ARTIKEL BELAJAR EFEKTIF dan EFISIEN
Selasa, 03 Februari 2015
Tulis Komentar
I. PENGERTIAN dan PRINSIP
A. Pengertian Belajar
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku
yang dilakukan secara sengaja untuk mendapatkan perubahan yang lebih baik,
misalnya : dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil,
dari belum dapat melakukan sesuatu menjadi dapat melakukan sesuatu dan lain
sebagainya.
Perubahan tersebut merupakan perubahan yang timbul karena
adanya pengalaman dan latihan. Jadi belajar bukanlah suatu hasil, akan tetapi
merupakan suatu proses untuk
mencapai tujuan dalam rangka memenuhi kebutuhan menuntut ilmu.
Proses belajar adalah mengalami, berbuat mereaksi dan
melampaui (under
going).
Disengaja, bahwa proses belajar timbul karena ada suatu niatan
B. Prinsip Belajar
Landasan utama dalam mencapai keberhasilan
belajar adalah kesiapan mental. Tanpa kesiapan mental, maka tidak akan dapat
bertahan terhadap berbagai kesukaran (kesulitan) yang dihadapi selama belajar.
Setiap peserta didik hendaknya mempunyai
minat yang besar terhadap semua mata diklat yang diterima di sekolah. Suka atau
tidak suka semua mata diklat harus ditempuh. Sikap membenci mata diklat tidak
ada manfaatnya, yang terbaik adalah mengambil sikap positif dengan berusaha
menyukai semua mata diklat yang diajarkan. Karena suka tidak suka mata diklat
tersebut harus ditempuh pada jenjang pendidikan yang mereka ikuti.
II. HAMBATAN BELAJAR
Setiap proses pasti ada hambatannya,
termasuk dalam belajar. Hambata muncul dari dalam diri maupun dari luar diri.
A. Hambatan dari dalam diri
1. Kesehatan fisik yang kurang baik mengakibatkan tidak
dapat berkonsentrasi (penglihatan kabur pendengaran yang kurang, gagap
dll )
2. Intelegensi kurang/rendah (kemampuan belajaryang
rendah).
3. Kebiasaan buruk (malas, suka menunda –nunda )
4. Persepsi negatif (perasaan pesimis, rendah diri,
tertekan, takut dan cemas).
5. Sikap yang negatif terhadap diri, lingkungan sekolah,
keluarga dan masyarakat.
6. Kelelahan psikologis (kepenatan saraf) sebagai akibat
ketegangan emosi (emosi yang tidak stabil)
B. Hambatan dari luar diri
1. Keadaan lingkungan yang kurang nyaman
dan tenang, misal : gaduh, terlalu panas/dingin, kacau dan kurang tertib.
2.
Sarana dan prasarana yang kurang memadai seperti : alat
peraga, pustaka(buku acuan), kertas, alat tulis dll.
3.
Meja tulis yang kurang bersih dan penuh dengan
barang-barang yang tidak diperlukan.
4.
Pengaruh teman yang kurang baik.
5.
Keluarga, guru atau orang lain yang kurang
memberi dorongan.
Menurut Stine persepsi
negatif adalah merupakan hambatan yang paling mempengaruhi
kecepatan dan kemudahan dalam belajar.
Persepsi negatif yang bisa menghambat suatu
proses belajar diantaranya :
1.
Saya bodoh
Pada saat pernyataan ini muncul, dalam diri
akan muncul perasaan minder, malas /tidak bersemangat
SolusinyaTanamkan dalam diri, bahwa didunia ini
tidak ada orang bodoh, yang adaadalah orang yang malas dan tidak mau berusaha.
2. Belajar Membosankan
Pada saat muncul pernyataan bahwa belajar
membosankan maka didalam diri kita akan muncul perasaan gelisahdan tidak suka à
dampaknya susah dalam memfokuskan perhatian memahami apa yang dipelajari.
Solusi ubah pernyataan belajar membosankan menjadi
Belajar itu menyenangkan, melibatkan dan sangat menarik (selalu
diulang sebelum belajar/latihan)
3. Saya bukan pelajar yang baik Keraguan
dan perasaan negatif akan menghambat optimalisai potensi diri.
Solusi, Selalu tanamkan dalam pikiran kita ”Saya
seorang pelajar yang hebat, selalu siap mempelajari dan melakukan banyak hal
yang lebih baik”
4. Saya tidak dapat memahami subjek ini / tidak
dapat belajar
Otak kita memiliki kemampuan untuk
mempelajari semua hal. Kita tidak bias memahami sesuatu karena sebelum mencoba
belajar/mempelajari sesuatu saluran mental yang berfungsi untuk menerima
informasi dalam proses belajar sudah kita sumbat/tutup dengan pernyataan
tersebut.
Solusi sugesti diri kita dengan pernyataan : ”Saya
mampu mempelajari / memahami semuanya, baik matematika, bahasa Inggris dan
banyak lagi ilmu yang ada di dunia ini”
5. Saya tidak ingat dengan apa yang
saya pelajari
Ketika pernyataan diatas dikeluarkan terus
menerus, maka akan terkirim perintah ”penghapusan” mental ke otak, dimana
perintah tersebut akan menghapus bersih isi file-file mentalàmudah lupa dengan
apa yang dipelajari.
Solusi Hentikan otak kita dari kalimat-kalimat
yang merusak diri, dan gantikan dengan percakapan diri yang memperkuat
kesadaran tentang betapa kuat kemampuan belajar kita yang diwariskan sejak
lahir. Dengan mengubah pernyataan diatas menjadi ”Saya sudah belajar
mengingat banyak hal penting, nama, fakta, tanggal. Saya dapat dan akan
mengingat saya pelajari”
III MODALITAS BELAJAR
A. Menggunakan Otak dengan Maksimal
1.
Otak Kanan Otak kanan berhubungan dengan hati
(tersembunyi di bawah sadar), bertugas untuk memunculkan kreativitas
(creativity), imajinasi (imagination) dan emosi (emotion). Penggunaan dari otak
kanan lebih dominan hingga mencapai 80%
2. Otak KiriUntuk otak kiri berhubungan dengan
pikiran (terlihat dipermukaan). Tugas otak kiri berkenaan dengan menganalisis
(analysis), logika (logic),kalkulasi / berhitung (calculation) dan meneliti
(detail). Untuk penggunaannya hanya mencapai 20%
Menggunakan Gaya belajar yang
tepat
Agar mendapatkan hasil belajar yang
optimal, proses belajar mesti kita sesuaikan denga gaya belajar yang sesuai
dengan diri kita
Macam-macam gaya belajar :
v Gaya Belajar Visual,
belajar dengan cara melihat, membayangkan dan memperhatikan secara
langsung objek yang dipelajari.
v Gaya Belajar Audio belajar dengan cara mendengarkan dari
sumber ajar (diterangkan, radio/kaset, nada, irama, suasana heboh, suasana
gaduh dll)
v Gaya Belajar Kinesthetic, belajar dengan cara bergerak, merasa,
menyentuh, menggengam, menangkap, menekan (dingin, kasar, tebal, tipis
dll)
IV. CARA BELAJAR EFEKTIF DAN
EFISIEN
Belajar efektif dan efisien dapat tercapai
apabila dalam belajar peserta didik menggunakan teknik belajar yang tepat.
Kegagalan peserta didik dalam belajar lebih banyak disebabkan karena mereka
tidak mengetahui teknik belajar yang efektif dan efisisen.
Beberapa teknik-teknik belajar efektif dan efisien,antara lain:
1.
Membaca doa belajar
2.
Dilakukan secara rutin (sesuai dengan
jadwal yang telah dibuat) dan berkesinambungan.
3.
Membaca secara keseluruhan, baru kemudian
mempelajari bagian-bagiannya.
4.
Membuat catatan penting (meringkas).
5.
Menarik kesimpulan dan dilakukan (latihan)
dengan penuh perhatian.
6.
Pelaksanaan dengan waktu yang efektif, 4 X
2 lebih baik dari pada 2 X 4 (4 kali belajar @ selama 2 jam, lebih baik
hasilnya dari 2 kali belajar @ selama 4 jam). Akan sangat baik dilakukan pada
1/3 malam terakhir setelah sholat tahajud.
7.
Mengulangi bahan pelajaran (sering
diulang-ulang).
Imam ghozali daalm mempelajari sesuatu pasti di ulang 25 x untuk pertama
dan diulang secara berkurang pada hari berikutnya)
1. Konsentrasi dengan baik (konsentrasi dapat dilatih bukan
bawaan/bakat)
2.
Melatih kecepatan membaca
sekurang-kurangnya 200 perkataan dalam satu menit. Caranya dengan membaca
lompatan mata tanpa mengucapkannya dengan menggerakkan bibir ataupun dalam
hati,karena pengucapan itu memperlambat kecepatan.
AMALAN WAJIB
v Tidak pernah meninggalkan sholat 5 waktu ditambah sholat
tahajud dan dhuha (bagi yang muslim)
v Menjaga 5 Maksiat (mata, telinga, mulut, tangan-kaki, dan
kemaluan)
Diolah dari berbagai sumber.
Belum ada Komentar untuk "ARTIKEL BELAJAR EFEKTIF dan EFISIEN"
Posting Komentar