PERMAINAN ANAK-ANAK SUNDA (KAULINAN BARUDAK SUNDA)
Minggu, 15 Februari 2015
Tulis Komentar
Di tanah Sunda
sejak dulu sudah memiliki permainan yang biasa dilakukan oleh anak-anak.
Biasanya anak-anak bermain diluar rumah, dilapangn luas pada sore hari.
Permainan anak-anak tempo dulu kaya akan unsur imajinasi, kerjasama, dan
pertemanan. Hal ini sangat berpotensi guna membangun kepedulian sosial,
kepekaan sosial dan kecerdasan terhadap karakter si anak untuk bekal hingga
menginjak dewasa. Diantara permainan-permainan tersebut yaitu :
1. Anjang-anjangan.
Permainan yang
biasa dilakukan oleh anak-anak wanita menyerupai kehidupan keluarga, ada ayah,
ibu, dan anak-anak. Sekalipun ada anak laki-laki biasanya memerankan figur
seorang ayah.
2. Bebentengan.
Permainan yang
silih menyentuh sambil saling menjaga benteng yang dijaga atau dibatasi oleh
batu.
3. Beklen.
Permainan yang
menggunakan bola kecil yang terbuat dari karet. Biasanya anak-anak dahulu dalam
membuat bola kecil sering menggunakan getah dari pohon karet yang terdapat di
kebun-kebun. Selanjutnya permainan ini dilakukan dengan menggunakan bola karet
tersebut serta rumah kerang kecil yang sudah dihaluslakan.
4. Boy-boyan.
Permainan yang
memakai bola seukuran bola tenis untuk melempar lawan mainnya.
5. Talawengkar.
Permainan yang
dilemparkan dengan bola kertas biasanya yang kena harus melempar lagi ke yang
lain sehingga semua pemain dapat bagian.
6. Congklak.
Permainan
congklak sudah tak asing lagi bagi kita, permainan congklak yaitu menggunakan
media papan kayu yang sudah dilubangi serta diisi kuwuk, batu atau biji asem.
7. Cingciripit/Jingjiripit.
Permainan ini
biasa dilakukan oleh dua orang sambil mencubit tangannya lawan masing-masing
diiringi dengan nyanyian (cingciripit
tulang bajing kacapit, kacapit ku bulu pare, bulu pare seuseukeutna jol
padalang mawa wayang jrek-jrek noooong)
8. Sondah/Engklek.
Pola gambar
berbentuk petak-petak berpalang dibuat ditanah. Setiap pemain memegang potongan
genteng atau batu pipih yang kemudian dilemparkan kedalam permainan.
9. Dam-Daman.
Adalah sejenis
permainan yang dilakukan oleh dua orang dengan menggunakan media tanah dan batu
kecil dengan membentuk garis-garis dengan lajur untuk memakan batu-batu kecil
tersebut atau saat ini menggunakan media
papan catur. Permainan ini memerlukan berpikir agar dapat memakan batu
lawannya.
10. Endog-Endogan.
Adalah sejenis
permainan dimana tangan dikepalkan menyerupai telur diiringi nyanyian kemudian
berputar atau telurnya pecah sesuai nada nyanyian berhenti (endog-endogan peupeus hiji pre....
endog-endogan peupeus hiji pre... galeong-galeong mata sapi weee...)
11. Empet-Empetan.
Adalah sejenis
permainan disawah dengan membuat terompet yang terbuat dari bahan jerami.
12. Encrak.
Permainan ini
tidak jauh berbeda dengan beklen akan tetapi dalam permainan encrak tidak
menggunakan media bola karet. Encrak biasanya dimainkan oleh satu orang atau
lebih secara bergantian dengan menggunakan biji-bijian atau batu kerikil kecil.
13. Galah Asin.
Adalah sejenis
permainan yang dilakukan oleh dua kelompok dengan membuat garis ditanah , salah
satu dari kelompok itu ada yang melintas dan adajuga yang berjaga. Kelompok
yang melintas harus berusaha menghindar dari sentuhan lawan yang berjaga
apabila dari kelompok yang melintas ada yang tersentuh oleh kelompok lawan yang
berjaga maka orang yang terkena sentuhan dianggap kalah (bhs. Sunda GUDIR).
14. Gatrik.
Permainan yang
menggunakan media potongan bambu kemudian di pukul sejauh-jauhnya dengan bambu
juga.
15. Hahayaman.
Permainan yang
diikuti oleh banyak anak, kemudian membuat sebuah lingkaran didalam lingkaran
terdapat dua anak yang satu berperan menjadi dan yang satu lagi menjadi musang.
Jika ayam dapat ditangkap oleh si musang maka ayam tersebut dianggap kalah.
16. Gugunungan.
Adalah permainan
membuat gunung dengan menggunakan media tanah biasanya tanah yang digunakan
adalah tanah yang berdebu.
17. Engkle.
Adalah sebuah
permainan dimana kaki diangkat sebelah sambil berjalan membawa batu, kemudian
batu tersebut dibenturkan/ dilemparkan kepada batu yang sebelumnya sudah
didirikan.
18. Jajangkungan.
Jenis permainan
ini memakai media bambu yang dibuat sedemikian rupa yang biasanya disebut
engrang.
19. Sapintrong/Loncat tali.
Adalah permainan
yang dilakukan oleh tiga orang atau lebih dengan menggunakan media karet. Dua
anak memegang tali dan yang lainnya mencoba melewati tali tersebut dan apabila
berhasil maka sedikit demi sedikit tali tersebut dinaikan.
20. Ucing-Ucingan.
Dalam permainan
ini si anak berlari dan berusaha menghindari temannya yang berperan menjadi
kucing. Agar tidak menjadi kucing anak yang tidak kebagian menjadi kucing
berusaha menghindar dari temannya yang berperan menjadi kucing dan anak yang
berperan menjadi kucing harus berusaha mengejar agar ia bisa terbebas dari
peran kucing tersebut.
Belum ada Komentar untuk "PERMAINAN ANAK-ANAK SUNDA (KAULINAN BARUDAK SUNDA)"
Posting Komentar