GANGGUAN WICARA (BICARA) DAN PENGKAJIANNYA
Rabu, 18 Maret 2015
Tulis Komentar
A.
Pengertian.
1. Suara.
Adalah bunyi yang dihasilkan pita suara
pada saat eksoirasi.
2. Bahasa.
Adalah simbol linguistik yang berupa
kata-kata yang digunakan manusia untuk berkomunikasi (NANCY E WOOD).
3. Wicara
(Bicara).
Adalah pernyataan melalui simbol dan
ujaran.
B.
Proses Wicara (bicara).
Ø Suara
dan simbol diterima oleh organ pendengaran dan penglihatan.
Ø Dibawa
ke korteks pendengaran primer area 41 dan 42.
Ø Suara
diasosiasikan di area 22 (wernick area) untuk memahami bahasa.
Ø Disampaikan
ke area broca (area broadman 44 dan 45) untuk menggerakan motorik bicara.
C.
Delapan Fungsi Alat Tubuh Yang Dapat Mengasilkan
Suara.
a. Simbolisasi.
Melakukan formulasi dan menyimak simbol
yang lain yang disebut bahasa.
b. Respirasi.
Diperlukan dalam berbicara.
c. Resonasi.
Menghasilkan nada-nada tertentu.
d. Fonasi.
Tenaga yang dipakai untuk menggerakan
pita suara.
e. Artikulasi.
Menghasilkan vokal dan konsonan untuk
berbicara.
f. Lafal.
Menghasilkan pengucapan bunyi bahasa.
g. Prosodi.
Membuat nada dasar.
h. Kemampuan
komunikasi.
Kemauan, kesediaan, kemampuan
berinteraksi lewat komunikasi.
D.
Empat Komponen Pusat Bahasa di Otak
(brown).
a. Kosakata
leksikal.
Didapat sejak kecil dan dikembangkan
terus menerus seumur hidup.
b. Sintaktikal.
Suatu aturan yang dikuasai untuk
membentuk suatu kalimat yang besar.
c. Rentang
ingatan auditif.
Untuk mendapatkan proses yang didengar.
d. Pemilihan
saluran.
Suatu kemampuan untuk memilih intake dan
output yang diperlukan untuk berbahasa.
E.
Jenis-Jenis Gangguan Berbicara.
a. Afasia
broca.
Tidak dapat berbicara.
b. Afasia
wernick.
Tidak dapat menyimak pembicaraan.
c. Afasia
konduksi.
Lesi pada fasikulus arkuatus diantara
broca dan wernick sehingga tidak dapat menyimak dan berbicara.
d. Afasia
global.
Gangguan diseluruh korteks,
irrepersibel.
e. Afasia
anomik atau anomia.
Gejala sisa dari afasia berat, lesi pada
beberapa tempat.
F.
Jenis-Jenis Gangguan Berbicara Kelainan Artikulasi.
a. Dislaila.
Tidak dapat berbicara sama sekali
walaupun artikulasi baik, tetapi karena tuli tetap tidak ada kemampuan untuk
berbahasa.
Upaya
penanggulangan : terapi bahasa pasif untuk menambah
kosakata bahasa.
b. Disglosia.
Tidak dapat berbicara karena ada cleft
palate.
Upaya
penanggulangan : pemacuan gerak organ artikulasi dan
latihan kordinasi gerak otot untuk pembentukan bunyi.
c. Disfasia.
Karena adanya stroke yang menyebabkan
tidak dapat berbicara dengan baik.
Upaya
penanggulangan : penyempurnaan gerak bicara yang
efektif, hindari bahasa isarat, libatkan keluarga dalam terapi.
d. Distaria.
Pada klien kelainan neurologi, terutama
artikulasi.
Upaya
penanggulangan : latihan pernafasan dan kordinasi
gerak organ artikulasi.
e. Disfinia
Sejati.
Ada kelainan pada laring.
Upaya penanggulangan : penyempurnaan
kordinasi organ wicara (bicara)
f. Stuttering.
Kelainan untuk memulai bicara.
Upaya
penanggulangan : memberikan stimulasi agar klien
memberikan tanggapan, latihan wicara sedini mungkin.
g. Cluttering.
Kelainan wicara (bicara) terlalu cepat,
tidak teratur dan sukar dimengerti.
