Translate

PERANG THAIF



 

Setelah perang di Hunian selesai, dan sekalipun sebagian besar dari tentara kaum musyrikin sudah menyerah dan menjadi tawanan, tetapi pengejaran terhadap sebagian dari merekayang belum menyerah harus dilakukan pula, karena salah seorang dari kepala pimpinan mereka yang terulung belum menyerah, bahkan melarikan diri ke Thaif, yaitu Malik bin Auf an-Nashri.
Ketika Nabi SAW telah mengetahui bahwa Malik bin Auf telah melarikan dirinya bersama-samasebagian pengikutnya ke Thaif, yaitu kaumnya yang berasal dari kabilah Tsaqif, dan mereka mencari perlindungan disana, maka beliau memerintahkan kepada tentara kaum Muslimin supaya bergerak mengejar mereka itu ke Thaif.
Menurut riwayat, bahwa sebelum Nabi SAW bersama tentara kaum Muslimin berangkat menuju ke Thaif, maka ketika itu beliau memerintahkanThufail bin Amer ad-Dausi bersama kaum pengikutnya supaya berangkat ke tempat sebuah berhala besar yang dibikin dari kayu kepuntaan Amer bin Hamimah ad-Dausi yang dinamakan Zul-kaffain dengan tugas supaya diruntuhkannya. Thufail setelah menerima perintah ini lalu berangkat dengan segera ke tempat berhala tersebutbersama kaum pengikutnya. Setibanya di tempat yang dituju, lalu berhala Zul-kaffain itu dihancurkan dan dimasukannnya api yang menyala-nyalake dalam mulut berhala itu, ia menghancurkan berhala itu sambil bersyair : “Hai Zul-kaffain! Aku bukanlah dari budak-budak kamu! Hari kelahiran kami lebih dahulu daripada hari kelahiran kamu! Sesungguhnya akulah yang membakar api di dalam jantung kamu!”
Berhala yang dipandang sakti oleh pengikut Amer bin Hamimah itu hancur terbakar oleh api yang dinyalakan oleh Thufail. Setelah selesai, Thufail bersama kaum pengikutnya lalu berangkat menyusul Nabi SAW ke Thaif, untuk menepati janjinya menyusul beliau ke Thaif. Ia berangkat ke Thaif bersama kaum pengikutnya sebanyak empat ratus orang.
Kiranya baik dijelaskan sekedarnya tentang kejadian kota Thaif. Kota ini adalah sebuah kota yang mempunyai perbentengan yang kokoh kuat, ia dipagari dengan tembok-tembok yang dibikin dari batu-batu besar, yang tinggi serta tebal. Pagar tembok itu tidak bisa dimasuki melainkan dengan melalui pintu-pintu gerbang yang juga di tutup dan di kunci dengan rapat dari dalamnya, jika ada bahaya yang mengancam dari luar. Sebagian besar dari penduduknya mempunyai kecakapan yang luar biasa, antara lain tentang melakukan cara-cara perang terkepung.
Kuat dan teguhnya dari perbentengan kota Thaif itu adalah disebabkan dari keahlian penduduknya, dan sebagian besar dari penduduknya terdiri dari orang-orang kaya dan mampu. Dengan demikian, maka mereka ada kesanggupan membuat dan menanggulangi biayanya. Demikianlah sebabnya kota Thaif memiliki benteng pertahanan yang paling teguh dan paling baik dari seluruh kota-kota yang ada di dalam lingkungan jazirah Arab.
Sebelum Nabi SAW hijrah ke Madinah, dengan kemauan sendiri, beliau pernah berkunjung ke kita Thaif, dengan tujuan untuk mengajak penduduknya supaya memeluk Islam dan sambil mencari perlindungan kepada pembesar atau kepala kaummnya yang disangka oleh beliau kiranya mamu memberi bantuan dan melindunginya karena masih ada hubungan kerabat dengan beliau. Tujuan beliau ini jangankan mendapat sambutan yang baik dari mereka, sedangkan menerima kunjungan beliau itu saja mereka tidak mau. Bahkan dengan seketikaterus diejek-ejek, dihinakan, diusir dengan kekerasan, dan dianiaya oleh anak-anak dan budak-budak belian penduduk kota itu. Demikianlah keadaan kota Thaif dan penduduknya pada masa itu.
Nabi SAW bersama-sama tentara kaum Muslimin dari Hunain terus menuju ke kota Thaif, dengan tidak merasakan kepayahan dan kesengsaraan yang luar biasa . di tengah-tengah perjalanan, beliau beserta tentaranya melihat sebuah benteng yang kuat serta baik, kepunyaan Malik bin  Auf ketika itu di dalam benteng telah sunyi senyap, maka oleh tentara Islam lalu dibongkar dan dirobohkan. Kemudian, ditengah-tengah perjalanan mereka melihat sebuah dinding kebun kepunyaan seorang dari Banu Tsaqif. Kepada pemiliknya diperintahkan memilih salah satu di antara dua. Yaitu, keluar dari dinding itu atau dinding itu dirubuhkan. Orang itu tidak mau keluar, ia mempertahankan didalamnya. Nabi SAW lalu memerintahkan kepada tentara Islam untuk merubuhkan dinding tembok itu.
Sesudah itu, Nabi SAW bersama tentara Islam terus melanjutkan perjalanannya menuju Thaif. Dan, setelah tiba di Thaif mereka berhenti sebentar untuk menghilangkan lelah. Ketika itu Malik bin Auf  bersama kaum pengikutnya telah terlebih dahulu masuk ke dalam bentengnya yang kokoh kuat. Waktu itu mereka masih mempunyai persediaan makanan yang cukup, yang dirasa cukup untuk bertahan di dalam benteng selama satu tahun. Dan mereka pun masih mempunyai perlengkapan alat-alat perang, yang dikira masih cukup dipergunakan untuk bertempur dengan tentara Islam.
Sementara itu, Nabi SAW menyusun dan mengatur barisan tentara kaum Muslimin di satu tempat yang kiranya  aman dari lemparan batu atau panah pengawal kota. Tentara islam diperintahkan oleh Nabi SAW supaya beristirahat. Di tempat itu beliau memerintahkan juga supaya didirikan dua buah kemah yang bertendakan kulit merah  untuk tempat istirahat dua orang istri beliau. Ummu Salamah dan Maimunah, yang dibawa beliau sejak dari Madinah, sewaktu akan menaklukan Mekkah. Dan lapangan yang terletak di antara dua kemah itu dijadikan tempat untuk mengerjakan Shalat, di sinilah kemudian didirikan sebuah mesjid yang terkenal dengan mesjid Thaif, sesudah penduduk Thaif menyerah kalah.

Source. Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad SAW
Oleh. K.H. Moenawar Chalil
Buku ke enam
Posted by. Zaenal M Ibrahim (@ZMIbrahim)
Karyatanganzaenalmibrahim.blogspot.com
XXX damn saya hanya seorang individu yang sedang memahami arti dari sebuah kehidupan, belajar akan manis dan pahitnya dunia dan merasakan arti dari sebuah keluarga dan sahabat tentunya seorang kekasih yang kelak akan jadi ibu dari anak-anak saya.

Belum ada Komentar untuk "PERANG THAIF"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel