MODEL DOKUMENTASI KEPERAWATAN
Sabtu, 03 Oktober 2015
Tulis Komentar
Model
dokumentasi keperawatan merupakan model dokumentasi dimana data-data klien
dimasukan ke dalam suatu format, catatan dan prosedur dengan tepat yang dapat
memberikan gambaran perawatan secara lengkap dan akurat.
Model
dokumentasi keperawatan dapat diketahui siapa yang mencatat, dimana catatan
dibuat, kapan catatan dibuat dan dibutuhkan dan dalam bentuk apa catatan itu
dibuat.
Tujuh
komponen model Dokumentasi Keperawatan antara lain
1. Model
Dokumentasi SOR (Source-Oriented-Record).
2. Model
Dokumentasi POR (Problem-Oriented-Record).
3. Model
Dokumentasi POR (Progress-Oriented-Record).
4. Model
Dokumentasi CBE (Charting by Excepting).
5. Model
Dokumentasi PIE (Problem-Intervention- Evaluation).
6. Model
Dokumentasi POS (Problem-Oriented-System).
7. Sistem
Dokumentasi Core.
1.)
SOR
(Source-Oriented Record).
Merupakan model dokumentasi yang
berorientasi kepada sumber. Model ini umumnya diterapkan pada rawat inap.
Didalam model ini terdapat : catatan pasien ditulis oleh dokter. Riwayat keperawatan
ditulis oleh perawat. Formulir nya terdiri dari : formulir grafik, format
pemberian obat, format catatan perawat meliputi. Riwayat penyakit klien,
perkembangan klien, pemeriksaan labolatorium dan diagnostik.
Model dokumentasi SOR terdiri dari lima
komponen antara lain.
a. Lembaran
penerimaan berisi biodata.
b. Lembar
intruksi dokter.
c. Lembar
riwayat medis atau penyakit.
d. Catatan
perawat.
e. Catatan
laporan khusus.
Format model
dokumentasi SOR
Tanggal.
|
Waktu
|
Sumber
|
Catatan
perkembangan
|
Tgl/bln/thn.
|
Waktu
intervensi
|
P/D/F/G
|
Meliputi.
1.
Pengkajian keperawatan.
2.
Diagnosa keperawatan.
3.
Rencana keperawatan.
4.
Tindakan keperawatan.
5.
Evaluasi keperawatan.
Tanda
tangan.
|
Sumber.
P = perawat, D =
dokter, F = fisioterapi, G = ahli gigi.
Keuntungan menggunakan
model dokumentasi SOR antara lain.
a. Menyajikan
data yang berurutan dan mudah diidentifikasi.
b. Memudahkan
perawat melakukan cara pendokumentasian.
c. Proses
pendokumentasian menjadi sederhana.
Kerugian menggunakan
model dokumentasi SOR antara lain sebagai berikut :
a. Sulit
untuk mencarai data sebelumnya.
b. Waktu
pelaksanaan Asuhan Keperawatan memerlukan waktu yang banyak.
c. Memerlukan
pengkajian data dari beberapa sumber untuk menentukan masalah dan intervensi
yang akan diberikan kepada klien.
d. Pekembangan
klien sulit untuk dipantau.
2.)
Model
Dokumentasi POR (Problem-Oriented Record).
Model
dokumentasi POR merupakan model dokumentasi yang berorientasi terhadap masalah,
model yang berpusat pada data yang didokumentasikan dan disusun berdasarkan
masalah klien. Komponen-komponen model dokumentasi POR antaralain:
a. Data
dasar.
b. Daftar
masalah.
c. Daftar
rencana awal Asuhan Keperawatan.
d. Catatan
perkembangan.
a.) Data
dasar.
Data
dasar merupakan kumpulan informasi tentang klien, yang berisi semua informasi
yang telah dikaji dari klien sejak pertama kali klien masuk Rumah Sakit. Data
dasar meliputi : riwayat klien tentang keadaan umum klien, riwayat keluarga,
keadaan penyakit yang dialami pasien, tindakan keperawatan yang pernah
diberikan, pemeriksaan fisik, dan data penunjang (Labolatorium dan diagnostik).
b.) Daftar
masalah.
Daftar
masalah merupakan hasil penafsiran dari data dasar atau hasil analisis dari
perubahan data. Daftar ini mencerminkan keadaan atau nilai yang tidak
normaldari data yang didapat dengan menggunakan urutan prioritas yang
dituliskan ke dalam daftar masalah dan diberikan pada setiap pergantian shift.
Kriteria daftar masalah yang dibuat adalah :
1. Data
yang telah teridentifikasi dari data dasar disusun sesuai dengan tanggal
identifikasi masalah.
2. Daftar
masalah ditulis pertama kali oleh perawat yang pertama kali bertemu dengan
klien ataupun orang yang diberi tanggungjawab untuk menuliskannya.
3. Daftar
ini berada pada bagian depan status klien.
4. Tiap
masalah diberikan tgl, no, rumusan masalah, serta nama perawat yang menemukan
masalah tersebut.
Contoh Format dari
daftar masalah adalah sebagai berikut :
Tgl
|
No.
|
Masalah
Klien
|
Diidentifikasi
oleh
|
Masalah
Klien
|
2-10-2013
|
I
|
I
|
(perawat
yang mengidentifikasi masalah klien)
|
c.) Daftar
rencana awal Asuhan Keperawatan.
