BODY MEKANIKA TUBUH, MOBILISASI DAN IMOBILISASI
Jumat, 19 Juni 2015
Tulis Komentar
a.) Body
Mekanika/Mekanika Tubuh.
Merupakan usaha mengkordinasikan
muskuloskeletal dan syaraf dalam mempertahankan keseimbangan postur dan
kesejajaran tubuh ketika mengangkat, membungkuk, bergerak dan melakukan
aktivitas sehari-hariuntuk menghindari cedera otot dan penggunaan energi otot
yang berlebihan.
b.) Prinsip
Body Mekanik.
Memandang gravitasi sebagai sumbu dalam
pergerakan tubuh. Tiga faktor yang perlu diperhatikan dalam prinsip body
mekanik yaitu :
1. Pusat
gravitasi (center of gravity) merupakan titik yang berada dipertengahan tubuh.
2. Garis
gravitasi (line of gravity) merupakan garis imaginer vertikal melalui pusat
gravitasi.
3. Dasar
tumpuan (base of support) merupakan dasar tempat seseorang dalam posisi
istirahat untuk menopang atau menahan tubuh.
c.) Tiga
Elmen Dasar Body Mekanika.
1. Postur
tubuh (body aligement).
Susunan
geometrik bagian-bagian tubuhdalam hubungannya dengan bagian tubuh yang lain.
2. Balance/keseimbangan.
Keseimbangan
tergantung pada interaksi antar pusat gravity, line of gravity dan base of
support.
3. (Koordinated
body movement) merupakan gerakan tubuh yang terkordinir.
d.) Faktor
yang Mempengaruhi Mekanik Tubuh.
Nutrisi.
1. Status
kesehatan.
2. Emosi,
kondisi psikologis.
3. Situasi
dan kebiasaan.
4. Gaya
hidup.
5. Pengetahuan.
e.) Pergerakan
Dasar dalam Mekanika Tubuh.
1. Gerakan
(ambulating), gerakan yang benar dapat membantu keseimbangan tubuh.
2. Menahan
(squating), diperlukan sebagai dasar tumpuan yang tepat untuk mencegah kelainan
tubuh dan mempermudah gerakan yang akan dilakukan.
3. Menarink
(pulling), menarik dengan benar akan memudahkan dalam memindahkan benda.
4. Mengangkat
(lifting), gunakan otot-otot tumit, paha bagian atas, kaki bagian baawah, perut
dan pinggul untuk mengurangi rasa sakit bagian belakang tubuh.
5. Memutar
(pivoting), gerakan memutar yang baik memperhatikan ketiga unsur gravitasi
dalam pergerakan tidak memberi pengaruh buruk pada postur tubuh.
f.) Kesejajaran
Tubuh (posisi).
Kesejajaran
tubuh yang tepat berarti menjaga agar seseorang berada dalam posisi dimana
tubuh dapat berfungsi sebaik-baiknya.
Posisi/kesejajaran
tubuh dapat membantu :
1. Pasien
merasa lebih nyaman.
2. Mengurangi
ketegangan.
3. Tubuh
berfungsi efisien.
4. Mencegah
deformitas dam komplikasi seperti kontraktur, dekubitus.
g.) Kelainan
Postur.
1. Tortikolis
Mencondongkan
kepala ke sisi yang sakit dimana otot sternokleidomastoideus berkontraksi.
2. Lordosis.
Kurva anterior pada spinal lumbal yang
melengkung berlebihan.
3. Kifosis.
Peningkatan lengkungan pada kurva spinal
torakal.
4. Skolisis.
Tinggi pinggul dan tinggi bahu tidak
sama.
a. MOBILISASI.
Mobilisasi
merupakan Kemampuan untuk bergerak secara bebas, mudah teratur untuk memenuhi
kebutuhan aktivitas guna mempertahankan kesehatannya.
Mobilisasi
adalah kemampuan seseorang untuk bergerak secara bebas.jenis-jenis dari
mobilisasi adalah :
1. Rentang
gerak.
2. Gaya
berjalan.
3. Latihan.
4. Toleransi
aktivitas.
5. Kesejajaran
tubuh.
1.) Rentang
gerak.\
a. Rentang
gerak merupakan jumlah maksimum gerakan yang mungkin dilakukan sendi pada salah
satudari tiga potongan tubuh sagital, frontal dan transversal.
b. Potongan
sagital merupakan garis melewati tubuhdari depan kebelakang, membagi tubuh
menjadi bagian kanan dan bagian kiri.
c. Potongan
frontal melewati tubuh dari sisi ke sisi dan membagi tubuh menjadi bagian
depandan belakang.
d. Potongan
tranversal adalah garis horizontal yang membagi tubuh menjadi bagian atas dan bawah.
a.) Potongan
sagital.
1. Fleksi
dan ekstensi (jari tangan dan kaki).
2. Hiperekstensi
(pinggul).
b.) Potongan
frontal.
1. Abduksi
dan aduksi (lengan dan tungkai).
2. Eversi
dan inversi (kaki)
c.) Potongan
transversal
1. Pronasi
dan supinasi (tangan).
2. Rotasi
internal dan eksternal (lutut)
3. Dorsifleksi
dan plantarfleksi (kaki)
b. Imobilisasi.
Imobilisasi
dimana keadaan tidak dapat bergerak bebas karena kondisi yang mengganggu
pergerakan.
a.) TINGKATAN
IMOBILISASI.
A. Bervariasi.
1. Komplit
pada pasien tidak sadar.
2. Persial
pada pasien fraktur.
3. Pembatasan
aktivitas kerena alasan kesehatan.
B. Bedrest.
Bedrest
total klien tidak boleh bergerak dari tempat tidur dan tidak boleh pergi ke
kamar mandi atau duduk di kursi.
a.) BAHAYA
FISIOLOGIS IMOBILISASI.
1. Sistem
Metabolik.
a. Mengganggu
metabolisme karbihidrat, protein dan lemak.
b. Ketidakseimbangan
cairan dan elektrolit.
c. Ketidakseimbangan
kalsium.
d. Penurunan
motilitas usus.
2. Sistem
Respiratori.
a. Gerakan
dinding dada asimetris.
b. Peningkatan
kecepatan pernafasan.
c. Ateletaksis
bronkiolus tertutup.
d. Pneumonia
hipostatik : peradangan paru akibat statisnya sekresi paru.
3. Sistem
Kardiovaskuler.
a. Hipertensi
ortostatik
Penurunan tekanan darah sistolik 25 mmHg dan diastolik
10 mmHg ketika klien bangun dari posisi berbaring atau duduk ke posisi berdiri.
b. Pembentukan
trombus.
4. Sistem
Muskuloskeletal
a. Penurunan
massa otot.
b. Kontraktur
sendi.
c. Penurunan
rentang gerak.
d. Intoleransi
aktivitas.
e. Atropi
otot.
f. Penurunan
stabilitas : resiko jatuh.
5. Sistem
Integumen.
a. Keruskan
integritas kulit.
6. Sistem
Eliminasi.
a. Penurunan
keluaran urine.
b. Penurunan
frekuensi BAB.
c. Distensi
kantung kemih dan perut.
d. Penurunan
bising usus.
Belum ada Komentar untuk "BODY MEKANIKA TUBUH, MOBILISASI DAN IMOBILISASI"
Posting Komentar