Upaya
penanggulangan : pendekatan psikologis.
h. Suara
Parau.
Bukan merupakan suatu penyakit, tetapi
gejala penyerta dari penyakit lain atau dari tindakan lain. Yaitu karena, post
laringektomi, post thyroidektomi, tumor saluran pernafasan.
Upaya
penanggulangan : tergantung berat ringannya. Yaitu,
perbaikan respirasi, fonasi, resonansi, ataupun artikulasi.
G.
Penyebab Gangguan Wicara (Bicara).
a. Gangguan
perdarahan otak.
b. Kelainan
neurologis, mulut dan geligi serta THT.
c. Kerusakan
laring sebagai sumber vibrasi.
d. Tuli
tetap.
e. Bibir
sumbing, celah langit-langit.
f. Perkembangan
kemampuan berbicara yang terlibat karena faktor psikososial misalnya, kurang
rangsangan dirumah.
g. Klien
dengan reterdasi mental.
h. Gangguan
pada perkembangan otak.
H.
Pengkajian daerah laring.
1. Merasa
Ada Masa, Penuh atau Pembengkak kan.
a. Lamanya?
b. Lokasi?
c. Apakah
perasaan tersebut intermiten atau terus-menerus?
d. Nyeri
atau tidak? Jika nyeri apakah ada nyeri alih seperti nyeri telinga?
e. Apakah
ada kesulitan menelan atau tidak?
f. Apakah
klien gelisah?
2. Kesulitan
Menelan (disfagia).
a. Lamanya
(minggu, bulan, tahun)?
b. Apakah
kesulitan ini bertambah?
c. Apakah
ada rasa nyeri?
d. Seberapa
jauh klien dapat menelan makanan biasa? Apakah sumbatan makin hebat saat
menelan makanan cair atau padat?
e. Dimana
kira-kira letak sumbatan? (minta klien menunjukannya)
f. Apakah
ada regurgitasi? Jika ada apakah berbau?
g. Apakah
klien kehilangan Berat Badan (BB)? Jika ya berapa banyak?
3. Suara
Serak.
a. Lamanya
(minggu, bulan, tahun)?
b. Apakah
timbul mendadak atau perlahan?
c. Apakah
suara hilang sama sekali pada setiap waktu? Jika pernah berapa lama
berlangsungnya.
d. Apakah
klien pernah serak sebelumnya? Jika ya kapan dan berapa lama?
e. Apakah
serak didahului oleh pilek atau sakit tenggorokan?
f. Adakah
rasa tidak nyaman di daerah laring?
g. Apakah
klien batuk? Dapatkah mengeluarkan sekrek?
h. Adakah
nyeri saat menggunakan suara/ adakah ketidaknyamanan saat bernafas?
i.
Adahak riwayat minum alkohol berlebihan
dan merokok?
4. Batuk.
a. Lamanya
(minggu, bulan, tahun)?
b. Dibagian
tenggorokan mana batuknya dimulai?
c. Apa
yang dibatukan?
d. Apakah
ada keadaan tertentu dimana batuk menjadi buruk? Apakah semakin buruk saat
malam hari atau selama berlatih.
e. Apakah
klien kehilangan berat badan (BB)/? Berapa banyak?
f. Apakah
ada kehilangan nafsu makan?
g. Apakah
ada hemapto?
h. Adakah
riwayat merokok?
I.
Pemeriksaan Laring.
Ø Klien
duduk lurus agak condong kedepan dengan leher agak fleksi.
Ø Kaca
laring dihangatkan denngan api lampu spirtus, sebelum dimasukan kemulut, dicoba
dulu pada tangan.
Ø Klien
diminta membuka mulut dan menjulurkan lidahnya.
Ø Lidah
dipegang dengan tangan kiri memakai kassa dan ditarik keluar dengan hati-hati.
Ø Kaca
laring dimasukan kemulut dengan arah kaca kebawah, bersandar pada uvula dan
platum mole.
Ø Untuk
menilai pita suara, klien disuruh inspirasi dan ekspirasi atau mengucapkan
eeeee.
Belum ada Komentar untuk "GANGGUAN WICARA (BICARA) DAN PENGKAJIANNYA"
Posting Komentar