GAGAL GINJAL KRONIK
Senin, 16 Maret 2015
Tulis Komentar
Gagal ginjal
kronik merupakan penyakit fungsi renal pada tahap akhir (ESRD) merupakan fungsi
renal yang progresif dan irreversible dimana kemampuan tubuh gagal untuk
mempertahankan metabolisme dan keseimbangan elektrolit sehingga menyebabkan
uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah).
Gagal ginjal kronik bisa disebabkan oleh
:
a.
Penyakit
sistemik (DM).
b.
Glomerulonefritis
kronik.
c.
Pielonefritis.
d.
Hipertensi.
e.
Obstruksi
tractus urinarius.
f.
Lesi
herediter; ginjal polikistik.
g.
Gangguan
vaskuler.
h.
Efek
medikasi/agens toksik.
i.
Efek
lingkungan akibat logam; timah, cadmium, merkuri dan kromium.
A.
Patofisiologi.
·
Gangguan
kliners renal, akibat penurunan jumlah glomeruli menyebabkan penurunan klirens
substansi darah yang seharusnya dibersihkan oleh ginjal.
·
Penurunan
laju filtrasi, menurunnya filtrasi glomerulus klirens kreatinin akan menurun
dan kadar kreatinin serum akan meningkat, selain itu kadar BUN meningkat.
·
Retensi
cairan dan natruim, ginjal tidak mampu mengkonsentrasikan atau mengencerkan
urin secara normal, resiko terjadinya edema, hyperntensi dan gagal jantung
kongestif karena tertahannya Na dan cairan dalam tubuh. Selain itu hypertensi
dapat terjadi akibat dari akibat aktivasi aksis renin angiotensin dan kerja
sama keduanya meningkat aldosteron.
·
Asidosis,
terjadi karena ketidakmampuan ginjal mengeksresikan muatan asam (H+) yang
berlebihan, ketidak mampuan tubulus ginjal untuk meneksresikan NH3 dan
mengabsorbsi HCO3, penurunan eksresi fosfat dan asam organic.
·
Anemia.
Akibat dari produksi eritroprotein yang tidak adequate, memendeknya usia sel
darah merah, defiiensi nutrisi dan kecenderungan mengalami perdarahan akibat
status uremik pasien T.U di gastrointestinal.
·
Keseimbangan
kalsium dan fosfat, hubungan kadar Ca dan P tubuh memiliki hubungan timbal
balik, dengan menurunnya filtrasi melalui glomerulus ginjal terdapat
peningkatan kadar P dan sebaliknya. Tubuh tidak berespons secara normal
terhadap peningkatan sekresi parathormon dan akibatnya kasium ditulang menurun
shingga terjadi perubahan tulang dan penyakit tulang.
·
Penyakit
tulang uremik, sring disebut osteodistrofi renal, terjadi perubahan kompleks
kalsium, fosfat dan keseimbangan paratormon.
B.
Manifestasi
Klinik.
Ø Manisfestasi
kardiovaskuler. Pada gagal ginjal kronik mencakup hipertensi (akibat retensi
cairan dan Na dari aktivasi sistem renin angiotensin aldosteron), gagal jantung
kongestif dan edema pulmoner (akibat cairan berlebihan) dan perikarditis
(akibat iritasi pada lapisan pericardial oleh toksin uremik).
Ø Gejala dermatology,
rasa gatal yang parah (pruritus) akibat suatu penumpukan kristal butiran uremik
dikulit.
Ø Gejala
gastrointestinal, sering terjadi anoreksia, mual, muntah.
Ø Masalah
keperawatan.
1.
Ketidakmampuan
mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit.
2.
Ketidakmampuan
mengeluarkan zat-zat sisa.
3.
Ketidakmampuan
suplai O2 ke sel-sel dalam tubuh.
4.
Ketidakmampuan
mempertahankan istirahat tidur.
5.
Ketidakmampuan
mempertahankan nutrisi yang adekuat.
6.
Potensial
terhadap trauma fisik.
7.
Terganggunya
rasa nyaman nyeri.
8.
Dan
lain-lain.
Belum ada Komentar untuk "GAGAL GINJAL KRONIK"
Posting Komentar