Minggu, 01 Maret 2015

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERSARAFAN.





A.    Sistem Saraf Pusat.
a.       Otak besar (serebrum)
b.      Otak kecil (serebelum)
c.       Batang otak
ð  Medula oblongata.
ð  Pons paroli.
ð  Diencephalon.
ð  Mesencephalon
d.      Medula Spnalis.
B.     Sistem Saraf  Tepi.
a.       Somatik.
ð  Mekanoseptor.
ð  Termoreseptor.
ð  Indranyeri.
b.      Otonom.
ð  Sistem saraf simpatis.
ð  Sistem saraf parasimpatis.
c.       Terdiri dari 12 pasang saraf cranial dan 32 pasang saraf spinal.
C.     Fungsi Dasar Sistem Persarafan.
ü  Menerima berbagai stimulus dari lingkungan luar dan dalam.
ü  Interpretasi stimulus.
ü  Transmisi pesan-pesan untuk aksi.
D.    Vaskularisasi Otak.
1.      Arteri.
ü  Arteri Vertebralis.
ü  Arteri Corotis Interna.
2.      Vena.
Melalui sinus duramater dan diteruskan ke vena jugulari interna.
E.     Aktivitas Listrik Otak.
ü  Aktivitas jutaan sel-sel otak menyebabkan keluaran listrik yang dapat dicatat oleh elektroensefalografi (EEG).
ü  Irama alfa : pola normal gel, kecil yang tidak teratur pada kecepatan 8-13 detik. Hal ini terjadi pada anak-anak dan menetap hingga dewasa.
ü  Kedua hemisfer serebral menghasilkan gelombang yang sama.
F.      Mekanisme Proteksi SSP.
ü  Tulang.
ü  Meningen (duramater, arakhnoid, viamater); membran yang membungkus otak dan spinal cord.
ü  CSF.
ð  Lateral vantrikel produksi 95% CSF.
ð  Fungsi :
a.       Menurunkan benturan yang berdampak ke otak.
b.      Suplai nutrisi otak.
c.       Mengembalikan cairan jaringan ke otak.
ð  CSF normal : jernih, tak berwarna, tak berbau, BJ 1.003-1.009, PH 7.35, kalndungan elektrolit Na, protein dan glukosa.
ü  Circle of willis
G.    Aksi Refleks.
v  Refleks sederhana (tidak terkondisi) : respons otomatis terhadap adanya stimulus.
Contoh : mengedipkan mata pada cahaya menyilaukan.
Ø  Dibawa sejak lahir.
Ø  Tergantung keutuhuan sistem sensoris dan motoris.
Ø  Refleks serupa terjadi pada kelenjar saliva, mensekresi saliva sebagai respons terhadap penciuman atau rasa makanan.
v  Refleks yang terkondisi : refleks yangberespons terhadap beberapa stimulus selain yang bersifat alamiah dan yang dibentuk karena sifat alamiah.
Contoh : bel yang berbunyi tidak menyebabkan saliva keluat.. tetapi, jika bel sering dibunyikan diikuti pemberian makanan pada binatang, maka saat sel dibunyikan akan menyebabkan keluarnya saliva.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar