Senin, 10 November 2014

KEGOKILAN JADI ANAK KOS (JANGAN DIBACA, BERBAHAYA!) :D


oleh : wiwin winanrni (gua sendiri iseng aja gak punya inspirasi soalnya haha)

Mungkin ini akan menjadi sebuah pengalaman yang sangat mengesankan, interresting, unforgettable dan tak ternilai harganya. Selama menjadi Mahasiswa, em... mahasiswa loh ya bukan mahasisa, kalau akhir bulan mungkin cocok menyandang sebagai mahasisa karena makannya dari sisa-sisa kemaren kwkwkw.

Tau Dipsi kan? Nah dia itu salah satu anggota boyband terkenal dari dunia dongeng, kenal gak? Sama aku juga gak kenal hehe. Itu tadi aku ngasal aja, biar ceritanya agak panjang sih muehehe.

Ya udah deh dari pada berlama lama aku bersabda, yang tak ada arah dan mungkin bisa membuat sobat sekalian muntah, lebih baik aku ceritakan saja ya eksperienku selama ngekos!!

Oke meluncur ke tekapeeeeeee... Terek tek tek!!! Brummm #mukul panci tetangga.

Blubub... blubub... blubub... *aku tenggelem*

Hari pertama ngekos itu cukup melelahkan, cukup bikin keringat terkuras dan air laut juga terkuras. Tentu saja karna saya termasuk anak rajin kebanggan masjid, jadi saya merapikan kamar kos, bersih sana bersih sini, ngepel sana ngepel sini, saking rajinnya, saya diberi somasi sama Ibukos gara-gara atap rumah juga saya pel.

Suasana kos-kosan sangat ramai seperti pasar kliwon, ada yang nyetel musik, ada yang telfonan sama mantannya, pacarnya, dan selingkuhannya. Dan seperti biasa saya telfonan sama operator, siapa tahu ada yang jomblo *Benerin muka*

Nah kebetulan temen sekos saya Rini namanya *nama disamarkan demi kesejahteraan umat jomblo*
Dia itu cantik tapi yah itu, dia rada pelit tapi kampretnya dia selalu bilang kalo dia cuma mau ngirit. Hari ini makan, besok puasa, hari ini makan dijamak, besok puasa 2 hari. Pas wisuda tinggal tulang doang haha.

Tempat kos sangat nyaman ,adem dan berisik tentunya. Kamarnya ada banyak, dimana setiap kamar ditempati oleh satu spesies, sedangkan kamar mandinya cuma beberapa biji. Kalau lagi pada ngalamain urgensi moment kamar mandi bisa rebutan, ngantrinya sampe ke Zimbabwe haha.

Kalau ada waktu bersama kita sering menyempatkan waktu buat nonton bareng, ngebanyol bareng, makan juga bareng mie ayamnya 1 mangkok, sendoknya 6, kita itu sangat menghargai solidaritas antar penghuni kos. Namun pada kenyatannya kita itu lagi ngirit kwkwk.

Tapi kita yang ngekos ini bener bener beruntung tanpa buntung, kita satu kos sama mbak-mbak yang namanya Nana *lagi-lagi nama disamarkan*, dia baik banget suka minjemin sesuatu kalau kita gak punya. Sebenernya mau pinjem pacarnya bentar, tapi enggak enak lah. Soalnya saya enggak enakan orangnya.

Dan begitulah indahnya jadi anak kos, kebersamaan, solidaritas antar spesies dikerajaan kos, saling keberberbagian berdasarkan asas kekostan yang tercantum dalam UUD no 1000 ayat 008. Eh itu saras bukan sih? Haha.

Banyak kejadian freak-able yang sudah saya alami bersama Rini, kita itu sudah seperti dua manusia nista bahagia yang ditakdirkan untuk bersama-sama. *eaaa

"Win, aku tuh pengen beli minyak wangi, tapi yang isi ulang"

"Beli dong, paling 40 ribuan"

"40 ribu mah mahal kali" cerca Rini dengan monyongin bibirnya, ia ngupil sambil membuat kerajinan tangan dari upil hasil panennya wkwk. Dia bener-bener kreatif.

