Kamis, 02 Juli 2015

GANGGUAN-GANGGUAN TIDUR





 1.      Insomnia.
Pengertian insomnia mencakup banyak hal. Insomnia merupakan suatu keadaan dimana seseorang sulit untuk memulai atau mempertahankan keadaan tidurnya,  bahkan seseorang yang terbangun dari tidur dapat disebut mengalami insomnia. (Japardi, 2002).
            Jadi dapat disimpulkan bahwa insomnia merupakan ketidakmampuan untuk mencukupi kebutuhan tidur baik secara kualitas maupun kuantitas. Insomnia bukan berarti seseorang tidak dapat tidur/kurang tidur karena orang yang mengalami insomnia sering dapat tidur lebih lama dari yang mereka pikirkan, tetapi kualitasnya berkurang. terdapat beberapa jenis dari insomnia antara lain :
a.       Insomnia insial adalah ketidakmampuan seseorang untuk memulai tidur.
b.      Insomnia intermiten adalah ketidakmampuan seseorang untuk dapat mempertahankan tidur atau keadaan sering terjaga dari tidur.
c.       Insomnia terminal adalah bangun secara dini dan tidak dapat tidur lagi.
Beberapa faktor yang menyebabkan seseorang mengalami insomnia yaitu, rasa nyeri, kecemasan, ketakutan, tekanan jiwa kondisi, dan kondisi yang tidak menunjang untuk tidur.
2.      Narkolepsi.

Merupakan suatu keadaan tidur dimana seseorang sulit mempertahankan keadaan terjaga/bangun/sadar. Penderita akan sering mengantuk hingga dapat tertidur secara tiba-tiba. Dapat dikatakan pula bahwa narkolepsi adalah serangan mengantuk yang mendadak sehingga ia dapat tertidur pada setiap saat dimana serangan mengantuk tersebut datang.
Penyebabnya secara pasti belum jelas, tetapi dapat diduga terjadi akibat kerusakan genetika sistem saraf pusat dimana periode REM tidak dapat dikendalikan. Serangan narkolepsi dapat menimbulkan bahaya pada waktu mengendarai kendaraan, pekerja yang bekerja pada alat-alat yang berputar-putar atau berada pada tepi jurang.
3.      Sumnabulisme.
Merupakan gangguan tingkah laku yang sangat kompleks mencakup adanya otomatis dan semipurposeful aksi motorik, seperti membuka pintu, duduk di tempat tidur, menabrak kursi berjalan kaki dan berbicara termasuk tingkah laku berjalan dalam beberapa menit dan kembali tidur (Japardi,2002). Kejadian ini lebih banyak terjadi pada anak-aanak dan penderitanya mempunyai resiko cedera.
4.      Enuresis (ngompol).
Enuresis adalah kencing yang tidak di sengaja  (mengompol) sering terjadi pada anak-anak, remaja serta yang paling banyak adalah laki-laki. Faktor penyebab dari enuresis secara pasti belum jelas. Namun, ada beberapa faktor yang menyebabkan enuresis seperti gangguan pada bladder, stress, dan toilet training yang kaku.
5.      Nocturia.
Merupakan suatu keadaan dimana seseorang sering terbangun pada malam hari untuk buang air kecil.
6.      Apnea/tidak bernafas dan mendengkur.

Disebabkan oleh adanya rintangan terhadap pengaliran udara di hidung dan mulut. Amandel yang membengkak dan Adenoid dapat menjadi faktor yang turut menyebabkan mendengkur. Pangkal lidah yang menyumbat saluran nafas pada lansia. Otot-otot dibagian mulut mengendur lalu bergetar bila dilewati udara pernafasan.
7.      Nightmares dan Night terrors (mimpi buruk).

Adalah mimpi buruk yang umumnya terjadi pada anak usia 6 tahun atau lebih. Setelah tidur dalam beberapa jam, anak tersebut langsung terjaga dan berteriak, pucat, dan ketakutan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar