PERADANGAN (karakteristik peradangan, tahap peradangan,dan reaksi peradangan)
Sabtu, 05 September 2015
Tulis Komentar
1. KARAKTERISTIK
RADANG (Cornelius Celsus)
a. Rubor
(kemerahan).
Akibat peningkatan aliran darah ke
daerah meradang.
b. Kolor
(panas) akibat peningkatan aliran darah.
c. Tumor
(pembengkakan). Akibat peningkatan permeabilitas kapiler sehingga
protein-protein dan eksudat masuk ke
ruangan intestitium.
d. Dolor
(nyeri). Akibat peregangan saraf karena pembengkakan dan rangsangan ujung-ujung
saraf oleh mediator-mediator peradangan.
e. Fungsi
laesa berkurang fungsi karena adanya rasa sakit akibat saraf yang merangsang
sehingga bagian tubuh tidak berfungsi, penyebab lain edema.
2. TAHAP
PERADANGAN.
a. Tahap
Pertama. Adalah produksi faktor-faktor kimia vasoaktif oleh sel rusak di area
cedera meliputi : histamin (dari sel mast), serotonin (dari trombosit), derivat
asam arakidonat (leokotrien, prostaglandin, dan trombokstan) & kinin
(protein plasma teraktivasi).
b. Tahap
Kedua adalah kemotaksis (gerakan fagosit ke area cedera ) terjadi dalam satu
jam setelah permulaan proses inflamasi.
c. Fagositosis
merupakan agen berbahaya terjadi pada area cedera.
1.) Neotrofil
dan makrofag akan terurai secara enzimatik dan mati setelah menelan sejumlah
besar mikroorganisme.
2.) Leukosit
mati, sel jaringan mati dan berbagai jenis cairan tubuh membentuk terus
terbentuk sampai infeksi teratasi.
3.) Abses
atau granuloma akan terbentuk jika respon inflamasi tidak dapat mengatasi
cedera atau invasi.
3. REAKSI
PERADANGAN.
Dua stadium peradangan akut .
a. Stadium
Vaskular.
Stadium
ini dimulai hampir segera setelah cedera atau ketika terjadi infeksi atau
terpejan toksin. Arteriol di dekat tempat cedera mengalami konstrisi secara
singkat lalu vasodilatasi (relaksasi) berkepanjangan. Kontriksi singkat >
menarik sel endotel terpisah dengan dinding arteriol, yang memungkinkan sel
darah putih bergerak dini ke tempat infeksi atau cedera. Dilatasi arteriol
menyebabkan tekanan cairan di kapiler-kapiler sebelah hilir (vasodilatasi
disebabkan oleh degranulasi sel mast & pelepasan perantara kimia) dalam waktu
bersamaan histamin dan zat kimia lain menyebabkan peningkatan permeabilitas
kapiler sekitar ini disertai dengan peningkatan aliran darah yang menyebabkan
peningkatan perpindahan filtrat plasma ke dalam ruangan interstisium sehingga
menyebabkan pembengkakan dan edema ruang interstitium 7 peningkatan viskositas
darah yang tersisa dalam kapiler, kadang sel darah merah dapat bergerak menuju
area sekitar sel yang terkena.
b. Stadium
selular.
Setlah
sel darah putih berpindahdi area cedera sehingga sel darah putih dan trombosit
tertarik ke daerah tersebut oleh zat-zat kimia yang dihasilkan oleh sel yang
cedera. Sel masih melakukan pengaktifan komplemen dan pembentukan sitokinin
terjadi setelah antibodi berikatan dengan antigen > stimulasi menyebabkan
sel endotel dan sel darah putih menghasilkan adhesi komplamenter sehingga sel
darah putih melekat pada sel endotel dan bergerak ke perifer kapiler kemudian
mengelilingi dan memfagositosis sel rusak. Trombosit merangsang pembekuan untuk
mengisolasi infeksi dan peradangan sehingga sel-sel tertarik ke daerah cedera
dan berperan terhadap penyembuhan.
Belum ada Komentar untuk "PERADANGAN (karakteristik peradangan, tahap peradangan,dan reaksi peradangan)"
Posting Komentar