Lakukan mencuci lipatan paha dan
genetalia
(1) Bentangkan
handuk dibawah glutea, celana dalam ditanggalkan
(2)
Basahi daerah lipatan paha dan genetalia, kemudian
diberih sabun, dibilas dan di keringkan
(3)
Ganti celana dalam yang bersih dan pasangkan pakaian
bagian bawah
(4)
Rapikan pasien dan atur posisi yang aman dan nyaman
(5)
Lepaskan sarung tangan dan bereskan barang
(6)
Cuci tangan
2)
Prosedur
Mencuci Dan Menyisir Rambut
Merupakan tindakan pada pada pasien dengan cara mencuci dan menyisir rambut
yang dilakukan pada pasien tidak mampu memenuhi kebutuhan perawatan diri dan
pada pasien yang akan menjalani oprerasi besar . tujuan dari prosedur ini
adalah untuk membersikan kuman yang ada pada kulit kepaladan rambut, menambah
rasa nyaman , membasmi kutu, ketombe yang melekat pada kulit, serta
memperlancar system peredaran darah di bawah kulit, dan menghilangkan bau.
a. Persiapan
alat dan bahan:
(1) Handuk
secukupnya
(2)
Perlak / pangalas
(3)
Baskom berisi air panas
(4)
Sampo dalam tempatnya
(5)
Kasa dan kapas
(6)
Sisir
(7)
Bengkok berisi larutan disinfektan 2-3%
(8)
Gayung
(9)
Ember kosong
(10) Sampiran
(11) Celemek
untuk petugas
(12) Alat
pengering rambut
(13) Sarung
tangan bersih
b. Cara
pelaksanaan:
(1)
Jelaskan prosedur pada klien
(2) Cuci tangan
(3) Mengenakan
sarung tangan dan celemek
(4) Tutup
jendela atau pasang sampiran
(5) Mengganti
selimut pasien dengan selimut mandi
(6) Atur posisi
pasien dengan kepala di pinggir tempat tidur
(7) Lepaskan
baskom di bawah tempat tidur tepat di bawah kepala pasien
(8) Pasang
perlak atau pengalas di bawah kepala pasien dan di sambungkan kearah bagian
baskom dengan pinggir di gulung
(9) Tutup
telinga pasien dengan kapas
(10) Tutup dada
pasien dengan handuk sampai ke leher
(11) Kemudian
sisir rambut kemudian lakukan pencucian dengan air hangat , selanjutnya
menggunakan sampo dan bilas dengan air hangat sambil di pijat
(12) Setelah keringkan
(13) Letakan
kepala di bantal yang telah dialasi handuk kering
(14) Rapikan
pasien, ganti selimut mandi dengan selimut tidur
(15) Cuci tangan
3) Perawatan
Kuku
a. Pengertian
Merupakan tindakan keperawatan pada pasien yang tidak mampu merawat kuku sendiri.
Merupakan tindakan keperawatan pada pasien yang tidak mampu merawat kuku sendiri.
b. Tujuan
1. Menjaga
kuku
2. Mencegah timbulnya luka atau infeksi akibat garukan dari kuku.
2. Mencegah timbulnya luka atau infeksi akibat garukan dari kuku.
c. Alat dan bahan
1. Alat
pemotong kuku
2. Handuk
3. Baskom berisi air hangat
4. Bengkok/nierbekken
5. Sabun
6. Kapas
7. Sikat kuku
2. Handuk
3. Baskom berisi air hangat
4. Bengkok/nierbekken
5. Sabun
6. Kapas
7. Sikat kuku
d. Prosedur
Kerja
1. Jelaskan
prosedur pada klien/keluarga klien
2. Cuci tangan
3. Atur posisi pasien dengan duduk atau baring
4. Tentukan kuku yang akan dipotong
5. Rendam kuku dengan air hangat kurang lebih 2 menit dan lakukan sikat dengan beri sabun bila kotor
6. Keringkan dengan handuk
7. Letakkan tangan diatas bengkok/nierbekken dan lakukan pemotongan kuku
8. Cuci tangan.
2. Cuci tangan
3. Atur posisi pasien dengan duduk atau baring
4. Tentukan kuku yang akan dipotong
5. Rendam kuku dengan air hangat kurang lebih 2 menit dan lakukan sikat dengan beri sabun bila kotor
6. Keringkan dengan handuk
7. Letakkan tangan diatas bengkok/nierbekken dan lakukan pemotongan kuku
8. Cuci tangan.
4) Perawatan
Gigi Dan Mulut
a.
Pengertian
Merupakan
tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien yang dihospitalisasi. Tindakan
ini dapat dilukan oleh pasien yang sadar secara mandiri atau dengan bantuan
perawat.
b.Tujuan
1.
Mencegah infeksi gigi dan gusi
2. Mempertahankan kenyamanan rongga mulut.
2. Mempertahankan kenyamanan rongga mulut.
c.Alat
dan bahan
1.
Handuk dan kain pengalas
2. Gelas kumur berisi:
a. Air masak/NaCl
b. Obat kumur
c. Borax gliserin
3. Spatel lidah yang telah dibungkus dengan kain kasa
4. Kapas lidi
5. Bengkok
6. Kain kasa
7. Pinset atau arteri klem
8. Sikat gigi dan pasta gigi
2. Gelas kumur berisi:
a. Air masak/NaCl
b. Obat kumur
c. Borax gliserin
3. Spatel lidah yang telah dibungkus dengan kain kasa
4. Kapas lidi
5. Bengkok
6. Kain kasa
7. Pinset atau arteri klem
8. Sikat gigi dan pasta gigi
d.Prosedur
Kerja
(1)
Untuk pasien tidak sadar
1. Jelaskan prosedur pada klien/keluarga klien
2. Cuci tangan
3. Atur posisi dengan posisi tidur miring kanan/kiri
4. Pasang handuk dibawah dagu/pipi klien
5. Ambil pinset dan bungkus dengan kain kasa yang dibasahi dengan air hangat/masak
6. Gunakan tong spatel (sudip lidah) untuk membuka mulut pada saat membersihkan gigi/mulut
7. Lakukan pembersihan dimulai dari diding rogga mulut, gusi, gigi, dan lidah/
8. Keringkan dengan kasa steril yang kering
9. Setelah bersih, oleskan dengan Borax gliserin
10. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
1. Jelaskan prosedur pada klien/keluarga klien
2. Cuci tangan
3. Atur posisi dengan posisi tidur miring kanan/kiri
4. Pasang handuk dibawah dagu/pipi klien
5. Ambil pinset dan bungkus dengan kain kasa yang dibasahi dengan air hangat/masak
6. Gunakan tong spatel (sudip lidah) untuk membuka mulut pada saat membersihkan gigi/mulut
7. Lakukan pembersihan dimulai dari diding rogga mulut, gusi, gigi, dan lidah/
8. Keringkan dengan kasa steril yang kering
9. Setelah bersih, oleskan dengan Borax gliserin
10. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
(2)
Untuk pasien sadar, tetapi tidak mampu melakukan sendiri
1. Jelaskan prosedur pada klien
2. Cuci tangan
3. Atur posisi dengan duduk
4. Pasang handuk dibawah dagu
5. Ambil pinset dan bungkus dengan kain kasa yang dibasahi dengan air hangat/masak
6. Kemudian bersihkan pada daerah mulut mulai rongga mulut, gisi, gigi dan lidah, lalu bilas dengan larutan NaCl.
7. Setelah bersih oleskan dengan borax gliserin
8. Untuk perawatan gigi lakukan penyikatan dengan gerakan naik turun
9. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
1. Jelaskan prosedur pada klien
2. Cuci tangan
3. Atur posisi dengan duduk
4. Pasang handuk dibawah dagu
5. Ambil pinset dan bungkus dengan kain kasa yang dibasahi dengan air hangat/masak
6. Kemudian bersihkan pada daerah mulut mulai rongga mulut, gisi, gigi dan lidah, lalu bilas dengan larutan NaCl.
7. Setelah bersih oleskan dengan borax gliserin
8. Untuk perawatan gigi lakukan penyikatan dengan gerakan naik turun
9. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
Belum ada Komentar untuk "ASUHAN KEPERAWATAN PERSONAL HYGINE"
Posting Komentar