EL NINO DAN LA NINA
Sabtu, 17 Oktober 2015
Tulis Komentar
El Nino dan La Nina
adalah gejala yang menunjukan perubahan iklim. El Nino adalah
peristiwa-peristiwa memanasnya suhu air permukaan laut di pantai Peru – Ekuadar
Amerika Selatan yang mengakibatkan gangguan iklim secara global. Biasanya suhu
permukaan air laut di daerah tersebut dingin karena adanya up welling (arus
dari dasar laut menuju permukaan). Menurut bahasa setempat, El Nino berarti
bayi laki-laki karena munculnya di sekitar hari Natal ( akhir Desember).
Di Indonesia, angin
monsun (muson) yang datang dari Asia dan membawa banyak uap air, sebagian besar
juga berbelok menuju daerah tekanan rendah di pantai barat Peru-Ekuador.
Akibatnya, angin yang menuju Indonesia hanya membawa sedikit uap air sehingga
terjadilah musim kemarau yang panjang.
Sejak tahun 1980 telah
terjadi beberapa kali El Nino di Indonesia, yaitu tahun 1982, 1991, 1994, dan
1997/98. El Nino tahun 1997/78 menyebabkan kemarau panjang, kekeringan, terjadi
kebakaran hutan hebat, dan produksi bahan pangan menurun, kemudian disusul
krisis ekonomi. Pada tahun ini, gejala El Nino kembali terjadi di daerah NTT.
El Nino juga
menyebabkan gejala kekeringan luar biasa di berbagai benua, terutama di Afrika
sehingga terjadi kelaparan di Ethiopia dan negara-negara Afrika bagian timur lainnya.
Sebaliknya, bagi negara-negara Amerika bagian selatan munculnya El Nino
menyebabkan banjir besar dan turunnya produksi ikan karena melemahnya up
welling.
La Nina merupakan
kebalikan dari El Nino. La Nina merupakan bahasa penduduk lokal berarti bayi
perempuan. Peristiwa ini dimulai ketika El Nino mulai melemah dan air laut yang
panas di pantai Peru-Ekuador kembali bergerak ke arah barat, air laut di tempat
itu suhunya kembali dingin, dan up welling muncul kembali, atau kondisi cuaca
menjadi dingin.
Perjalanan air laut
yang panas ke arah barat tersebut akhirnya akan sampai ke wilayah Indonesia.
Akibatnya, wilayah Indonesia akan berubah menjadi daerah bertekanan rendah
(minimum) dan semua angin di sekitar Pasifik Selatan dan Samudera Hindia akan
bergerak menuju Indonesia. Angin tersebut banyak membawa uap air sehingga
sering terjadi hujanlebat. Penduduk Indonesia diminta untuk waspada jika
terjadi La Nina karena mungkin bisa terjadi banjir. Sejak kemerdekaan
Indonesia, telah terjadi beberapa kali La Nina, yaitu tahun 1950, 1955, 1970,
1973, 1975, 1988, 1995, dan 1999.
Belum ada Komentar untuk "EL NINO DAN LA NINA"
Posting Komentar