TIPE-TIPE AMBULANCE
TIPE-TIPE AMBULANCE
Ambulance merupakan suatu kendaraan/alat angkut yang
digunakan dalam melaksanakan evakuasi atau mobilisasi terhadap orang dalam
kondisi gawat darurat serta mengancam jiwa. Ada beberapa jenis ambulance sesuai
dengan fungsi serta fasilitas yang terdapat didalamnya. Antara lain:
1. Transport Ambulance.
Ambulans transport digunakan untuk pasien yang tidak
memerlukan perawatan khusus/ tindakan darurat untuk menyelamatkan nyawa,
ambulans transport juga digunakan untuk pasien yang diperkirakan tidak akan
mengalami kegawatan selama dalam perjalanan. Biasanya, ambulans transport
digunakan untuk pasien yang sakit ringan atau berobat jalan.
Petugas yang mengopraasikan terdiri
dari 1 orang perawat dan satu orang pengemudi ambulans. Peralatan yang ada
dalam ambulans transport meliputi peralatan sederhana dalam memobilisasi pasien
yang meliputi : tabung oksigen dengan kanul/masker, tensimeter, thermometer,
tandu, kursi roda dan alat komunikasi.
2. Basic Ambulance.
Basic ambulance digunakan untuk menangani pasien yang
tidak memerlukan peralatan invasif/advance. Peralatan yang tersedia hanya
peralatan dasar untuk menyelamatkan jiwa pasien dilokasi kejadian sampai dengan
ke rumah sakit. Penggunaan basic ambulance hanya untuk pasien yang sudah stabil
dan diperkirakan tidak akan timbul kegawatan selama dalam perjalanan menuju
rumah sakit rujukan. Petugas yang mengoprasikan basic ambulance adalah 2 orang
perawat yang terlatih basic life support, ekstriksi dan stabilisasi. Sebaiknya
kedua orang perawat tersebut mampu mengemudikan ambulance untuk menghemat
personil. Apabila keduanya tidak mampu mengemudikan ambulance diperlukan satu
orang pengemudi. Peralatan yang tersedia di basic ambulance merupakan peralatan
penanganan gawat darurat yang tidak invasif. Peralatan tersebut meliputi :
A. Peralatan Airway.
1.) Suction Pump With Canule.
2.) Orophryngeal Airway (Opa).
3.) Nasophryngeal Airway (Npa).
4.) Mouthgag.
5.) Magil Forcep.
6.) Tounge Spatel
7.) Gastric Tube.
B. Peralatan Breathing.
1.) Tabung Oksigen.
2.) Nasal Canule.
3.) Simple Mask.
4.) Re Breathing Mask.
5.) Non Re Breathing Mask.
C. Peralatan Circulation.
1.) Traumatic Bandage/Balut Cepat.
2.) Surgical Tape/ Plaster.
3.) Steril Gauze / Kassa Steril.
4.) Elastic Bandage / Balutan Elastis.
5.) Roll Bandage / Balutan Gulung.
6.) Tensimeter.
7.) Stetoscope.
8.) Almunium Foil.
D. Peralatan Extrication & Stabilization.
1.) Nec Collar / Bidai Leher.
2.) Long Spine Board.
3.) Scoop Sthrecher.
4.) Splint/Bidai.
5.) Extrication Device.
6.) Safetty Belt.
7.) Traction Splint.
E. Lain-Lain.
1.) Alat Pelindung Diri : Sarung Tangan, Masker, Kacamata,
Baju Pelindung, Kap Kepala, Sepatu Pelindung.
2.) Antiseptik.
3.) Gunting.
4.) Pinset.
5.) Pen Light.
6.) Peralatan Komunikasi.
3. Advance Ambulance.
Advance ambulance digunakan untuk pertolongan terhadap
pasien gawat darurat yang kritis.
Peralatan yang tersedia bisa digunakan untuk melakukan
tindakan-tindakan medis yang definitif / invasif dan pemberian obat-obatan
darurat. Advance ambulance juga dapat digunakan sebagai transportasi rujukan
antar rumah sakit dengan berbagai kemungkinan yang akan timbul selama dalam
perjalanan. Petugas yang mengoprasikan advance ambulans adalah petugas yang
paling berpengalaman dalam penanganan pasien darurat dan kritis. Petugas
tersebut harus menguasai tindakan definitif dan pengoprasian alat advance. Bila
perlu salah satu dari petugas tersebut adalah dokter gawat darurat. Peralatan
yang tersedia pada advance ambulans sama dengan basic ambulans dengan
penambahan peralatan advance sebagai berikut :
A. Peralatan Airway.
1.) ETT (Endo Tracheal Tube)
2.) Laryngoscope.
3.) Cricothyroidotomy Needle.
4.) Laryngeal Mask.
B. Peralatan Breathing.
1.) Pulse Oxymetri.
2.) Portable Ventilator.
C. Peralatan Circulation.
1.) AED (Automatic External Defibliration)
2.) Defibrilator.
3.) ECG Monitor.
4.) IV Line Catheter
5.) Foley Catheter.
D. Cairan Dan Obat Gawat Darurat.
1.) IV Line Catheter
2.) Infusion Fluid / Cairan Infus (RL, Nacl 0.9% Dextrose
5%, Dextrose 10%.
3.) Infusion Set.
4.) Obat Darurat Sirkulasi (Epineprin, Atropin Dan
Lain-Lain)
5.) Obat Darurat Pernafasan.
6.) Obat Alergi.
7.) Antibisa.
8.) Anti Racun.
9.) Dan Lain-Lain.
4. Jenis Ambulance.
Jenis-jenis ambulance dibedakan
menurut area oprasi meliputi
a. Ambulans Darat/Ground Ambulance.
Ambulans darat
meruakan ambulans yang sangat umum terdapat disekitar kita. Ambulans darat
digunakan untuk melakukan pertolongan ditempat kejadian dan melakukan
trabsportasi ke rumah sakit rujukan. Selain itu digunakan untuk melakukan
rujukan antar rumah sakut dan pulang perawatan.
Berikut
ini merupakan beberapa syarat yang harus diperhatikan dalam membangun sebuah
ambulans, terutama ambulans gawat darurat.
1.) Luas/lebar kabin ambulans memungkinkan untuk pasien
terlentang dengan leluasa tanpa harus menekuk kaki atau bagian tubuh lain.
2.) Luas dan lebar kabin ambulans memungkinkan petugas
untuk memonotor kondisi pasien dan melakukan tindakan medis didalamnya.
3.) Tinggi kabin memungkinkan petugas untuk berdiri dan
tetesan infus berjalan lancar.
4.) Kabin memungkinkan untuk meletakan peralatan secara
aman.
5.) Dinding kabin terbuat dari bahan yang mudah untuk
dibersihkan dan dilakukan desinfeksi.
b. Ambulans Laut / Sea Ambulance.
Ambulans laut
dioprasikan di daerah kepulauan, tempat wisata laut, dan pertambangan kepas
pantai / offshore. Petugas ambulans laut harus dilengkapi dengan kemampuan
berenang, sea survival, dan pertolongan korban tenggelam. Hal ini tentu berbeda
dengan kemampuan petugas ambulans darat.
c. Ambulans Udara / Air Ambulance.
Ambulans udara dioprasikan untuk
evakuasi pasien VIP, evakuasi antar pulau, evakuasi ke luar negeri atau
evakuasi dari pedalaman / laut ke kota besar. Petugas ambulans udara harus
mendapatkan pelatihan khusus. Hal ini dikarenakan ada beberapa pasien dengan
kasus tertentu beresiko untuk berada diketinggian. Hal ini terkait dengan
perubahan tekanan atmosfir di darat dan udara. Beberapa tipe ambulans udara
yang digunakan adalah sebagai berikut.
1.) Helikopter.
2.) Rotary wing.
3.) Fixed wing.
Berikut ini adalah keuntungan dan kerugian menggunakan
ambulans udara.
1.) Keuntungan.
a.) Transportasi cepat dan lancar tidak ada hambatan
lalulintas.
b.) Akses menuju temoat kejadian cepat.
c.) Dapat menghindari rambu lalu lintas, kereta api,
gunung dan hambatan lainnya.
d.) Perjalanan masih mungkin dilakukan meskipun kondisi
jalan tidak mendukung.
e.) Jika ambulans darat tidak memungkinkan mencapai lokasi
kejadian dengan cepat.
f.) Jika kualitas oertolongan dilokasi kejadian tidak
memungkinkan.
g.) Sangat jarang terjadi kecelakaan ambulans udara
dibandingkan dengan ambulans darat.
2.) Kerugian.
a.) Di daerah perkotaan ambulans darat lebih cepat
dibandingkan ambulans udara.
b.) Cuaca buruk dapat menghambat perjalanan ambulans udara.
c.) Tingkat kebisingan yang tinggi mungkin akan menghambat
komunikasi petugas dan perawat.
d.) Keterbatasan tempat dan keterbarasan berat beban yang
dibawa akan membatasi akses ke pasien.
e.) Biaya oprasional sangat tinggi
f.) Kecelakaan ambulans udara lebih sedikit tertolong.
Belum ada Komentar untuk "TIPE-TIPE AMBULANCE"
Posting Komentar