Kamis, 05 Maret 2015

Tindakan Perawatan Penyakit Pancreatitis Pada Sistem Pencernaan




Pengertian Pankreatitis.
Pankreatitis adalah peradangan pada pancreas yang dapat terjadi secara akut dan kronis.
Etiologi.
Penyebab secara pasti belum jelas.
Faktor Predisposisi.
Autodigesti ditandai meningkatnya produksi enzim proteolitik yang menyebabkan edema, nekrosis dan perdarahan.
Pathofisiologi.
Proses terjadinya autodigesti :
Beberapa faktor penyebab :
Alkoholisme.
Batu dan penyakit empedu lain.
Trauma tumpul abdomen.
Penggunaan obat-obatan yang salah.
Infesi dan lain-lain.


ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian.
Keluhan Utama.
Nyeri epigastrium dari kuadran kiri atas         tanyakan apakah nyeri setelah minum alkohol, makanan tinggi lemak, bagaimana penyebarannya  PQRST.
Riwayat Kesehatan Sekarang.
Tanyakan klien bisa mengkonsumsi alkohol?, kebiasaan makanan tinggi lemak.
Riwayat Kesehatan Dahulu.
Tanyakan riwayat ulkus peptikum, gagal ginjal, gangguan vaskuler, hypertiroid, hyperlitidemia, hiperkalsemia, infeksi virus.
Riwayat Kesehatan Keluarga.
Tanyakan ada anggota yang menderita sakit pankreatitis dan saluran penyakit empedu lainnya.
Pemeriksaan Fisik.
Data yang sering ditemukan : nyeri terus menerus di epigastrium kuadran kiri atas menyebar ke dada sampai punggung disertai nausea, vomit, rasa tidak enak pada daerah abdomen, nyeri berkurang dengan posisi nyandar kedepan atau posisi tumit di dekatkan ke dada.
Menurunnya berat badan, bising usus, tekanan darah.
Demam, tachicardia.
Gejala shock hipovolemik: turgor kulit jelek, hematokrit meningkat.
Palpasi abdomen ada masa, biasanya ada tampak 5-10 setelah awal timbulnya penyakit.
Steatorrhea didapat adanya lemak pada fases karena penurunan sekrasi enzim lipase dan cairan empedu dalam deodenum.
Kaji adanya dispnea dan ortopnea.
Kaji jaundice pada kulit dan seclera.
Xanthomas.
Tetani, nodulsubcutan.
Pada umbilikal
Pada panggul
Data Psikososial.
Tanyakan kebiasaan mengkonsumsi alkohol.
Cemas terhadap penyakit dan prosedur diagnostik.
Koping mekanisme terhadap kesedihan dan stress.
Konsep diri.
Pemeriksaan Laboratorium.
Peningkatan kadar serum amilase, serum lipase, urine amilase, serum glikosa.
Penurunan serum kalsium, magnesium. Jika, terjadi nekrose lemak.
Jika pancreatitis disertai dengan empedu. Peningkatan kadar serum bilirubin dan alkalin phospatase.
Pemeriksaan Radiologi.
CT scan. Untuk memastikan pancreatitis akut/kronik.
Rontgen Thoraks. Peningkatan hamidlapragma disebelah kiri atau efusi pleura.
UltraSonoGrafi. Untuk melihat derajat imflamasi atau dilatasi ductus akibat dari obstruksi atau batu.
Masalah Yang Mungkin Timbul.
Nyeri sehubungan dengan peradangan.
Tindakan.
Pertahankan posisi tidur dalam keadaan semi fowler dengan lutut dibengkokan dan ditahan dari bawah.
Kolaborasi dalam pemberian analgetik.
Pasang NGT dan lakukan irigasi dengan cairan normal.
Lakukan perawatan NGT.
Potensial terjadinya infeksi.
Tindakan.
Monitor TPRS.
Monitor tanda infeksi.
Kolaborasi dalam pemberian antibiotik.
Lakukan teknik septic dan antiseptik dalam melakukan tindakan : NGT, Perawatan luka Post Op.
Ketidak seimbangan volume cairan (kurang cairan) sehubungan dengan menausea dan vomitus.
Tindakan.
Monitor kadar elektrolit, intake output dan tanda vital (TPRS).
Kolaborasi dalam pemberian eletrolit.
Pelihara dan monitor terapi IV dengan cairan Ringer Laktat.
Pasang Folley Catheter (kateter) untuk membantu dalam pengeluaran urin.
Gangguan kebutuhan nutrisi (kurang dari kebutuhan) sehubungan dengan intake nutrisi oral yang kurang, nausea, vomitus.
Tindakan.
Monitor Berat Bandan (BB).
Monitor intake makanan perhari.
Monitor kadar glukosa darah.
Kolaborasi dalam pemberian obat anti emetik dan total parenteral Nutrition.
Catat bila terjadi penurunan bising usus.
Monitor nausea dan vomitus klien.
Berikan gliesrin pada bibir jika kering.
Monitor adanya edema.

EVALUASI.
Nyeri hilang/berkurang.
Kebutuhan cairan terpenuhi.
Tidak terjadi infeksi di daerah insisi pada pembedahan.
Kemampuan melakukan aktivitas fisik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar