Translate

Asuhan Keperawatan Kehilangan dan Berduka



1)      Pengkajian
Pengkajian keperawatan pada klien yang mengalami kehilangan terdiri atas tiga komponen utama:
(a)    Riwayat keperawatan
(b)   Pengkajian sumber koping pribadi
(c)    Pengkajian Fisik
Selama pengkajian kesehatan rutin pada setiap klien,perawat mengajuakn pertanyaan mengenai kehilangan dimasa lalu dan saat ini. Sifat kehilangan dan makna kehilangan tersebut bagi klien harus dieksplorasi.
2)      Diagnosa Keperawatan
Diagnosis keperawatan (Nanda, International, 2003) yang secara spesifik berhubungan dengan berduka adalah sebagai berikut :
(a)    Duka Cita Adaptaif : Respons dan perilaku intelektual dan emosional yang dialami individu, keluarga, dan komunitas selama proses memodifikasi konsep diri berdasarkan persepsi potensi kehilangan.
(b)   Duka Cita Maladaptif : Penggunaan respons intelektual dan emosional yang lama dan tidak tidak berhasil yang diupayakan oleh individu, keluarga, komunitas dalam melakukan proses memodifikasi konsep diri berdasarkan persepsi kehilangan.
Diagnosis keperawatan lain dapat meliputi:
(a)    Gangguan Proses Keluarga, jika kehilangan berdampak sedemikian rupa pada individu dan keluarga yang peran efektif dan interaksinya dipengaruhi secara negatif.
(b)   Gangguan Penyesuaian, jika klien mengalami kesulitan besar dalam menempatkan kehilangan ke perspektif yang tepat pada kegiatan hidupnya.
(c)    Risiko Kesepian, yang berhubungan dengan kehilangan hubungan dengan orang lain.
3)      Perencanaan
Tujuan keseluruhan untuk klien yang berduka karena kehilangan fungsi tubuh atau bagian tubuh adalah menyesuaikan diri dengan perubahan kemampuan dan mengarahkan kembali energi fisik dan emosional untuk rehabilitasi. Tujuan klien yang berduka karena kehilangan orang yang dicintai adalah mengingat orang tersebut tanpa merasakan kepedihan yang mendalam dan mengarahkan kembali energi emosional ke kehidupan diri serta menyesuaikan diri dengan kehilangan aktual atau kehilangan yang akan terjadi.
4)      Implementasi
Keterampilan yang paling relevan dengan situasi kehilangan dan berduka adalah menjadi pendengar aktif, diam, memberi pertanyaan terbuka dan tertutup, menggunakan kata-kata lain, mengklarifikasi dan merefleksikan perasaan, serta meringkas. Selain menggunakan keterampilan komunikasi yang efektf, perawat mengimplementasikan rencana untuk memberikan penyuluhan kepada klien dan keluarga dan membantu klien melalui tahap-tahap berduka.
a)      Memfasilitasi Tugas Berduka
(1)   Eksplorasi dan hargai nilai etnik, budaya, keagamaan dan nilai personal klien dan keluarga dalam mengekspresikan nilai berduka.
(2)   Ajarkan klien atau keluarga mengenai apa yang mungkin terjadi dalam proses berduka, seperti bahwa pikiran dan perasaan tertentu adalah normal (dapat diterima) dan bahwa emosi yang labil, perasaan sedih, bersalah, marah, takut dan kesepian akan stabil atau berkurang seiring dengan waktu. Mengetahui apa yang mungkin terjadidapat mengurangi intensitas beberapa reaksi.
(3)   Dorong klien untuk mengekspresikan dan membagi rasa berduka denga orang pendukung. Membagi perasaan menguatkan hubungan dan memfasilitasi proses beduka.
(4)   Ajarkan anggota keluarga untuk mendorong klien mengekspresikan rasa berduka, bukan mendorong klien untuk melakukan atau menguatkan harapannya sendiri  mengenai reaksi yang tepat. Apabila klien seorang anak, dorong anggota keluarga untuk percaya penuh dan membiarkan anak berpartisipasi dan aktivitas berduka orang lain.
(5)   Dorong klien untuk melakukan aktivitas normal sesuai jadwal yang meningkatkan kesehatan fisik dan psikologi. Beberapa klien mungkin berupaya kembali melakukan aktivitas normal terlalu cepat. Namun sebaliknya, kelambatan yang berkepanjangan dapat mengindikasikan berduka adaptif.
b)      Memberikan Dukungan Emosional
(1)   Gunakan teknik kehadiran yang tenang dan personal bersamaan dengan teknis komunikasi terapeutik. Teknik ini mengingatkan eksplorasi perasaan dan membuat klien mengetahui bahwa perawat memahami perasan mereka.
(2)   Pahami rasa berduka keluarga dan orang dekat klien. Individu pendukung keluarga adalah bagian dari bagian beduka klien.
(3)   Berikan pilihan yang meningkatkan otonomi klien. Klien perlu memiliki perasaan dapat sedikit mengontrol kehidupannya sendiri pada suatu waktu saat klien tidak mungkin memilii banyak kontrol.
(4)   Berikan informasi yang tepat mengenai bagaimana mengakses sumber komunitas: pemuka agama, kelompok pendukung dan layanan konseling.
5)      Evaluasi
Mengevaluasi efektivitas asuhan keperawatan pada klien berduka sangat sulit karena sifat jangka panjang dari transisi kehidupan tersebeut. Kriteria evaluasi harus berdasarkan tujuan yang ditetapkan oleh klien dan keluarga.
Tujuan klien dan hasil yang diinginkan untuk klien berduka akan bergatung pada karakteristik kehilangan dan karakteristik klien. Contoh pertanyaan yang memandu eksplorasi meliputi:
1.      Apakah perilaku berduka klien mengindikasikan berduka maladptif atau mengindikasikan diagnosis keperawatan lain?
2.      Apkah hasil yang diharapkan tidak realistis untuk kerangka waktu tertentu?
3.      Apakah klien memiliki strestor tambahan yang sbelumnya tidak dipertimbangkan yang memengaruhi resolusi berduka klien?
4.      Apakah program keperawatan telah diimplementasikan secara konsisten, penuh perhatian, dan secara tulus?

XXX damn saya hanya seorang individu yang sedang memahami arti dari sebuah kehidupan, belajar akan manis dan pahitnya dunia dan merasakan arti dari sebuah keluarga dan sahabat tentunya seorang kekasih yang kelak akan jadi ibu dari anak-anak saya.

Belum ada Komentar untuk "Asuhan Keperawatan Kehilangan dan Berduka"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel