Senin, 08 Desember 2014

Sistem Muskuloskeletal



A.
Pengertian Sistem Muskuloskeletal.
            Sistem muskuloskeletal adalah sistem yang mempelajari sistem kerangka dan otot kerangka. Osteologi adalah cabang ilmu anatomi yang mempelajari tulang. Tulang atau rangka adalah penopang tubuh manusia. Tanpa tulang, pasti tubuh kita tidak bisa bergerak ataupun tegak berdiri. Tulang mulai dibentuk sejak bayi dalam kandungan, berlangsung terus sampai dekade kedua dalam susunan teratur.
            Manusia bisa bergerak karena ada tulang dan otot. Rangka tersebut tidak dapat bergerak sendiri, melainkan dibantu oleh otot. Dengan adanya kerjasama antara rangka dan otot, manusia dapat melompat, berjalan, bergoyang, berlari, dan sebagainya.
B.     Fungsi Rangka.
Rangka manusia memiliki fungsi utama sebagai berikut.
1.      Memberi bentuk tubuh.
2.      Tempat melekatnya otot.
3.      Pergerakan.
4.      Sistem kekebalan tubuh.
5.      Perlindungan.
Tulang sebagai tempat perlindungan organ-organ vital yaitu sebagai berikut:
a.       Tulang tengkorak melindungi otak, mata, telinga bagian tengah dan dalam.
b.      Tulang belakang melindungi sumsum tulang belakang.
c.       Tulang rusuk, tulang belakang, dan tulang dada melindungi paru-paru dan jantung.
d.      Tulang belikat dan tulang selangka melindungi bahu.
e.       Tulang usus dan tulang belakang melindungi sistem ekskeresi, sistem pencernaan dan pinggul.
f.       Tulang tempurung lutut dan tulang hasta melindungi lutut dan sikut.
g.      Tulang pergelangan tangan dan pergelangan kaki melindungi pergelangan tangan dan pergelangan kaki.
6.      Produksi sel darah.
7.      Penyimpanan.
C.     Klasifikasi Rangka.
Rangka manusia dapat dikelompokan menjadi dua bagian yaitu bagian poros tubuh (aksial), dan bagian alat gerak (apendikular). Bagian aksial terdiri atas 80 tulang pada manusia dewasa umummnya. Sedangkan bagian apendikular terdiri atas 126 tulang pada manusia pada umumnya.
a.       Bagian tulang poros tubuh (aksial) terdiri dari :
1.      Tulang tempurung kepala (os cranium)
a.       Tulang dahi (os frontale)
b.      Tulang kepala belakang (os occipitale)
c.       Tulang ubun-ubun (os parientale)
d.      Tulang tapis (os ethimoidale)
e.       Tulang baji (os spheniodiale)
f.       Tulang pelipis (os temporale)
b.      Tulang muka (os splanchocranium)
a.       Tulang hidung (os nasale)
b.      Tulang langit-langit (os pallatum)
c.       Tulang air mata (os lacrimale)
d.      Tulang rahang atas (os moxilla)
e.       Tulang rahang bawah (os mandibula)
f.       Tulang pipi (os zygomaticum)
g.      Tulang lidah (os hyoideum)
h.      Tulang pisau luku (os vomer)
i.        Tulang wajah.
c.       Tulang wajah (os sternum).
Tulang wajah terdiri dari tiga bagian yaitu :
1.      Hulu (os manubrium sterni)
2.      Badan (os corpus sterni)
3.      Taju pedang (os xiphoid prosesus)
d.      Tulang Rusuk (os costae)
1.      Tulang rusuk sejati (os costae vera)
2.      Tulang rusuk palsu ( os costae sporia)
3.      Tulang rusuk melayang (os costae fluctuantes)
e.       Tulang belakang (os vertebrae)
Sebuah tulang punggung terdiri atas dua bagian yakini bagian anterior yang terdiri dari badan tulang atau corpus vetrebrae, dan bagian posterior yang terdiri dari arcus vertebrae. Arcus vertebrae dibentuk oleh dua “kaki” atau pediculus dan dua lamina, serta didukung oleh penonjolan atau procesus spinosus. Procesus tersebut membentuk lubang yang disebut foramen vertebrae. Ketika tulang punggung disusun, foramen ini akan membentuk saluran sebagai tempat sumsum tulang belakang atau medulla spinalis. Di antara dua tulang punggung dapat ditemui celah yang disebut foramen intervertebrale.
Susunan tulang belakang antara lain adalah sebagai berikut :
1.      Tulang leher (os cervical ) C 1-7
2.      Tulang punggung (os thoraxalis) Th 1-12
3.      Tulang pinggang (os lumbar) L 1-5
4.      Tulang kelangkang (os sacrum) S 1-5
5.      Tulang ekor (os cocigeus) Co 1-5
f.       Tulang gelang bahu.
a.       Tulang belikat (os scapula)
b.      Tulang selangka (os clavicula)
g.      Tulang gelang panggul
a.       Tulang usus (os illium)
b.      Tulang pinggul (os pelvis)
c.       Tulang duduk (os ichium)
d.      Tulang kemaluan (os pubis)
D.    Bagian apendikuler terdiri dari :
1.      Tulang lengan.
a.       Tulang lengan atas (os humerus)
b.      Tulang hasta (os ulna)
c.       Tulang pengumpil (os radius)
d.      Tulang pergelangan tangan (os corpal)
e.       Tulang telapak tangan (os mertacarpal)
f.       Tulang jari tangan (os phalanges manus)
2.      Tulang tungkai
a.       Tulang paha (os femur)
b.      Tulang tempurung lutut (os patella)
c.       Tulang kering (os tibia)
d.      Tulang betis (os fibula)
e.       Tulang pergelangan kaki (os tarsal)
f.       Tulang telapak kaki (os metatarsal)
g.      Tulang jari kaki (os phalanges pedis)
E.     Pertumbuhan tulang
Pertumbuhan tulang selengkapnya terbentuk pada umur lebih kurang 30 tahun. Setelah itu ada juga perubahan yang disebut remodelling. Tulang merupakan reservoir terbesar dari kalsium dan pospat. 99% kalsium terdapat ditulang (1000 gram) dari jumlah kalsium tubuh, sedangkan pospat dalam tulang mencapai 90% dari pospat dalam tubuh.
F.      Jenis tulang.
Berdasarkan jaringan penyusunnya dan sifat-sifat fisiknnya tulang dibagi menjadi dua maca yaitu:
a.       Tulang rawan (kartilago)
Tulang rawan bersifat bingkas dan lentur serta terdiri atas sel-sel rawan yang dapat menghasilkan matrika berupa konrin. Pada anak-anak jaringan tulang rawan banyak mengandung sel-sel, sedangkan pada orang dewasa pada tulang rawan banyak mengandung matriks.
b.      Tulang osteon.
Tulang osteon yang bersifat keras dan berfungsi menyusun berbagai sistem rangka. Tulang tersusun atas bagian-bagian sebagai berikut :
1.      Osteoprogenator merupakan sel khusus, yaitu derivat mesenkima yang memiliki potensi mitosis yang mampu berdifrensiasi menjadi osteoblas. Osteoprogenator terdapat dibagian luar membran.
2.      Osteoblas merupakan sel tulang muda yang akan membentuk oteosis.
3.      Osteoklas merupakan sel yang berkembang dari monosit dan terdapat disekitar permukaan tulang. Fungsi osteoklas untuk perkembangan, pemeliharaan, perawatan, dan perbaikan tulang.
G.    Kelainan pada tulang.
Kelainan dan gangguan pada tulang dapat mengganggu proses gerakan yang normal. Kelainan dan gangguan pada tulang dapat terjadi dari berbagai sebab :
a.       Kekurangan vitamin D
Vitamin D (kalsiferol) adalah vitamin yang diperlukan untuk kalsifikasi (penulangan) pada tulang. Kekurangan vitamin D  dapat terjadi jika tubuh tidak menerima sinar matahari yang cukup. Kekurangan vitamin D pada anak-anak menyebabkan rakitis. Biasanya, terlihat pada pertumbuhan yang terganggu dan kaki berbentuk O dan X.  Pada orang dewasa, kekurangan vitamin D dan zat kapur akan menyebabkan penyakit yang disebut osteomalasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar