Anti Inflamasi Steroid
Senin, 15 Juni 2015
1 Komentar
Obat ini merupakan antiinflamasi yang sangat kuat. Karena
Obat-obat ini menghambat enzim phospholipase A2 sehingga tidak terbentuk asam
arakidonat. Asam arakidonat tidak terbentuk berarti prostaglandin juga tidak
akan terbantuk. Namun, obat anti inflamasi golongan ini tidak boleh digunakan
seenaknya. Karena efek sampingnya besar. Bisa menyebabkan moon face,
hipertensi, osteoporosis dll.
Senyawa steroid adalah senyawa golongan lipid yang memiliki
stuktur kimia tertentu yang memiliki tiga cincin sikloheksana dan satu cincin
siklopentana. Suatu molekul steroid yang dihasilkan secara alami oleh korteks
adrenal tubuh dikenal dengan nama senyawa kortikosteroid.
Kortikosteroid sendiri digolongkan menjadi dua berdasarkan
aktifitasnya, yaitu glukokortikoid dan mineralokortikoid. Glukokortikoid
memiliki peranan pada metabolisme glukosa, sedangkan mineralokortikosteroid
memiliki retensi garam. Pada manusia, glukortikoid alami yang utama adalah
kortisol atau hidrokortison, sedangkan mineralokortikoid utama adalah
aldosteron. Selain steroid alami, telah banyak disintetis glukokortikoid
sintetik, yang termasuk golongan obat yang penting karena secara luas digunakan
terutama untuk pengobatan penyakit-penyakit inflasi. Contoh antara lain adalah
deksametason, prednison, metil prednisolon, triamsinolon dan betametason
(Ikawati, 2006). Aldosteron adalah hormon
steroid dari golongan mineralkortikoid
yang disekresi dari
bagian terluar zona glomerulosa
pada bagian korteks
kelenjar adrenal,
yang berpengaruh terhadap tubulus distal
dan collecting ducts dari ginjal
sehingga terjadi peningkatan penyerapan kembali partikel
air,
ion,
garam oleh ginjal
dan sekresi potasium
pada saat yang bersamaan. Hal ini menyebabkan peningkatan volume dan tekanan darah.
Kortikosteroid bekerja dengan mempengaruhi kecepatan
sintetis protein. Molekul hormon memasuki sel melewati membran plasma secara
difusi pasif. Hanya di jaringan target hormon ini bereaksi dengan reseptor
protein yang spesifik dalam sitoplasma sel dan membentuk kompleks
reseptor-steroid. Kompleks ini mengalami perubahan komformasi, lalu bergerak
menuju nukleus dan berikatan dengan kromatin. Ikatan ini menstimulasi
transkripsi RNA dan sintetis protein spesifik.
Induksi sintetis protein ini yang akan menghasilkan efek
fisiologik steroid (Darmansjah, 2005).
Berdasarkan
masa kerjanya golongan kortikosteroid dibagi menjadi :
o
Kortikosteroid kerja singkat dengan masa paruh < 12 jam,
yang termasuk golongan ini adalah kortisol/hidrokortison, kortison,
kortikosteron, fludrokortison
o
Kortikosteroid kerja sedang dengan masa paruh 12 – 36 jam,
yaitu metilprednisolon, prednison, prednisolon, dan triamsinolon.
o
Kortikosteroid kerja lama dengan masa paruh >36 jam,
adalah parametason, betametason dan deksametason.
wihh nice info, saya pengunjung setia web anda
BalasHapuskunjung balik, di web kami banyak penawaran dan tips tentang kesehatan
Ada artikel menarik tentang obat tradisional yang mampu menyembuhkan penyakit berat, cek yuk
Obat tradisional Benjolan di Leher