"Lah terus maunya gimana?"

"Mending pakai molto aja, ya nggak?"

"Parfuman pakai molto? Gak sekalian pakai pengharum ruangan"

"hahahaha" dia ketawa, dan sebuah hiasan berbentuk teddy bear sudah dibuatnya hasil olahan dari upil. Dahsyaaaaaaaat!

Hari-hari kita lewati dengan apa adanya, sederhana yang banyak ngenesnya. Menjadi mahasiswa perantauan yang sangat freak.

"Rin, kan tadi aku habis nyuci, kan aku kasih molto tapi kok berbusa terus ya?"

"Kok bisa sih?"

"Gak tau" Saya bingung, duduk di pojok kamar.

"Kamu pakai ini?" Tanya Rini dengan menunjukan molto yang aku pakai tadi. Aku mengangguk lesu, mengumpulkan tenaga untuk kembali bangkit, nyuci 2 ember cukup membuat badan lelah, letih dan lunglai ditambah harus dibilas beberapa kali gara-gara busanya gak mau ilang. Itu molto yang kurang ajar!

"Ya ampun, ini tuh SO KLIN LANTAI win bukan moltooooo! Pantes aja berbusa terus!"

"Ha? So klin lantaiiiiiiiiii?" Ucapku terkejut melihat tulisan yang ternyata benar, bahwa benda yang bikin saya capek itu bukanlah pengharum baju tapi pengharum lantai.

5 Menit kemudian saya langsung Sholat tasbih untuk menghapus dosa yang baru saja saya perbuat, karena sudah mendzolimi baju saya sendiri.

Kita berdua sweet banget, padahal baru beberapa minggu kenal. Kita beli galon buat berdua. Harganya 50 ribu, kita patungan. Sweet apa ngirit sih? Haha. Kalau galonnya abis, kita isi ulang, kalau isi ulang dia maunya yang harganya murah 6 ribu rupiah. Ya Alloh, semoga bertahun-tahun disini tenggorokan saya tidak mengalami radang kronis atau gangguan lainnya. *baca yasin*

Kamar kita ada dilantai atas, dan mengangkat galon itu termasuk penyiksaan batin yang amat pedih.

"Rin, tenaga dong tenaga. Berat nih!"

"Aku juga berat"

"Aku masih muda, sudah harus mengangkat beban hidup yang berat seperti ini"


"Lebay lo!"
Kata Rini sewot Setelah dengan kemampuan yang luar biasa akhirnya galon berhasil diangkut kelantai atas, padahal saya tadi sempet nyaranin buat panggil pengendali angin, tapi kata Rini itu mustahil.

Saya sudah menyerah, Rini apalagi. Dan letak kamar kita berdua masih jauh, kamar saya diujung kiri dan punya Rini ujung kanan. Posisi kita sedang berada ditengah-tengahnya. Galon isi ulangnya sudah biasa diletakkan di kamar Rini.

"Gelindingin aja deh"

"Yaudah" Ucap rini pasrah, dia mulai lelah. Galon kita gelindingin, dan dengan gagahnya ia meluncur dengan amat ciamaik.

WUUUUZZZ... WUUUUUZZZ... Ada backsoundnya kayak di film anime-anime jepang.

"Eh..eh..eh itu" Aku nunjuk galonnya dengan shock

"Eh iya.."

"Eh... eh"

"Aaaaaaah"

"Uuuuuh.. yaaah!"

"Oooooooooh"

"Wiiiiiiiin itu tutup galonnya lepas"

"Yah airnya... tumpaaaah!"

Kita berdua lari menghampiri galon yang sudah menumpahkan banyak air.

"Yah ini bukan edisi minum air kran kan?"

"Hahahaha" Kita berdua ketawa terbahak-bahak. Oh anak kos.

DADAAAAAAAH MAU NYARI GEBETAN DULU MUAHAHAHA~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar