Sabtu, 05 Desember 2015

Model Keperawatan POR(progress oriented record )




1.         Pengertian Model Keperawtan POR
Model dokumentasi POR (progress oriented record )merupakan model dokumentasi yang berorientasi pada perkembangan dan kemajuan klien. Dibawah ini merupakan jenis-jenis catatan yang dapat digunakan dalam model keperawatan POR yaitu :
a.    Catatan perawat
Catatan perawat biasanya ditulis tiap 24jam, yang meliputi :
1)      Pengkajian satu orang atau lebih tenaga keperawatan tentang keadaan klien
2)      Asuhan keperawatan yang bersifat mandiri
3)      Asuhan keperawatan yang bersifat pendelegasian
4)      Evaluasi keberhasialan setiap asuhan keperawatan
5)      Tindakan yang dilakukan dokter, yang mempengaruhi asuhan keperawatan
6)      Kunjungan berbagai tim anggota tim kesehatan
b.    Lembar alur, meliputi :
1)      Hasil observasi yang dilakukan perawat, pengukuran yang dilakukan secara berulang, dan tidak perlu ditulis secara naratif.
2)      Catatan klinik, catatan keseimbangan cairan dalam 24 jam, catatan pengobatan dan catatan harian tentang asuhan keperawatan.
c.    Catatan pemulangan dan ringkasan rujukan
Penulisan dokumentasi pemulangan, meliputi :
1)      Masalah kesehatan yang masih terjadi
2)      Pengobatan terakhir
3)      Penanganan yang masih harus diteruskan.
4)      Kebiasaan makan dan istirahat
5)      Kemampuan untuk asuhan mandiri
6)      Jaringan dukungan
7)      Pola atau gaya hidup
8)      Agama.
Bentuk lembar alur perawatan pasien
Tanggal

07.00-15.00
15.00-23.00
23.00-07.00
Pengkajian SSP
Sadar/orientasi




Bingung/disorientasi




Tidur tidak mampu banagun




TTV



Pengkajian kardiovaskuler
Frekuensi jantung




Irama jantung




Intensitas abnormal jantung




Nadi




Lead/gambar ECG



Pengkajian paru
Suara nafas




Batuk/nafas dalam




tidur



Pengkajian oksigen




Pengkajian gastrointestinal
Mual/emesis




Bising usus




Frekuensi miksi




Diit



Pengkajian kanker
warna




Hangat-dingin




Edema



Pengkajian nyeri
Tempat




durasi




Pengurangan



Pengkajian luka
tipe




Perawatan insisi




Penampilan




Drainase



Pengkajian selang terpasang
Nasogastrik




Dada




IV/tempat




Warna/konsistensi drainase



Pengkajian aktivitas
Tipe




Toleransi




Reposisi




ROM



higiene
mandi




Perawatan mulut




Perawatan punggung



Peralatan
Pompa IV




traksi



Kontak dokter




Komentar




TTD dan nama jelas




Contoh ringkasan pasien pulang
Catatan Perawatan
Nama pasien                             
No reg
Hari, tanggal pulang
Waktu pulang

Tanggal 30 Oktober 2011 pukul 12.10
Tn. A umur 30 tahun masuk tanggal 24 Oktober 2011. Dilakukan pemasangan infus pada saat MRS. Cara pelaksanaan tanpa komplikasi
Masalah keperawatan : kurang volume cairan, keterbatasan aktivitas, kurangnya informasi tentang pelaksaan infus.
Keadaan vena tempat pemasangan infus tidak terjadi infeksi. Keadaan pasien sejak pemasangan infus cairan tubuh cukup dan pasien mau makan dan minum sedikit. Turgor kulit membaik, masukan sama dengan pengeluaran. Pagi, dr. B memeriksa keadaan tempat infus dan sudah perlu dilepas oleh karena keadaan pasien membaik. Pasien sudah mau makan dan minum sesuai dengan kebutuhan tubuh. Sejak itu, volume cairan teratasi. Diinstruksikan pada pasien, di rumah agar menjaga kebersihan makan dan minum. Pulang dengan tetap diresepkan tetrasiklin 12 tab ttv suhu 37c, nadi 88 kali per menit. Pernafasan 28 kali per menit dan tekanan darah 120/80
Tanda tangan dan nama perawat
2.      Hal-Hal Yang Diperlukan Pada Pencatatan Pemulangan Klien
Informasi untuk profesi kesehatan yang akan melanjutkan perawatan klien selanjutnya, mencakup :
a.       Uraian mengenai intervensi keperawatan yang akan diberikan kepada klien,
b.      Uraian informasi yang telah disampaikan kepada klien.
c.       Uraian mengenai keadaan klien
d.      Penjelasan tentang keterlibatan keluarga dalam asuhan keperawatan.
e.       Uraian mengenai sumber daya yang diperlukan dirumah.

3.      Informasi Untuk Klien
a.       Penggunaan bahasa yang singkat, jelas dan mudah dipahami.
b.      Penjelasan prosedur tertentu sesuai dengan yang dibutuhkan klien.
c.       Identifikasi tindakan pencegahan yang perlu diikuti atau dilaksanakan klien ketika melakukan asuhan keperawatan mandiri.
d.      Pemeriksaan tanda dan gejala komplikasi yang perlu dilaporkan klien jika dialami klien nantinya.
e.       Pemberian daftar nama dan nomor telepon tenaga kesehatan yang bias dihubungi klien.

1 komentar: