Jumat, 16 Desember 2022

TIPE-TIPE AMBULANCE

 TIPE-TIPE AMBULANCE

Ambulance merupakan suatu kendaraan/alat angkut yang digunakan dalam melaksanakan evakuasi atau mobilisasi terhadap orang dalam kondisi gawat darurat serta mengancam jiwa. Ada beberapa jenis ambulance sesuai dengan fungsi serta fasilitas yang terdapat didalamnya. Antara lain:

1.     Transport Ambulance.

Ambulans transport digunakan untuk pasien yang tidak memerlukan perawatan khusus/ tindakan darurat untuk menyelamatkan nyawa, ambulans transport juga digunakan untuk pasien yang diperkirakan tidak akan mengalami kegawatan selama dalam perjalanan. Biasanya, ambulans transport digunakan untuk pasien yang sakit ringan atau berobat jalan.

          Petugas yang mengopraasikan terdiri dari 1 orang perawat dan satu orang pengemudi ambulans. Peralatan yang ada dalam ambulans transport meliputi peralatan sederhana dalam memobilisasi pasien yang meliputi : tabung oksigen dengan kanul/masker, tensimeter, thermometer, tandu, kursi roda dan alat komunikasi.

2.     Basic Ambulance.

Basic ambulance digunakan untuk menangani pasien yang tidak memerlukan peralatan invasif/advance. Peralatan yang tersedia hanya peralatan dasar untuk menyelamatkan jiwa pasien dilokasi kejadian sampai dengan ke rumah sakit. Penggunaan basic ambulance hanya untuk pasien yang sudah stabil dan diperkirakan tidak akan timbul kegawatan selama dalam perjalanan menuju rumah sakit rujukan. Petugas yang mengoprasikan basic ambulance adalah 2 orang perawat yang terlatih basic life support, ekstriksi dan stabilisasi. Sebaiknya kedua orang perawat tersebut mampu mengemudikan ambulance untuk menghemat personil. Apabila keduanya tidak mampu mengemudikan ambulance diperlukan satu orang pengemudi. Peralatan yang tersedia di basic ambulance merupakan peralatan penanganan gawat darurat yang tidak invasif. Peralatan tersebut meliputi :

A.    Peralatan Airway.

1.)   Suction Pump With Canule.

2.)   Orophryngeal Airway (Opa).

3.)   Nasophryngeal Airway (Npa).

4.)   Mouthgag.

5.)   Magil Forcep.

6.)   Tounge Spatel

7.)   Gastric Tube.

B.    Peralatan Breathing.

1.)   Tabung Oksigen.

2.)   Nasal Canule.

3.)   Simple Mask.

4.)   Re Breathing Mask.

5.)   Non Re Breathing Mask.

C.    Peralatan Circulation.

1.)   Traumatic Bandage/Balut Cepat.

2.)   Surgical Tape/ Plaster.

3.)   Steril Gauze / Kassa Steril.

4.)   Elastic Bandage / Balutan Elastis.

5.)   Roll Bandage / Balutan Gulung.

6.)   Tensimeter.

7.)   Stetoscope.

8.)   Almunium Foil.

D.    Peralatan Extrication & Stabilization.

1.)   Nec Collar / Bidai Leher.

2.)   Long Spine Board.

3.)   Scoop Sthrecher.

4.)   Splint/Bidai.

5.)   Extrication Device.

6.)   Safetty Belt.

7.)   Traction Splint.

E.    Lain-Lain.

1.)   Alat Pelindung Diri : Sarung Tangan, Masker, Kacamata, Baju Pelindung, Kap Kepala, Sepatu Pelindung.

2.)   Antiseptik.

3.)   Gunting.

4.)   Pinset.

5.)   Pen Light.

6.)   Peralatan Komunikasi.

3.     Advance Ambulance.

Advance ambulance digunakan untuk pertolongan terhadap pasien gawat darurat yang kritis.

Peralatan yang tersedia bisa digunakan untuk melakukan tindakan-tindakan medis yang definitif / invasif dan pemberian obat-obatan darurat. Advance ambulance juga dapat digunakan sebagai transportasi rujukan antar rumah sakit dengan berbagai kemungkinan yang akan timbul selama dalam perjalanan. Petugas yang mengoprasikan advance ambulans adalah petugas yang paling berpengalaman dalam penanganan pasien darurat dan kritis. Petugas tersebut harus menguasai tindakan definitif dan pengoprasian alat advance. Bila perlu salah satu dari petugas tersebut adalah dokter gawat darurat. Peralatan yang tersedia pada advance ambulans sama dengan basic ambulans dengan penambahan peralatan advance sebagai berikut :

A.    Peralatan Airway.

1.)   ETT (Endo Tracheal Tube)

2.)   Laryngoscope.

3.)   Cricothyroidotomy Needle.

4.)   Laryngeal Mask.

B.    Peralatan Breathing.

1.)   Pulse Oxymetri.

2.)   Portable Ventilator.

C.    Peralatan Circulation.

1.)   AED (Automatic External Defibliration)

2.)   Defibrilator.

3.)   ECG Monitor.

4.)   IV Line Catheter

5.)   Foley Catheter.

D.    Cairan Dan Obat Gawat Darurat.

1.)   IV Line Catheter

2.)   Infusion Fluid / Cairan Infus (RL, Nacl 0.9% Dextrose 5%, Dextrose 10%.

3.)   Infusion Set.

4.)   Obat Darurat Sirkulasi (Epineprin, Atropin Dan Lain-Lain)

5.)   Obat Darurat Pernafasan.

6.)   Obat Alergi.

7.)   Antibisa.

8.)   Anti Racun.

9.)   Dan Lain-Lain.

4.     Jenis Ambulance.

Jenis-jenis ambulance dibedakan menurut area oprasi meliputi

a.     Ambulans Darat/Ground Ambulance.

Ambulans darat meruakan ambulans yang sangat umum terdapat disekitar kita. Ambulans darat digunakan untuk melakukan pertolongan ditempat kejadian dan melakukan trabsportasi ke rumah sakit rujukan. Selain itu digunakan untuk melakukan rujukan antar rumah sakut dan pulang perawatan.

     Berikut ini merupakan beberapa syarat yang harus diperhatikan dalam membangun sebuah ambulans, terutama ambulans gawat darurat.

1.)   Luas/lebar kabin ambulans memungkinkan untuk pasien terlentang dengan leluasa tanpa harus menekuk kaki atau bagian tubuh lain.

2.)   Luas dan lebar kabin ambulans memungkinkan petugas untuk memonotor kondisi pasien dan melakukan tindakan medis didalamnya.

3.)   Tinggi kabin memungkinkan petugas untuk berdiri dan tetesan infus berjalan lancar.

4.)   Kabin memungkinkan untuk meletakan peralatan secara aman.

5.)   Dinding kabin terbuat dari bahan yang mudah untuk dibersihkan dan dilakukan desinfeksi.

b.    Ambulans Laut / Sea Ambulance.

Ambulans laut dioprasikan di daerah kepulauan, tempat wisata laut, dan pertambangan kepas pantai / offshore. Petugas ambulans laut harus dilengkapi dengan kemampuan berenang, sea survival, dan pertolongan korban tenggelam. Hal ini tentu berbeda dengan kemampuan petugas ambulans darat.

c.     Ambulans Udara / Air Ambulance.

Ambulans udara dioprasikan untuk evakuasi pasien VIP, evakuasi antar pulau, evakuasi ke luar negeri atau evakuasi dari pedalaman / laut ke kota besar. Petugas ambulans udara harus mendapatkan pelatihan khusus. Hal ini dikarenakan ada beberapa pasien dengan kasus tertentu beresiko untuk berada diketinggian. Hal ini terkait dengan perubahan tekanan atmosfir di darat dan udara. Beberapa tipe ambulans udara yang digunakan adalah sebagai berikut.

1.)   Helikopter.

2.)   Rotary wing.

3.)   Fixed wing.

Berikut ini adalah keuntungan dan kerugian menggunakan ambulans udara.

1.)   Keuntungan.

a.)   Transportasi cepat dan lancar tidak ada hambatan lalulintas.

b.)   Akses menuju temoat kejadian cepat.

c.)   Dapat menghindari rambu lalu lintas, kereta api, gunung dan hambatan lainnya.

d.)   Perjalanan masih mungkin dilakukan meskipun kondisi jalan tidak mendukung.

e.)   Jika ambulans darat tidak memungkinkan mencapai lokasi kejadian dengan cepat.

f.)    Jika kualitas oertolongan dilokasi kejadian tidak memungkinkan.

g.)   Sangat jarang terjadi kecelakaan ambulans udara dibandingkan dengan ambulans darat.

2.)   Kerugian.

a.)   Di daerah perkotaan ambulans darat lebih cepat dibandingkan ambulans udara.

b.)   Cuaca buruk dapat menghambat perjalanan ambulans udara.

c.)   Tingkat kebisingan yang tinggi mungkin akan menghambat komunikasi petugas dan perawat.

d.)   Keterbatasan tempat dan keterbarasan berat beban yang dibawa akan membatasi akses ke pasien.

e.)   Biaya oprasional sangat tinggi

f.)    Kecelakaan ambulans udara lebih sedikit tertolong.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar