Profil. Adam Smith ,Bapak ekonomi Dunia
Jumat, 30 Januari 2015
Tulis Komentar
Tokoh terkemuka di bidang teori
pembangunan ekonomi, Adam Smith, lahir di kota Kirkcaldy, Skotlandia, tahun
1723. Waktu remaja dia belajar di Universitas Oxford, dan dari tahun 1751
sampai 1764 dia menjadi mahaguru di Universitas Glasgow. Selama di situlah dia
menerbitkan buku pertamanya, Theory of
Moral Sentiments, yang mengangkat dirinya ke tengah-tengah masyarakat
intelektual. Tetapi, puncak kemasyhurannya terutama terletak pada buku karya
besarnya An Inquiry Into the Nature and
Causes of The Wealth of Nations, yang terbit tahun 1776
. Buku ini segera sukses dan merebut pasar, dan sisa hidup Smith menikmati kemasyhuran dan penghargaan berkat karya itu. Dia mati juga di Kirkcaldy tahun 1790. Tak seorang anak pun dia punya, lagi pula tak pernah kawin.
. Buku ini segera sukses dan merebut pasar, dan sisa hidup Smith menikmati kemasyhuran dan penghargaan berkat karya itu. Dia mati juga di Kirkcaldy tahun 1790. Tak seorang anak pun dia punya, lagi pula tak pernah kawin.
Adam Smith
bukanlah orang pertama yang mengabdikan diri pada teori ekonomi, dan banyak
gagasan-gagasannya yang terkenal bukanlah asli keluar dari kepalanya. Tetapi,
dialah orang pertama yang mempersembahkan teori ekonomi yang sistematik dan
mudah dicerna yang cukup tepat sebagai dasar bertolak buat kemajuan bidang itu
di masa depan. Atas dasar alasan itu, layaklah dianggap bahwa The Wealth of Nations merupakan pangkal
tolak dari penelitian modern politik ekonomi.
Salah satu
hasil besar yang disuguhkan buku ini adalah karena ia meluruskan dan menghalau
pelbagai anggapan yang jadi anutan orang sebelumnya. Smith adu pendapat dan
menentang teori lama ekonomi perdagangan yang menekankan arti penting perlunya
negara punya persediaan batangan emas dalam jumlah besar. Begitu pula, bukunya
menolak pandangan para physiokrat yang mengatakan bahwa tanah merupakan sumber
utama dari nilai. Sebaliknya Smith menekankan arti pokok yang paling penting
adalah tenaga kerja. Smith dengan gigih menekankan bahwa peningkatan produksi
dapat dicapai lewat pembagian kerja dan dia menyerang habis semua peraturan
pemerintah yang usang dan campur tangannya berikut hambatan-hambatan yang
menghalangi perkembangan dan perluasan industri.
Ide sentral
The Wealth of Nations adalah pasar
bebas yang bergerak menurut mekanisme pasar yang dianggapnya secara otomatis
bisa memprodusir macam dan jumlah barang yang paling disenangi dan diperlukan
masyarakat konsumen. Misalnya, persediaan barang yang justru disenangi merosot,
dengan sendirinya harga akan naik dan kenaikan harga ini akan mendatangkan
untung banyak bagi siapa saja yang memproduksinya. Karena untung banyak,
pabrik-pabrik lain tergerak untuk memproduksi juga. Akibat dari kenaikan
produksi tidak bisa tidak akan menyingkirkan keadaan kekurangan barang. Lagi
pula, kenaikan suplai dalam kaitan dengan kompetisi antar pelbagai perusahaan
akan cenderung menurunkan harga komoditi pada tingkat harga yang “normal,”
misalnya ongkos produksinya. Tak ada pihak mana pun yang membantu melenyapkan
kelangkaan, tetapi kelangkaan itu akan teratasi dengan sendirinya. “Tiap
orang,” kata Smith “cenderung mencari keuntungan untuk dirinya, tetapi dia
“dituntun oleh tangan gaib untuk mencapai tujuan akhir yang bukan menjadi bagian
keinginannya. Dengan jalan mengejar kepentingan dirinya sendiri dia sering
memajukan masyarakat lebih efektif dibanding bilamana dia betulbetul bermaksud
memajukannya” (The Wealth of Nations, Bab IV, pasal II).
Tangan
gaib” ini tak dapat melakukan pekerjaan sebagaimana mestinya jika ada gangguan
terhadap persaingan bebas. Smith karena itu percaya kepada sistem perdagangan
bebas dan menentang keras harga tinggi. Pada dasarnya dia menentang keras
hampir semua ikut campurnya pemerintah di bidang bisnis dan pasar bebas. Campur
tangan ini, kata Smith, hampir senantiasa akan mengakibatkan kemerosotan
efisiensi ekonomi dan ujungujungnya akan menaikkan harga. (Smith tidaklah
menciptakan semboyan “laissez faire,”
tetapi dia lebih dari siapa pun juga menyebarkan konsep itu).
Beberapa
orang peroleh kesan bahwa Adam Smith tak lain dari seorang yang cuma “menari
menurut bunyi gendang” demi kepentingan ekonomi. Pendapat ini tidaklah benar.
Dia berulang kali dan dengan kata-kata keras, mengecam habis praktek-praktek
monopoli ekonomi dan menginginkan penghapusannya. Dan Smith bukannya orang
naive dalam hubungan ekonomi praktek. Ini bisa dibaca dari pengamatannya yang
khas dalam buku The Wealth of Nations:
“Orang dalam dunia dagang barang yang
sama jarang bisa ketemu bersama, tetapi pembicaraan akan berakhir pada
pembentukan komplotan yang bertentangan dengan rakyat, atau dalam bentuk lain
menaikkan harga.”
Begitu
sempurnanya Adam Smith mengorganisir dan mengedepankan sistem pemikiran
ekonominya, sehingga hanya dalam jangka waktu beberapa puluh tahun saja
mazhab-mazhab ekonomi sebelumnya tersisihkan. Nyatanya, semua pokok-pokok
pikiran mereka yang bagus telah digabungkan dengan sistem Smith, sementara
Smith dengan sistematis mengungkapkan kekurangan-kekurangan mereka yang ada.
Pengganti Smith termasuk ekonom-ekonom kenamaan seperti Thomas Malthus dan
David Ricardo, mengembangkan dan menyempurnakan sistemnya (tanpa mengubah
garis-garis pokoknya) menjadi struktur yang kini digolongkan kedalam kategori
ekonomi klasik. Sampai pada suatu tingkat penting tertentu, bahkan teori
ekonomi Karl Marx (meski bukan teori politiknya) dapat dianggap sebagai
kelanjutan dari teori ekonomi klasik.
Dalam buku
The Wealth of Nations, Smith sebagian menggunakan pandangan-pandangan Malthus
tentang kelebihan penduduk. Tetapi, jika Ricardo dan Karl Marx keduanya
bersikeras bahwa tekanan penduduk akan mencegah upah naik melampaui batas
keperluan (apa yang disebut “hukum baja upah”), Smith menegaskan bahwa kondisi
kenaikan produksi upah dapat dinaikkan. Amatlah jelas, kejadian-kejadian
-membuktikan bahwa Smith benar dalam segi ini, sedangkan Ricardo dan Marx
meleset.
Tak ada
sangkut-pautnya dengan ketetapan pandangan Smith atau pengaruhnya terhadap para
teoritikus ekonomi yang datang belakangan, yang terpenting adalah pengaruhnya
terhadap perundang-undangan serta politik yang diambil pemerintah. The Wealth
of Nations ditulis dengan keulungan yang tinggi serta kejernihan pandangan yang
tak bertolok banding dan terbaca amat luas. Argumen Smith menghadapi campur
tangan pemerintah dalam bidang bisnis dan dunia perdagangan dan demi rendahnya
harga serta perekonomian bebas, telah mempengaruhi secara pasti terhadap garis
kebijaksanaan pemerintah di seseluruh abad ke-19. Sesungguhnya, pengaruhnya
dalam hal itu masih tetap terasa hingga sekarang.
Sejak
teori ekonomi berkembang pesat sesudah masa Smith, dan beberapa gagasannya
tergeser oleh pendapat-pendapat lain, sangatlah mudah mengecilkan makna penting
Adam Smith. Mesti begitu, fakta menunjukkan, dialah pemula dan pendiri tokoh
ekonomi sebagai suatu studi yang sistematis,dan dia sesungguhnya tokoh
terkemuka dalam sejarah pemikiran manusia.
Source. Berbagai
Sumber (Ensiklopedia Ekonomi)
Belum ada Komentar untuk "Profil. Adam Smith ,Bapak ekonomi Dunia"
Posting Komentar