Akuntansi (sejarah perkembangan)
Kamis, 05 Maret 2015
Tulis Komentar
.
Sejarah
Perkembangan Akuntansi
Setiap terjadi suatu
peristiwa, orang selalu saja bertanya, awalnya bagaimana? Atau seseorang akan
berkata ceritanya bagaimana? Begitu juga halnya Akuntansi sering orang bertanya bagaimana sejarah dari
akuntansi itu.
Akuntansi sebenarnya
sudah ada sejak manusia itu mulai bisa menghitung dan membuat suatu catatan, yang pada awalnya dulu itu
dengan menggunakan batu, kayu, bahkan
daun menurut tingkat kebudayaan manusia waktu itu. Pada abad XV
terjadilah perkembangan dan perluasan
perdagangan oleh pedagang-pedagang Venesia.
Perkembangan
perdagangan ini menyebabkan orang waktu itu memerlukan suatu sistem pencatatan
yang lebih baik, sehingga dengan demikian akuntansi juga mulai berkembang.
Setelah itu
perkembangan akuntansi juga ditandai dengan adanya seorang yang bernama Lucas
Pacioli pada tahun 1494, ahli matematika mengarang sebuah buku yang
berjudul Summa de Aritmatica,
Geometrica, Proportioni et Propotionalita, di mana dalam suatu bab berjudul Tractatus de Computies et
Scriptoris yang memperkenalkan dan
mengajarkan sistem pembukuan berpasangan yang disebut juga dengan
sistem kontinental.
Sistem berpasangan
adalah sistem pencatatan semua transaksi ke dalam dua bagian, yaitu debet dan kredit. Kemudian kedua bagian
ini diatur sedemikian rupa sehingga selalu seimbang. Cara seperti ini
menghasilkan pembukuan yang sistematis dan laporan keuangan yang terpadu, karena perusahaan
mendapatkan gambaran tentang laba rugi
usaha, kekayaan perusahaan serta hak pemilik.
Pertengan abad ke 18
terjadi revolusi industri di Inggris yang mendorong pula perkembangan
akuntansi, di mana waktu itu para manajer pabrik misalnya, ingin mengetahui biaya produksinya. Sebab dengan
mengetahui berapa besar biaya produksi
mereka dapat mengawasi efektifitas proses produksi dan menetapkan harga
jual. Sejalan dengan itu berkembanglah
akuntansi dengan bidang khusus yaitu akuntansi biaya.
Akuntansi biaya
memfokuskan diri pada pencatatan biaya produksi dan penyediaan
informasi bagi manajemen.
Bagaimana
perkembangan akuntansi di Indonesia?
Akuntansi di Indonesia
pada awalnya menganut sistem kontinental, seperti yang dipakai di Belanda saat
itu. Sistem ini disebut juga dengan tata buku yang sebenarnya tidaklah sama dengan akuntansi, di mana tata buku
menyangkut kegiatan-kegiatan yang bersifat
konstruktif dari proses pencatatan, peringkasan, penggolongan dan
aktivitas lain yang bertujuan
menciptakan informasi akuntansi berdasarkan pada data. Sedangkan akuntansi
menyangkut kegiatan-kegiatan yang bersifat
konstruktif dan analitikal seperti kegiatan analisis dan interpretasi
berdasarkan informasi akuntansi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembukuan merupakan bagian dari
akuntansi.
Perkembangan
selanjutnya tata buku sudah mulai ditinggalkan orang. Di Indonesia perusahaan atau orang semakin banyak
menerapkan sistem akuntansi Anglo Saxon.
Berkembangnya sistem
akuntansi Anglo Saxon di Indonesia disebabkan adanya penanaman modal asing di
Indonesia yang membawa dampak positif terhadap
perkembangan akuntansi, karena sebagian besar penanaman modal asing
menggunakan sistem akuntansi Amerika
Serikat (Anglo Saxon). Penyebab lain sebagian besar mereka yang berperan dalam kegiatan perkembangan
akuntansi menyelesaikan pendidikannya di
Amerika, kemudian menerapkan ilmu akuntansi itu di Indonesia.
Saat ini sistem Anglo
Saxon semakin populer di Indonesia baik dalam pendidikan akuntansi maupun dalam praktek dunia bisnis.
Sekarang dapatkah Anda menjelaskan perbedaan antara sistem kontinental dengan
sistem Anglo Saxon? Apakah perbedaannya?
Untuk lebih jelasnya, mari perhatikan tabel berikut ini!
Perbedaan Akuntansi Sistem Kontinental dengan Anglo
Saxon
Peraga - 1
Objek Sistem Kontinental Sistem Anglo Saxon
Sistem
Kontinental
|
Sistem
Anglo Saxon
|
1.Buku Harian
Pengelompokan debet/kredit Pengelompokan debet/kredit belum \
rinci. i.
2.
Akun Buku Besar Menggunakan akun cadangan Menggunakan akun beban
a.
Penyusutan dan dicatat kredit. Penyusutan dan dicatat di sisi debet.
b.
Akun campuran Menggunakan akun campuran. Tidak menggunakan akun.
c.
Prive Terdapat penyetoran prive. Tidak terdapat penyetoran prive.
3.
Neraca Lajur Arsip disimpan sebagai Arsip tidak disimpan karena dokumen. hanya sebagai alat bantu.
4.
Laporan Keuangan Terdiri atas: Terdiri atas:
1.
Neraca 1. Neraca
2.
Laporan perhitungan
2. Laporan perhitungan laba rugi laba rugi
3.
Laporan perubahan modal 3. Laporan perubahan modal
8.
Laporan arus kas
9.
Laporan Dana
10.
Laporan catatan keuangan
|
1.
Buku Harian Pengelompokan debet/kredit
Pengelompokan debet/kredit sSudah
rinci.
2.
Akun Buku Besar Menggunakan akun cadangan Menggunakan akun beban
a.
Penyusutan dan dicatat kredit. Penyusutan dan dicatat di sisi debet.
b.
Akun campuran Menggunakan akun campuran. Tidak menggunakan akun.
c.
Prive Terdapat penyetoran prive. Tidak terdapat penyetoran prive.
3.
Neraca Lajur Arsip disimpan sebagai Arsip tidak disimpan karena dokumen. hanya sebagai alat bantu.
4.
Laporan Keuangan Terdiri atas: Terdiri atas:
1.
Neraca 1. Neraca
2.
Laporan perhitungan
2. Laporan perhitungan laba rugi laba rugi
3.
Laporan perubahan modal 3. Laporan perubahan modal
8.
Laporan arus kas
9.
Laporan Dana
10.
Laporan catatan keuangan
|
Objek perbedaan Sistem Kontinental Sistem Anglo
Saxon
2.Buku
Harian Pengelompokan debet/kredit Pengelompokan debet/kredit belum \
rinci. Sudah rinci.
2. Akun Buku Besar Menggunakan akun cadangan
Menggunakan akun beban
a. Penyusutan dan
dicatat kredit. Penyusutan dan dicatat di sisi debet.
b. Akun campuran
Menggunakan akun campuran. Tidak menggunakan akun.
c. Prive Terdapat
penyetoran prive. Tidak terdapat penyetoran prive.
3.
Neraca Lajur Arsip disimpan sebagai Arsip tidak disimpan karena dokumen. hanya sebagai alat bantu.
4. Laporan Keuangan
Terdiri atas: Terdiri atas:
1. Neraca 1. Neraca
2. Laporan perhitungan
2. Laporan perhitungan laba rugi laba rugi
3. Laporan perubahan
modal 3. Laporan perubahan modal
8. Laporan arus kas
9. Laporan Dana
10. Laporan catatan keuangan
B
Bidang Akuntansi
Dengan pesatnya
pertumbuhan ekonomi dan semakin kompleksnya masalah perusahaan
yang didorong kemajuan teknologi, bertambahnya
peraturan pemerintah terhadap
kegiatan perusahaan, maka para Akuntan dituntut
untuk mengkhususkan keahliannya
dalam bidang akuntansi. Bidang khusus akuntansi itu,
apa saja? Baik, mari kita lihat
bidang-bidang khusus akuntansi berikut ini!
a. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
Akuntansi keuangan
disebut juga Akuntansi Umum (General Accounting), yaitu
akuntansi yang berhubungan dengan pencatatan
transaksi perusahaan dan
penyusunan laporan keuangan secara berkala yang
berpedoman kepada prinsip
akuntansi. Laporan keuangan itu bisa digunakan
sebagai informasi intern maupun
ekstern perusahaan.
b. Akuntansi Pemeriksaan (Auditing Accounting)
Akuntansi pemeriksaan
merupakan kegiatan akuntansi yang berhubungan dengan
pemeriksaan keuangan atau akuntansi umum. Akuntansi
publik melakukan
pemeriksaan terhadap catatan-catatan yang mendukung
laporan keuangan dengan
menyatakan kelayakan dan dapat dipercayainya suatu
laporan.
c. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
Titik sentral dalam
akuntansi manajemen adalah informasi untuk pihak-pihak di dalam
perusahaan. Kegunaan akuntansi manajemen antara
lain, mengendalikan kegiatan
perusahaan, memonitor arus kas, dan menilai
alternatif dalam pengambilan
keputusan. Misalnya dalam hal penetapan harga jual,
pembelajaan, metode produksi
dan investasi. Bidang akuntansi ini juga mengolah
masalah-masalah khusus yang
dihadapi para manajer perusahaan dari berbagai
jenjang organisasi dengan
menggunakan data historis maupun data tafsiran.
d. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
Akuntansi biaya adalah
bidang akuntansi yang menekankan kegiatan pada penetapan
biaya dan kontrol atas biaya. Terutama yang
berhubungan dengan biaya produksi
suatu barang. Di samping itu salah satu fungsi utama
akuntansi biaya adalah
pengumpulan dan menganalisa data mengenai biaya,
baik yang telah maupun yang
akan terjadi untuk digunakan oleh pemimpin
perusahaan sebagai alat kontrol atas
kegiatan yang telah dilakukan serta alat untuk
membuat rencana di masa mendatang.
e. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)
Bidang akuntansi
perpajakan mencakup penyusunan surat pemberitahuan pajak
serta mempertimbangkan konsekuensi perpajakan dari
transaksi usaha yang
direncanakan.
f. Akuntansi Anggaran (Budgeting Accounting)
Akuntansi anggaran
adalah bidang akuntansi yang berhubungan dengan penyusunan
rencana keuangan mengenai kegiatan perusahaan untuk
suatu jangka waktu tertentu
di masa mendatang serta analisa dan pengontrolannya.
Dengan selesainya pembahasan materi tentang
bidang-bidang akuntansi tadi, tentunya
telah membuka wawasan Anda bahwa perkembangan
akuntansi juga sangat dipengaruhi
oleh kemajuan teknologi dan pesatnya perkembangan
dunia usaha. Di mana secara
tidak langsung menuntut sumber daya yang berkualitas
dan profesional bidang akuntansi,
ya bukan? Kemudian persoalannya sekarang akan timbul
lagi pertanyaan baru, yaitu
apakah tenaga ahli bidang akuntansi itu termasuk
tenaga profesional, layaknya seorang
yang berprofesi sebagai dokter, pengacara dan
notaris? Jawabnya adalah benar!
Seseorang yang memiliki keahlian di bidang akuntansi
yang berlatar belakang pendidikan
minimal Diploma 3 jurusan Akuntansi. Baiklah
sekarang mari kita lanjutkan bahasan
tersebut dengan profesi akuntansi.
B. Profesi Akuntansi
Perkembangan profesi
akuntansi sejalan dengan jenis jasa akuntansi yang diperlukan
oleh masyarakat yang makin lama semakin bertambah
kompleksnya. Gelar akuntan
adalah gelar profesi seseorang dengan bobot yang
dapat disamakan dengan bidang
pekerjaan yang lain. Misalnya bidang hukum atau
bidang teknik. Secara garis besar
Akuntan dapat digolongkan sebagai berikut:
a. Akuntan Publik (Public Accountant)
Akuntan publik adalah
akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas
dasar pembayaran tertentu. Mereka ini bekerja bebas
dan umumnya mendirikan
suatu kantor akuntan. Seorang akuntan publik dapat
melakukan pemeriksaan (audit),
misalnya terhadap jasa perpajakan, jasa konsultasi
manajemen, dan jasa penyusunan
sistem manajemen.
b. Akuntan Intern (Internal Accountant)
Akuntan intern adalah
akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi.
Akuntan intern ini disebut juga akuntan perusahaan.
Jabatan tersebut yang dapat
diduduki mulai dari Staf biasa sampai dengan Kepala
Bagian Akuntansi atau Direktur
Keuangan. Tugas mereka adalah menyusun sistem
akuntansi, menyusun laporan
keuangan kepada pihak-pihak eksternal, menyusun
laporan keuangan kepada
pemimpin perusahaan, menyusun anggaran, penanganan
masalah perpajakan dan
pemeriksaan intern.
c. Akuntan Pemerintah
Akuntan pemerintah
adalah akuntan yang bekerja pada lembaga-lembaga
pemerintah, misalnya di kantor Badan Pengawas
Keuangan dan Pembangunan
(BPKP), Badan Pengawas Keuangan (BPK).
d. Akuntan Pendidik
Akuntan pendidik adalah
akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi,
melakukan penelitian dan pengembangan akuntansi,
mangajar, menyusun kurikulum
pendidikan akuntansi di perguruan tinggi.
Apa saja persyaratannya
bila seseorang ingin memperoleh gelar Akuntan itu?
Seseorang itu berhak menyandang gelar Akuntan bila
telah memenuhi syarat antara
lain: Pendidikan Sarjana jurusan Akuntansi dari
Fakultas Ekonomi Perguruan Tinggi
yang telah diakui menghasilkan gelar Akuntan,
seperti UI, UGM, UNHAS, USU dan
sebagainya, atau perguruan tinggi swasta yang
berafiliasi ke salah satu perguruan
tinggi yang telah berhak memberikan gelar Akuntan.
Selain itu juga bisa mengikuti
Ujian Nasional Akuntansi (UNA) yang diselenggarakan
oleh konsorsium Pendidikan
Tinggi Ilmu Ekonomi yang didirikan dengan SK
Mendikbud RI tahun 1976.
Dari uraian di atas, dapat diambil pengertian bahwa
gelar Akuntan itu pengakuannya
adalah sama dengan gelar profesi lainnya seperti:
Pengacara, Dokter, Notaris, dan lainlain.
Dan siapa saja bisa memperoleh gelar akuntan
tersebut.
Belum ada Komentar untuk "Akuntansi (sejarah perkembangan)"
Posting Komentar