CERPEN (SIAPA KAMU)
Sabtu, 25 Oktober 2014
Tulis Komentar
Sinar matahari pagi serasa menyejukan hati terasa
indah menatap pagi ini.
Zami
bangun dari tempat tidur seperti biasa, om kastop dengan vespa 76 nya memacah semua impian,
dengan malas Zami bangkit dari tempat tidurnya, jam menunjukan pukul 06.30 “wah
gawat nih bias kesiangan” umpat zami dengan cepat bangkit serta menyambar
handuk segeralah Zami membenamkan diri pada air dingin. 07.15 tepat berada di
area sekolah walaupun terlambat 15 menit tak apalah lagian gurunya belum
datang.
Seperti
biasa dalam kelas semua penghuninya sibuk akan tugas-tugas yang diberikan guru
minggu lalu dengan langkah pasti menuju bangku kesayangannya
“si zio jam segini baru datang hahaha” kata bogel
dengan logat asli daerahnya
“biasa kelas eksekutif” canda Zami
Entah mengapa teman-teman dikelasnya memanggilnya
dengan panggilan zio entah siapa yang namanya zio itu tapi kata mereka dia
salah satu tokoh sinetron tendangan dari langit. Dasar korban sinetron. Waktu
berjalan sangat lambat apalagi pelajaran akuntansi yang memusingkan untuk dipelajari. Buing… bel istirahat pun berbunyi
“huh… akhirnyaaa….” Kata
zami lega
“Zam kekantin” kata febby
“ok”
Kantin yang sangat cukup terata rapi. Ya, lumayan
rapi dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang masih semurawut namun yang
disayangkan kantin ini agak sempit kecuali pedagang baso, mi ayam, dan air
minum. Dengan sedikit menyerbu masuk ke kerumunan dengan orang yang memesan
makanan.
“Hari ini terasa sumpek…” umpat zami
Selesai sholat jum’at dia bergegas mempersiapkan
diri untuk meninjau anak-anak PMR yang sedang tugas dalam acara JAMRAN memang ia
berjanji pada temannya untuk meninjau anak-anak PMR. Jam 3 sore Zami sudah
berada ditempat kejadian namun yang sangat istimewa adalah hadirnya sesosok
wanita indah yang hadir dalam pandangannya..
“dia begitu indah bunda, seindah cahaya mentari
sore ini,
Sorot matanya seperti menembus jantungku
Senyuman indahnya menghiasi wajahnya yang anggun
Bunda, aku ingin kenal dengan dia bunda”
Namun perasaan apa yang ia rasakan seakan dia tidak
berani untuk sekedar bertegur sapa hanya senyuman yang tergambar dari wajah
zami saat mata mereka bertemu..
“Senyumannya begitu manis bunda”
Hari itu terasa ada energy yang menahannya agar
tidak lekas pulang dalam acara tersebut entah mengapa dia yang asalnya sangat
malas untuk berlama-lama dalam acara yang menurut dia membosankan. Namun, hari
ini beda situasinya dalam hatinya bergelora ingin dekat dan terus dekat dengan
wanita itu.
Haripun
beranjak menuju malam suasana jangkrik seakan bersahutan dengan suara music
yang membahana di panggung hiburan, dengan diiringi canda tawa orang-orang yang
sedang larut dalam acara tersebut. Berbeda dengan yang lainnya ia hanya duduk
malas di atas belangkar sambil menahan rasa bosannya. Namun tiba-tiba ia
melihat wanita yang tadi sore membuatnya terpana namun yang membuat Ia sedikit
sedih wanita itu Nampak ditemani beberapa lelaki. Namun merasa sedih matanya
tetap melirik bahkan sesekali memperhatikan mereka.
Jam
12 tepat tengah malam ada beberapa anak pramuka mencarinya
“kak zami mana kak zami” kata salah seorang dari
mereka
“itu” tunjuk anak PMR putri
“ya ada apa??” kata zami
“kak ada anak yang kesurupan” kata ikbal
“Dimana?”
“ditenda pramuka kak” balas temannya
Iapun bergegas menuju tempat tersebut dan ternyata
benar saja banyak yang kesurupan. Entah ada apa mungkin karena hantu disana
terganggu dengan acara hiburan yang diselenggarakan oleh panitia. Setelah 2 jam
bersusah payah akhirnya dapat diatasi orang-orang yang kesurupan.
Malam
menunjukan keganasannya jam 03.00 terasa sangat dingin dan sangat menusuk
tulang namun bagi zami hal itu tidak ia pikirkan karena waktu dan kesempatan
yang ia harapkan akhirnya terwujud. Ya, akhirnya ia dapat berkenalan bahkan
berbincang-bincang dengan wanita yang ia idamkan
“suaranya sangat merdu bunda, senyumannya sangat
terlihat jelas, sungguh sangat manis bunda”.
Zami merasa
sangat senang akan awal pertemuan yang mengesankan itu, ia mengetahui bahwa
wanita itu adalah vina anak kelas sepuluh 2. Namun yang membuat zami takjub
adalah ia memiliki kemampuan indigo seperti dia ya walaupun kemampuannya belum
terasah.
Waktu
berjalan sangat cepat tak terasa sudah menunjukan jam 06.00 pagi terasa sangat
cepat bagi zami yang ia inginkan adalah terus bersamanya namun memang waktu
yang kurang mendukung iapun harus rela berpisah dengan ia. Tapi ia telah
mengantongi identitas serta pin BlackBerry nya
Dua
minggu sudah zami sering berkomunikasi namun yang mengganjal hati zami adalah
perasaan dan gejolak yang ia rasakan bahwa ia benar-benar suka pada perempuan
tersebut yang membuat ia semakin kepikiran bahkan mengganggu jadwal tidurnya.
“apakah wanita ini yang mampu menggantikan anih
dalam hatiku?, ya tuhan hatiku tak bias berbohong urusan yang satu ini, ia
seperti angin baru yang menyegarkan kemelut hatiku”
created. Zaenal M Ibrahim
@ZMIbrahim
Belum ada Komentar untuk "CERPEN (SIAPA KAMU)"
Posting Komentar