Daftar
rencana awal Asuhan Keperawatan merupakan rencana yang dapat dikembangkan
secara spesifikuntuk setiap masalah. Terdiri dari tiga komponen, yaitu :
1. Pemeriksaan
diagnostik.
2. Manajemen
kasus atau disebut juga usulan terapi (pengobatan, kegiatan yang tidak boleh
dilakukan, diet, penanganan khusus dan observasiyang harus dilakukan).
3. Pendidikan
kesehatan(sebagai tujuan jangka
panjang).
d.) Catatan
perkembangan.
Catatan
perkembangan merupakan catatan tentang perkembangan dari keadaan klien yang
didasarkan pada setiap masalah yang ditemukan pada klien. Revisi atau
pembaharuan rencana tindakan mengikuti perubahan dari keadaan klien. Catatan
perkembangan ini berisi perkembangan atau kemajuan dari setiap masalah
kesehatan klien. Catatan perkembangan dapat digunaka dalam bentuk :
1. SOAP
: subjective, objective, analisis, planning.
2. SOAPIER
: subjective, objective, analisis, planing, implementation, evaluation,
reasessment (peninjauan kembali/peninjauan ulang).
3. PIE
(Problem, Intervention (rencana tindakan), Evaluation.
Contoh format model
dokumentasi POR
Data
dasar
|
Daftar
masalah
|
Rencana
intervensi
|
Catatan
perkembangan
|
Ds
:
Do:
|
I
|
1.
2.
3.
|
S
O
A
P
|
Ds:
Do:
|
2
Dst.
|
1.
2.
3.
|
S
O
A
P
|
Keuntungan dalam
menggunakan model dokumentasi keperawatan POR yaitu :
a. Fokus
catatan asuhan keperawatan lebih menekankan kepada masalah klien dan proses
penyelesaian masalah daripada tugas dokumentasi.
b. Pendokumentasian
asuhan keperawatan dilakukan secara kontinu.
c. Evaluasi
dan penyelesaian masalah merupakan check list untuk masalah klien.
Sedangkan kerugian
dalam menggunakan model dokumentasi POR (Problem Oriented records) yaitu :
a. Dapat
menimbulkan kebingungan jika setiap hal harus dimasukan dalam daftar masalah.
b. Pencatatan
dengan menggunakan bentuk SOAPIER dapat menimbulkan pengulangan yang tidak
perlu.
c. Perawat
yang rutin dalam memberikan asuhan keperawatan semakin diabaikan dalam pendokumentasian proses
keperawatan ini.
3.)
Model
dokumentasi keperawatan POR (Progress-oriented record).
Model
keperawatan POR (Progress-Oriented Record) meripakan model dokumentasi yang
berorientasi pada perkembangan dan kemajuan klien. Jenis-jenis catatan yang
dapat digunakan dalam model keperawatan POR (Progress Oriented Record) yaitu :
a. Catatan
perawat.
b. Lembar
Alur.
c. Catatan
pemulangan dari ringkasan rujukan.
a.) Catatan
perawat.
Catatan
perawat ditulis setiap 24 jam, catatan ini meliputi :
1. Pengkajian
satu orang atau lebih tenaga keperawatan tentang keadaan klien.
2. Asuhan
keperawatan bersifat mandiri.
3. Asuhan
keperawatan bersifat pendelegasian.
4. Evaluasi
keberhasilan setiap Asuhan Keperawatan.
5. Tindakan
yang dilakukan dokter yang mempengaruhi Asuhan Keperawatan.
6. Kunjungan
berbagai anggota tim kesehatan.
b.) Lembar
alur, meliputi :
1. Hasil
observasi yang dilakukan perawat, pengukuran yang dilakukan secara berulang dan
tidak perlu ditulis secara naratif.
2. Catatan
klinik, catatan keseimbangan cairan dalam 24 jam, catatan pengobatan dan
catatan harian tentang Asuhan Keperawatan.
c.) Catatan
pemulangan dari ringkasan rujukan, meliputi :
1. Masalah
kesehatan yang masih terjadi.
2. Pengobatan
terakhir.
3. Penanganan
yang masih harus diteruskan.
4. Kebiasaan
makan dan istirahat.
5. Kemampuan
untuk asuhan mandiri.
6. Jaringan
dukungan.
7. Pola
atau gaya hidup.
8. Agama.
Hal-hal yang diperlukan
pada pencatatan Pemulangan klien adalah :
1. Informasi
untuk profesi kesehatan yang akan melanjutkan perawatan klien.
2. Informasi
untuk klien.
1.) Informasi
untuk profesi kesehatan yang akan melanjutkan perawatan klien adalah :
a. Uraian
mengenai intervensi keperawatan yang akan diberikan kepada pasien.
b. Uraian
informasi yang telah disampaikan kepada klien.
c. Uraian
mengenai keadaan klien.
d. Penjelasan
tentang keterlibatan keluarga dalam asuhan keperawatan.
e. Uraian
mengenai sumber daya yang diperlukan dirumah.
2.) Informasi
untuk klien mencakup :
a. Penggunaan
bahasa yang singkat, jelas dan mudah dipahami.
b. Penjelasan
prosedur tertentu sesuai dengan yang dibutuhkan klien.
c. Identifikasi
tindakan pencegahan yang perlu diikuti atau dilaksanakan klien ketika melakukan
asuhan keperawatan mandiri.
Belum ada Komentar untuk "MODEL DOKUMENTASI KEPERAWATAN"
Posting Komentar