SEKENARIO FILM PENDEK
Minggu, 09 November 2014
Tulis Komentar
SEKENARIO
Daerah Tumpel pada tahun 1222 masih bawahan dari
kerajaan kediri,yang dipimpin oleh seorang akuwu atau adipati yang bernama
Tunggul Ametung, tunggunl ametung memiliki seorang pegawai yang bernama Ken
Arok, Ken Arok tertarik dan jatuh cinta kepada Ken Dedes istri tunggul ametung.
Ken Arok berfikir apabila ia berhasil membunuh Tenggul Ametung maka ia akan
bisa mendapatkan Ken Dedes beserta tahta yang sekarang di miliki trnggul
ametung
Babak
1
Ken
Arok mendatangi Empu Gandring seorang empu yang memiliki kemahiran membuat
keris ampuh dan sangat sakti Ken Arok pun pergi mendatangi Empu Gandring.
Ken
Arok : “empu…..
empu….”(sambil mengetuk pintu)
Empu
Gandring : “siapa “ (berbalik dan
membukakan pintu)
Ken
Arok :”ini empu aku Ken
Arok”
Empu
Gandring :”ada apa kamu datang
ketempat saya Ken Arok” dengan muka heran
Ken
Arok :”begini empu saya
ingin dibuatkan sebuah keris yang ampuh mandraguna, dan keris tersebut harus
sudah selesai dalam waktu lima bulan”
Empu
Gandring :”kalo kamu menghendaki
keris yang bagus keri itu harus dibuat dalam waktu satu tahun”
Ken
Arok :”akh persetan
dengan waktu empu saya mau keris itu harus selesai dalam waktu slima bulan
kalau tidak nyawa empu jadi taruhannya” dengan nada mengancam lalu beranjal
pergi dari tempat itu
Empu
Gandring : “dasar biadab manusia
tolol tak punya sopan santun” dengan nada marah “baiklah akan saya coba
daripada nyawa saya jadi taruhannya”
Lima
bulan kemudian Ken Arok pun datang menemui Empu Gandring yang telah mengukir
keris pesanan dari Ken Arok.
Ken
Arok :”empu…. Mana
keris pesanan saya??” dengan nada tinggi tidak bersahabat
Empu
Gandring :”Ken Arok sebenarnya
keris yang sedang aku ukir ini adalah keris milik mu”
Ken
Arok :”akh sialan dasar
kakek-kakek tua tak berguna mana kinerja kamu selama ini??” dengan nada
marah-marah “sini empu kerisnya” sambil merebut keris dari Empu Gandring lalu
menusuknya dengan keris tersebut seketika itu pula empu gandrin tewas namun
sebelum tewas Empu Gandring berkata
Empu
Gandring :”dasar manusia biadab…
ingat Ken Arok bahwa kamu dan keturunan kamu akan meninggal dengan keris ini
sama sepertiku camkan itu Ken Arok” dengan suara terputus-putus
Ken
Arok tidak menghirukan perkataan Empu Gandring iapun pergi dari tempat itu
sebelum ada orang lain yang mengetahui.
Babak
2
Ken
Arok sedang termenung tiba-tiba datang Kebo Ijo menghampirinya
Kebo
Ijo :”sedang apa kamu
Ken Arok melamun seperti itu” dengan nada heran
Ken
Arok :” kamu Kebo Ijo
mengagetkanku saja” kaget “saya sedang memikirkan sesuatu”
Kebo
Ijo :”oh saya kira
ada apa Ken Arok tapi sebentar keris yang terselip di pinggangmu itu sangat
indah coba saya lihat” dengan kagum bercampur heran
Ken
Arok :”oh ini boleh..”
memberikan keris tersebut kepada Kebo Ijo
Kebo
Ijo :”wah boleh kah
saya meminjamnya saya sunggu kagum dengan keris ini”
Ken
Arok :”boleh asalkan
bila saya membutuhkannya kamu harus mengembalikan keris itu” memberikan keris
tersebut kepada Kebo Ijo
Ken
Arok mempunyai maksud lain dalam memberikan keris tersebut kepada Kebo Ijo dengan
begitu di bisa membuat alibi untuk menuduh Kebo Ijo yang telah membunuh Tenggul
Ametung.
Babak
3
Waktu
yang ditentukan oleh Ken Arok pun telah tepat maka ia memanggil Kebo Ijo untuk
mengambil keris tersebu
Ken
Arok :”Kebo Ijo…..Kebo
Ijo…. Dimana dia..”
Kebo
Ijo pu datang dmenemui suara yang memanggil dirinya yang ternyata Ken Arok
Kebo
Ijo :”ada apa Ken
Arok…”
Ken
Arok :”saya ingin
mengambil keris yang kamu pinjam waktu lalu”
Kebo
Ijo :”oh ia ini
terima kasih Ken Arok kau telah sudi meminjamkannya kepada saya”
Ken
Arok :”ia…” sambil
menerima keris tersebut
Babak
4
Sore
itu Tenggul Ametung berfikir tentang siapa yang telam membunuh Empu Gandring
maka Tenggul Ametung pun memanggil Ken Arok orang kepercayaannya intuk
menyelidiki kasus tersebut.
Tenggul
amtung : “Ken Arok…..”
Ken
Arok :”saya tuanku”
Tenggul
Ametung :”begini Ken Arok, kamu
mengetahui Empu Gandring??” dengan tatapan tajam
Ken
Arok :”ia tuanku saya
mengetahuinya” dengan heran
Tenggul
Ametung :”ia Ken Arok dia dikabarkan
tewas dirumahnya dan dia dibunuh nah tugas kamu adalah mencari dan menangkap
pelaku pembunuh Empu Gandring”
Ken
Arok :”baik tuanku kalo
itu perintah tuanku saya akan laksanakan dengan baik..”
Tenggul
Ametung :”bagus Ken Arok kau memeang
abdiku yang setia, jalankan tugasmu dengan baik saya tunggu laporan kamu”
sambil beranjak pergi
Ken
Arok pun berbalik serta mngambil kerisnya dan tanpa tunggu lama Ken Arok
menusukan kerisnya kepada Tenggul Ametung berkali-kali dan akhirnya Tenggul
Ametung tewas di tempat Ken Arok pun senang dan beranjak pergi dengan
meninggalkan keris tersebut
Ketika
Tenggul Ametung terbaring datangla Kebo Ijo dengan heran Kebo Ijo menghampiri
dan berkata
Kebo
Ijo :”tuanku….tuanku..
siapa yang berani berbuat seperti ini kepada tuanku…” dengan heran dan memegang
keris tersebut
Ketika
Kebo Ijo sedang beada di tempat itu dengan Tenggul Ametung yang sedang tewas
maka datanglah Ken Dedes deng kaget dan rasa sedih
Ken
Dedes :” suamiku…..
suamiku…..suamiku….. kamu kenapa….” Sambil menghampiri Tenggul Ametung namun
Tenggul Ametung sudah tewas. Ken Dedes melirik Kebo Ijo dan dengan ekspresi
marah kendedes berkata”kamu penghianat beraninya mnusuk menikam rajamu sendiri”
dengan sedih..
Kebo
Ijo :”bukan saya tuan
puteri yang membunuh raja…”
Ken
Dedes :”bohong kamu Kebo
Ijo”
Tiba-tiba
datang Ken Arok menghampiri mereka…
Ken
Arok :”tuanku….. kamu
berani-beraninya membunuh rajamu sendiri”sambil menunjuk Kebo Ijo “sekarang
kamu akan saya hukum mati…”
Ken
Arokpun membawa Kebo Ijo tanpa memberikan Kebo Ijo untuk berkomentar..
Ken
Dedes :”suamiku…. Bangun
suamiku… aku tidak mau ditinggal pergi oleh kamu….” Dengan menangis
tersedu-sedu
Sementara
itu diruang tahanan terdapat Kebo Ijo yang di pasung setlah disiksa oleh Ken
Arok
Kebo
Ijo :”mengapa nasib
aku seperti ini’” dengan suara parau dan akhirnya tewas
Babak
5
Setelah
beberapa bulan meninggalnya Tenggul Ametung Ken Dedes sering menyendiri dan hal
ini sering diperhatikan Ken Arok yang telah lama menyukai Ken Dedes.
Disore
itu kendedes sedang duduk ditaman kerajaan sedang menyendiri seperti biasanya
lalu datang Ken Arok menghampiri
Ken
Arok :”tuan putri
kenapa tuan putri sedih seperti itu”
Ken
Dedes :”eh kamu Ken Arok
begini saya sedih memikirkan nasib anusapati dia smasih kecil sudah tidak
memiliki seorang ayah lagi” dengan sedih
Ken
Arok :”kenapa tuan
putri tidak mencari suami lagi…??”
Ken
Dedes :”akh kamu Ken
Arok… siapa yang mau dengan janda seperti saya ini…”
Ken
Arok :”saya juga mau ko
tuan putri !!! tuan putri itu bagaikan rembulan di malam hari yang memberikan
cahaya pada gelapnya malam, bagaikan surya di pagi hari yang menghangatkan”
Ken
Dedes :”ah kamu Ken Arok
bisa saja…” dengan malu
Ken
Arok :”bener putri
sekarang apakah mau kamu menjadi istri saya”
Ken
Dedes :”are you suer……??”
Ken
Arok :”serius Ken
Dedes..!”
Ken Dedes :”kalau
begitu saya pikir-pikir dulu mungkin nanti saya akan kasih tau lagi jawabannya”
Ken
Arok :”baiklah kalo
begitu tuan putri saya akan menunggunya”
Babak
6
Ken
Arok sedang meratapi nasibnya dan menunggu kepastian apakah dirinya diterima
atau di tolak oleh gusti permaisuri Ken Dedes
Ken
Dedes :”Ken Arok…………..”
Ken
Arok :” tuan putri……..”
kaget “ada apa tuan putri datang ketempat hamba??? Silahkan duduk tuan putri”
mempersilahkan Ken Dedes untuk duduk
Ken
Dedes :”begini Ken Arok
saya menerima lamaranmu”
Ken
Arok :”beneran tuan
putri” dengan kaget bercampur gembira
Ken
Dedes :”benar Ken Arok
saya bersedia jadi istrimu”
Ken
Arok :”kalau begitu
besok kita menikah” dengan mengambil tangan Ken Dedes
Ken
Dedes :”ia………….”
Ken
Arok :”ih ini
seperti mimpi saja ini adalah
cita-citaku dari dulu untuk mendapatkan tuan putri” dengan gembira.
Babak
7
Akhirnya
Ken Arok dan Ken Dedes pun menikah dengan riang gembira tak terasa usi
pernikahan mereka sudah berumur 10 tahun dan Ken Dedes tak kunjung di anugrahi
seorang anak dari Ken Arok
Ken
Dedes :”kanda…. Kenapa kanda bermuram
durja seperti itu..?? heran
Ken
Arok :”oh dinda begin dinda saya
sangat memiliki seorang anak namu ternyata dinda tidak bisa memiliki seorang
anak walaupun setiap malam kita bekerja keras supaya mendapatkan seorang anak
tapi tetap hasilnya nihil dinda” dengan nada sedih
Ken
Dedes :”lalu rencana
kanda apa??”
Ken
Arok :”begini dinda
kanda bermaksud untuk menikah lagi”
Ken
Dedes :”kalau itu yang
terbaik dinda ikhlas kanda menikah lagi, tapi dengan siapa kanda akan
menikah??”
Ken
Arok :”saya telah
mempunyai calon dinda dia adalah Ken Umang”
Ken
Dedes :”apaa………” begitu
kaget mendengar jawaban suaminya
Ken
Arok :”kenapa???” heran
Ken
Dedes :”apakah kanda
sudah mengenali watak, sifat dan kwlakuan dia??”
Ken
Arok :”sudah dinda
mulai daru ujung ramput sambil ujung kaki”
Ken
Dedes :”kalau itu sudah
menjadi pilihan kanda, dinda rela..”
Ken
Arok :”nah begitu donk
kan enak kalau begitu mari kita tidur dinda sudah malam” sambil beranjal
bersama Ken Dedes
Babak
7
Di
sore itu Ken Umang sedang jalan-jalan sore di taman dia sambil bergumam dan
sesekali bermain dengan rumput
Ken
Umang :”haaah wahai
bunga-bunga, wahai rumput-rumput sahabatku di sore ini ingin sekali ada
pangeran yang datang menemui ku”
Ken
Arok :”ciiiiat….
Engingeng Ken Umang”
Ken
Umang :”kamu Ken Arok ada
apa kamu mendatangi saya Ken Arok…”
Ken
Arok :”begini Ken Umang
kekasihku maukah kau menjadi selir ku??”
Ken
Umang :”eumm…. Seriusan
Ken Arok??”
Ken
Arok :”benar Ken Umang
aku serius..”
Ken
Umang :”baiklh kalau
begitu Ken Arok aku bersedia walaupun aku hanya menjadi seorang selir aku mau”
Ken
Arok bersama kenumang pun akhirnya bermain menikmati hari yang indah mereka
bermain sambil menikmati udara sore hari di kerajaan singasari
Pernikahan
Ken Arok dengan Ken Umang pun berjalan mulus dan tak lama Ken Umang mendapatkan
seorang anak yang diberinama tohjaya .
Babak
8
Ausapati
yang sudah dewasa sedang tidur di atas kursi dalam tidurnya ia didatangi oleh
Tenggul Ametung ayahnya
Tenggul
Ametung :”anaku……”
Anusapati :”ayah….. apakah kau memang
benar ayahku..” heran bercampur kaget
Tenggul
Ametung :”benar anaku dengarkan
omongan ayah… sebenarnya yang membunuh ayah itu bukan Kebo Ijo melainkan Ken
Arok maka dari itu ayah minta balaskan dendam ayah kepada Ken Arok ambil keris
buatan empi gandring dikamarnya”
Anusapati :”baik ayah..”
Anusapatipun
terbangun dari tidurnya lalu ia mencari keris itu di kamar Ken Arok ayah
tirinya namun tidak menemuinya
Anusapati :”dimana Ken Arok menyimpan
keris itu?? Barangkali ada disini” sambil melirik belakng kursi “yah itu dia
keris nya akhirnya ketemu juga dengan ini aku bisa membalaskan dendam ayahku
kepada Ken Arok”
Setelah
mendapatkan keris itu anusapati mendatangi Ken Arok yang sedang di belakang
kerajaan dia mentang Ken Arok untuk bertarung
Anusapati :”hei Ken Arok kau telh
membunuh ayahku nyawa harus dibayar dengan nyawa kau akan mati”
Mereka
pun bertarung dengan mengadu kekuatan anusapati menggunakan keris buatan Empu
Gandring. Pertarungan seru itu pun akhirnya dimenangkan oleh anusapati.
Anusapati :”hahahahahahahaha………
akhirnya aku mampu membunuh Ken Arok hahahahaha” namun tanpa disadari anusapati
Ken Arok bangkit dan menusuk anusapati dari belakang akhirnya merekapun ambruk dan
tewas di tempat.
Babak
9
Setelah
kematian mereka berdua tohjayapun sebagai anak Ken Arok menggantikan Ken Arok
menjadi raja dengan kebijak sanaannya diapun di cintai rakyatnya….
Sore
itu seorang dayang sedang duduk di taman kerajaan sendirian dan tohjaya pun
melihat dayang tersebut dan akhirnya jatuh hati
Tohjaya :”wah ada
wanita cantik tuh samperin ah…” tohjayapun menghampiri wanita tersebut “ko
sendirian kenapa??”
Dayang :”aku lagi
galau…”
Tohjaya :”kalau galau
ga usah risau kan ada aku…”
Dayang :”akh kamu…”
Tohjaya :”eh bapak
kamu petani ya??”
Dayang :”kok
tahu???”
Tohjaya :”karena kau
telah menggarap hatiku….”
Dayang :”akh…
kamu,…. Bisa aja”
Tohjaya :”eh kamu mau
tidak jadi kekasih saya??”
Dayang :”eum gimana
ya…. Terima gak ya…..?? ia deh aku mau…” dengan gembira bercampur malu
Tohjaya :”asiiiiiiiik….”
Dengn gembira
Tohjayapun
hidup bahagia beserta kekasihnya dan akan segera menikah dan sejk saat itu
tidak ada lagi pertumpahan darah atas dendam kesumat dan Ken Dedes harus meninggal
karena terkena penyakit yang sangat parah… sedangkan tohjaya dan keluarganya
hidup bahagia menta kembali kerajaan singasari.
Posted
by. Zaenal M Ibrahim
http//:www.karyatanganzaenalmibrahim.blogspot.com
Belum ada Komentar untuk "SEKENARIO FILM PENDEK"
Posting Komentar