Translate

KOMUNIKASI TERAPEUTIK DALAM KEPERAWATAN





1.      Pengertian.
Komunikasi yang ditekankan kepada seluruh perilaku yang disadari/tidak dari individu dimana dapat mempengaruhi orang lain. (Reuesch, 1961).
Komunikasi yang direncanakan secara sadar bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan klien. (Heri Purwanto).
Komunikasi antara Perawat dan Klien untuk memperoleh pengalaman bersama-sama untuk memperbaiki pengalaman emosional klien (Stuart and Sunedeen).
Kemampuanatau keterampilan perawat untuk membantu klien beradaptasi terhadap stress, mengatasi gangguan psikologis dan belajar bagaimana berhubungan dengan orang lain (Nortohouse, 1998).
2.      Tujuan Komunikasi Terapeutik.
1.)    Meningkatkan kesadaran, penerimaan dan penghargaan diri.
a.)    Melalui komunikasi terapeutik diharapkan terjadi perubahan dalam diri klien.
b.)    Dengan menlaukan komunikasi terapeutikpada klien, diharapkan perawat dapat mengubah cara pandang klien tentang penyakitnya, dirinya, dan masa depannya sehingga klien dapat menghargai dan menerima diri apa adanya.
2.)    Meningkatkan kemampuan membina hubungan intim terapeutik, interdependen dan interpersonal.
a.)    Klien belajar menerima dan diterima orang lain.
b.)    Hubungan antara proses interaksi antara perawat dan klien merupakan area untuk mengekspresikan kebutuhan, memecahkan masalah dan meningkatkan kemampuan koping.
3.)    Memperbaiki fungsi dan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan untuk mencapai tujuan yang realitas.
4.)    Mempernbaiki tingkat integritas diri dan kejelasan identitas diri (Stuart dan Sundeen, 1996)
a.)    Melalui komunikasi terapeutik perawat berusaha menggali semua aspek kehidupan klien di masa sekarang dan masa lalu.
b.)    Perawat membantu meningkatkan integritas diri klien.
3.      Fungsi Komunikasi Terapeutik.
a.       Menyampaikan pengertian.
b.      Memvalidasi persepsi.
c.       Memberi umpan balik.
d.      Mengklarifikasi.
e.       Membantu mempercepat proses penyembuhan.
4.      Prinsip Dasar Komunikasi Terapeutik.
1.)    Hubungan perawat dan klien adalah hubungan terapeutik yang saling menguntungkan.
2.)    Perawat harus menghargai keunikan klien.
3.)    Komunikasi yang dilakukan harus dapat menjaga harga diri pendiri maupun penerima pesan.
4.)    Hubungan saling percaya antara perawat dan klien.
5.      Karakterisitik Helper yang Memfasilitasi Tumbuhnya Hubungan yang Terapeutik.
1.)    Kejujuran.
Sikap yang tidak jujur dari perawat bisa menyebabkan klien menarik diri, merasa dibohongi, membenci perawat atau bisa juga pura-pura patuh.
2.)    UNAMBIGUOSLY (jelas, tidak membingungkan dan cukup ekspresif).
Dalam berkomunikasi perawat dengan klien, perawat sebaiknya menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti oleh klien dan tidak boleh berbelit-belit.
      Nonverbal perawat harus cukup ekspresif dan harus sesuai dengan verbalnya.
      Ketidaksesuaian verbal dan nonverbal perawat dapat menimbulkan kebingungan bagi klien.
3.)    Bersikap positif.
Bersikap positif bisa ditunjukan dengan sikap yang hangat, penuh perhatian dan penghargaan kepada klien.
Sikap negatif kepada klien seperti meremehkan, berbicara sambil melakukan tindakan lain atau menilai sikap klien dapat merusak hubungan terapeutik.
4.)    Empati bukan Simpati.
Dengan sikap ini perawat akan mampu merasakan dan memikirkan permasalahan klien secara objektif seperti yang dirasakan dan dipikirkan klien.
Sikap empati akan memberikan alternatif pemecahan masalah bagi klein.
5.)    Mampu melihat permasalahan dari kacamata klien.
Dalam memberikan asuhan keperawatan perawat harus berorientasi kepada klien.
Dalam memecahkan masalah klien, perawat harus mampu melihat permasalahan tersebut dari sudut pandang klien.
6.)    Menerima klien apa adanya.
Jika seseorang merasa diterima, maka ia akan merasa aman dalam menjalin hubungan interpersonal.
Menilai atau mengkritik klien berdasarkan nilai-nilai yang diyakini, perawat menunjukan bahwa perawat tidak menerima klien apa adanya.
7.)    Sensitif terhadap perasaan klien.
Jika pada saat komunikasi perawat tidak sensitif terhadap perasaan kliennya, hal tersebut bisa menyinggung perasaan klien.
8.)    Tidak mudah terpengaruh oleh masa lalu klien ataupun diri perawat sendiri.
Perawat seharusnya mampu membimbing klien untuk melupakan kejadian yang menyakitkan dimasa lalu dan menguatkan koping klien dalam menhadapi masalah yang dihadapi saat ini.
6.      Sikap Komunikasi Terapeutik (Egan, dari Keliat, 1992).
Cara untuk mengadirkan diri secara fisik dalam komunikasi terapeutik :
a.       Berhadapan.
“saya siap untuk anda”
b.      Mempertahankan kontak mata.
“menghargai klien dan menyatakan keinginan untuk tetap berkomunikasi”
c.       Membungkuk kearah klien.
“keinginan untuk mengatakan dan mendengarkan klien”
d.      Mempertahankan sikap terbuka.
“tidak melipat tangan dan kaki menunjukan sikap terbuka untuk berkomunikasi”
e.       Tetap relaks.
“relaks dalam memberikan respon terhadap klien”
7.      Komunikasi Terapeutik yang Dinyatakan Secara Non-Verbal.
1.)    Isyarat vokal. Yaitu, semua kualitas bicara nonverbal. Contoh, tekanan suara, kualitas suara, irama, dan kecepatan dalam berbicara.
2.)    Isyarat tindakan. Yaitu, semua gerakan tubuh. Contoh, ekspresi wajah dan sikap tubuh.
3.)    Isyarat obyek. Yaitu, obyek yang digunakan baik secara sengaja ataupun tidak disengaja oleh seseorang. Contoh, pakaian dan benda pribadi yang dipakai.
4.)    Ruang. Yaitu, memberikan isyarat tentang kedekatan hubungan antara dua orang. Contoh, norma-norma sosial budaya yang dimiliki.
5.)    Sentuhan. Yaitu, kontak fisik antara dua orang dan merupakan komunikasi non verbal yang paling personal, dipengaruhi oleh latar belakan budaya, jenis hubunga, jenis kelamin, usia, dan harapan.
8.      Perbedaan Komunikasi Sosial dan Komunikasi Terapeutik.
Komponen
Komunikasi Sosial
Komunikasi Terapeutik
Saling membuka diri.



Tujuan.

Fokus percakapan.

Partinence of topic.


Realationship of experience to topic.


Time orientation.

Use of feeling.


Recognition of individual worth.
Termination.
Bervariasi.



Kesenangan semata.

Tidak dikenal oleh partisipan.
Sosial, bisnis, umum, dan tidak pribadi.

Tidak terkait dan menggunakan pengetahuan yang tidak berhubungan

Masa lalu dan masa mendatang.
Mengecilkan hati.


Tidak diketahui.

Open ended.
Klien membuka diri, perawat membuka diri. Mengarah kepada tercapainya tujuan.
Kesejahteraan perawat klien.
Diketahui oleh perawat dan klien.
Pribadi dan berhubungan dengan perawat dan klien.

Ada keterlibatan dan menggunakan pengetahuan yang berkaitan.
Sekarang.

Perawat membesarkan perasaan yang disharing kan klien.
Diketahui seluruhnya.

Spesifik, disetujui, dan disukai.


XXX damn saya hanya seorang individu yang sedang memahami arti dari sebuah kehidupan, belajar akan manis dan pahitnya dunia dan merasakan arti dari sebuah keluarga dan sahabat tentunya seorang kekasih yang kelak akan jadi ibu dari anak-anak saya.

Belum ada Komentar untuk "KOMUNIKASI TERAPEUTIK DALAM KEPERAWATAN"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel