Ebola PART V (Cerpen)
Rabu, 28 Januari 2015
1 Komentar
“binatang tetap
binatang! Gerutu istriku ketika dalam mobil menuju rumah sakit, salep dan
perban diganti plester. Dokter memberikan suntikan, tetanol kalo aku tak salah
ingat.
Aku sudah curiga ketika
kami tiba dirumah, sebuah mobil Malteser tampak parkir dihalaman. Kakek Kruppa
mencegat dipintu luar.
“tuan mesti ikut
kerumah sakit.”
“kenapa? Saya barusan
dari sana.”
“ini lain lagi. Bukan
rumah sakit umum tapi, Dinas Kesehatan. Ada razia di Panti Penitipan. Ketahuan
mereka simpan anak simpanse. Dikasih susu satu sedotang dengan Kiki, Kiki
diduga kena virus Ebola!”
“apa hubungannya?”
“mungkin Tuan ketularan,
karena tadi digigit Kiki. Kiki barangkali sudah mati sekarang. Mereka tadi bawa
ke Dinas Kesehatan. Untuk membunuhnya.”
Seorang perawat turun
dari mobil Malteser, mencoba menghiburku, “Tuan jangan gelisah. Tetapi Ebola
gampang menular lewatluka dan liurnya. Semua pihak yang bersangkutan perlu
diperiksa.”
Hari itu aku ikut mobil
Malteser. Istriku panik ketika perawat bilang, demam virus Ebola sedang melanda
Nigeria, Gabon dan Sudan. Sudah ratusan orang jadi korban. Tak jelas berapa
lama jarak inkubasinya. Yang jelas belum ada obatnya. Sejumlah turis Jerman dan
Afrika sudah dikarantina.
Hingga hari ini aku
masih hidup. Tetapi aku tak tahu tinggal berapa lama umurku seandainya terkena
virus EBOLA
waspadalah
BalasHapus