Hanya Sebuah Koin Penyok
Sabtu, 04 Maret 2017
Tulis Komentar
Seorang laiki-laki berjalan tak tentu arah dengan rasa putus asa. Kondisi
finansial keluarganya morat-marit. Saat menyusuri jalanan sepi, kakinya
terantuk sesuatu. Ia membungkuk dan menggerutu kecewa. “uh, hanya sebuah koin
kuno yang sudah penyok.” Meskipun begitu ia tetap membawa koin itu ke bank.
“sebaiknya koin ini di bawa ke kolektor uang kuno,” kata teller itu memberi
saran. Lelaki itu membawa koinnya ke kolektor. Beruntung sekalikoinnya dihargai
30 dollar.
Lelaki itu begitu senang. Saat lewat toko perkakas, dilihatnya beberapa
lembar kayu obral. Dia pun membeli kayu seharga 30 dollar untuk membuat rak
buat istrinya. Dia memanggul kayu tersebut dan beranjak pulang.
Di tengah perjalanan dia melewati bengkel pembuat mebel. Mata pemilik
bengkel sudah terlatih melihat kayu bermutu yang dipanggul lelaki itu. Dia
menawarkan lemari 100 dollar untuk menukar kayu itu. Setelah setuju, dia
meminjam gerobak untuk membawa pulang lemari itu. Ditengah perjalanan dia
melewati perumahan baaru. Seorang wanita melihat lemari yang idah itu dan
menawarnya 200 dollar. Lelaki itu ragu-ragu. Si wanita menaikan tawarannya
menjadi 250 dollar. Lelaki itupun setuju dan mengembalikan gerobaknya.
Saat sampai di pintu desa, ia ingin memastikan uangnya. Dia merogoh sakunya
dan menghitung lembaran bernilai 250 dollar. Tiba-tiba seorang perampok keluar
dari semak-semak, merampas uang itu lalu kabur.
Istrinya kebetulan melihat dan berlari mendekati suaminya seraya berkata “
apa yang terjadi? Engkau baik saja kan? Apa yang diambil oleh perampok tadi?”
Lelaki itu mengangkat bahunya dan berkata, “oh, bukan apa-apa. Hanya sebuah
koin penyok yang kutemukan tadi pagi”.
Bila kita sadar kita tak pernah memiliki apapun, kenapa harus tenggelam
dalam kepedihan yang berlebihan? Sebaliknya, sepatutnya kita bersyukur atas
segala karunia hidup yang telah Tuhan berikan kepada kita. Karena, kita datang
dan pergi tidak membawa apa-apa.
Belum ada Komentar untuk "Hanya Sebuah Koin Penyok"
Posting Komentar