SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN DI INDONESIA
Senin, 30 November 2015
Tulis Komentar
Sejarah perkembangan keperawatan di
Indonesia telah banyak dipengaruhi oleh kolonial penjajah diantaranya Jepang,
Belanda dan Inggris. Dalam perkembangannya di Indonesia dibagi menjadi dua masa
diantaranya (A. Aziz Alimul Hidayat. 2009. Hal. 15):
1. Masa Sebelum Kemerdekaan
Pada masa pemerintahan kolonial Belanda, perawat berasal dari penduduk pribumi yang
disebut Verpleger dengan dibantu Zieken Oppaser sebagai penjaga orang sakit.
Mereka bekerja pada rumah sakit Binnen Hospital di Jakarta yang didirikan pada
tahun 1799 untuk memelihara kesehatan staf dan tentara Belanda. Usaha
pemerintah Belanda pada masa itu antara lain membentuk Dinas Kesehatan Tentara
dan Dinas Kesehatan Rakyat. Semua itu tujuannya hanya untuk kepentingan tentara
Belanda.
Sebaliknya, Gubernur Jenderal Inggris,
Rafless, sangat memperhatikan kesehatan rakyat. Semboyangnya adalah kesehatan
adalah milik manusia, ia melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki derajat
kesehatan penduduk pribumi antara lain mengadakan pencacaran umum, membenahi
cara perawatan pasien gangguan jiwa serta memerhatikan kesehatan dan perawatan
pertahanan.
Beberapa rumah sakit dibangun khususnya
di Jakarta yaitu pada tahun 1819, didirikan rumah sakit Stadsverband, kemudian pada
tahun 1919 rumah sakit tersebut pindah ke Salemba dan sekarang dikenal dengan
nama RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo), kemudian diikuti rumah sakit milik
swasta. Pada tahun 1942-1945 terjadi kekalahan tentara sekutu dan kedatangan
tentara Jepang. Perkembangan keperawatan mengalami kemunduran.
2.
Masa Setelah Kemerdekaan
a. Periode tahun 1945 – 1962
Tahun 1945-1950 merupakan periode awal
kemerdekaan dan merupakan masa transisi Pemerintahan Republik Indonesia
sehingga dapat dimaklumi jika masa ini boleh dikatakan tidak ada perkembangan.
Demikian pula tenaga perawat yang digunakan di unit-unit pelayanan keperawatan
adalah tenaga yang ada, pendidikan tenaga keperawatan masih meneruskan sistem
pendidikan yang telah ada (lulusan pendidikan
“perawat ” Pemerintah Belanda).
Perkembangan keperawatan secara
konseptual belum ada dan ini berlangsung sangat lama, karena baru pada dekade
delapan puluhan mulai tampak ada perkembangan. Hal ini dapat diketahui dari
tidak adanya kejelasan konsep-konsep keperawatan ditambah tidak adanya pola
ketenagaan untuk pelayanan keperawatan , demikian pula pola pendidikan tenaga
keperawatan. Bentuk-bentuk kegiatan pelayanan keperawatan dari tahun 1945
sampai akhir tahun 1962-an masih berorientasi pada keterampilan melaksakan prosedur
dan lebih pada perpanjangan tangan untuk kegiatan-kegiatan pelayanan medis,
sampai adanya perubahan konsep tentang keperawatan sebagai profesi tahun 1983.
Pendidikan tenaga keperawatan berorientasi untuk memenuhi kebutuhan lokal rumah
sakit tersebut dan tidak berada pada sistem pendidikan nasional. Pembangunan di
bidang kesehatan dimulai pada tahun 1949. Rumah sakit dan balai pengobatan
mulai dibangun untuk memenuhi kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit dan
balai pengobatan.
Pendidikan
keperawatan dari awal kemerdekaan sampai tahun 1953 masih berpola pada
pendidikan yang dilaksanakan oleh pemerintah Hindia Belanda. Sebagai contoh,
sampai dengan tahun 1950 pendidikan tenaga keperawatan yang ada adalah
pendidikan tenaga keperawatan dengan dasar pendidikan umum Mulo +3 tahun untuk mendapatkan ijazah A
(perawat umum) dan ijazah B untuk perawat jiwa. Ada juga pendidikan perawat
dengan dasar sekolah rakyat +4 tahun pendidikan yang lulusannya disebut mantri
juru rawat. Baru pada tahun 1953 dibuka sekolah pengatur rawat dengan tujuan
untuk menghasilkan tenaga keperawatan yang lebih berkualitas. Namun, pendidikan
dasar umum tetap SMP yang setara dengan Mulo dengan lama pendidikan tiga tahun.
Pendidikan ini dibuka di tiga tempat (yaitu di Jakarta, di Bandung dan di
Surabaya), kecuali pendidikan perawat di Bandung, keduanya berada dalam
institusi rumah sakit.
Tahun
1955 di buka Sekolah Djuru Kesehatan (SDK) dengan pendidikan dasar umum sekolah
rakyat ditambah pendidikan satu tahun dan Sekolah Pengamat Kesehatan yaitu
sebagai pengembangan SDK ditambah pendidikan satu tahun. Ditinjau dari aspek
pengembangannya sampai dengan tahun 1955 ini tampak pengembangan keperawatan
tidak berpola, baik tatanan pendidikannya maupun pola ketenagaan yang
diharapkan.
Tahun
1962 dibuka Akademi Perawatan, yaitu pendidikan tenaga keperawatan dengan dasar
pendidikan umum SMA di Jakarta, di RSUP Cipto Mangunkusumo yang sekarang kita
kenal sebagai Poltekkes Jurusan Keperawatan Jakarta yang berada di jalan Kimia
No. 17 Jakarta Pusat. Sekalipun sudah ada keinginan bahwa pendidikan tenaga
perawat berada pada pendidikan tinggi,namun konsep-konsep pendidikan tinggi
belum tampak. Hal ini dapat di tinjau dari kelembagaannya yang berada dalam
organisasi rumah sakit, kegiatan institusi yang belum mencerminkan konsep
pendidikan tinggi yaitu kemandirian dan pelaksanaan fungsi perguruan tinggi
yang disebut Tri Dharma Perguruan Tinggi,di samping itu Akademi Keperawatan
tidak berada dalam sistem pendidikan tinggi nasional namun,berada dalam struktur
organisasi institusi pelayanan kesehatan yaitu rumah sakit. Demikian juga
penerapan kurikulumnya yang masih berorientasi pada keterampilan tindakan dan
belum di kenalkannya konsep-konsep keperawatan.
b. Periode tahun 1963-1982
Pada masa tahun 1963 hingga 1982 tidak
terlalu banyak perkembangan di bidang keperawatan, sekalipun sudah banyak
perubahan dalam pelayanan, tempat tenaga lulusan Akademik Keperawatan banayak
di minati oleh rumah sakit-rumah sakit, khususnya rumah sakit besar.
c. Periode tahun 1983 – sekarang
Sejak adanya kesepakatan pada lokakarya
nasional ( Januari 1983) tentang pengakuan dan di terimanya keperawatan sebagai
sesuatu profesi,dan pendidikannya berada pada pendidikan tinggi,terjadi
perubahan mendasar dalam pandangan tentang kependidikan keperawatan. Pendidikan
keperawatan bukan lagi menekankan pada penguasaan keterampilan,tetapi lebih
pada penumbuhan, pembinaan sikap dan keterampilan profesional keperawatan di
sertai dengan landasan ilmu pengetahuan khususnya ilmu keperawatan.
Tahun 1983 merupakan tahun kebangkitan
profesi keperawatan di Indonesia dan pada tahun 1984 di berlakukan kurikulum
nasional untuk Diplomat III Keperawatan. Dari sinilah awal perkembangan profesi
keperawatan indonesia, yang sampai saat ini masih perlu perjuangan. Keperawatan
di Indonesia sudah diakui sebagai suatu profesi maka pelayanan atau asuhan
keperawatan yang di berikan harus di dasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan.
Kemudian tahun 1985 di buka Program
Studi Ilmu Keperawatan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan
kurikulum pendidikan tenaga keperawatan jenjang S1 juga disahkan. Tahun 1992
merupakan tahun penting bagi profesi keperawatan, karena pada tahun ini secara
hukum keberadaan tenaga keperawatan sebagai profesi diakui dalam undang-undang
yaitu yang kenal dengan UU No.23 Tahun 1992 tentang Kesehatan dan Peraturan
pemerintah No.32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan sebagai penjabarannya.
Tahun 1995 di buka lagi Program Studi
Ilmu Keperawatan di Indonesia, yaitu di Universitas Padjajaran Bandung dan
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia berubah menjadi Fakultas Keperawatan.
Tahun 1998 di buka kembali program S1 Keperawatan yang ke tiga yaitu Program
Studi Ilmu Keperawatan di Universitas Gadjah Mada Yogjakarta. Kurikulum Ners
disahkan, digunakannya kurikulum ini merupakan hasil pembaruan kurikulum S1 Keperawatan tahun 1985.
Tahun 1999 program S1 kembali di buka,
yaitu Program Studi Ilmu Keperawatan
(PSIK) di Universitas AirLangga
Surabaya, PSIK di Universitas Brawijaya Malang PSIK di Universitas Hasanuddin
Ujung Pandang, PSIK di Universitas Sumatera Utara, PSIK di Universitas
Diponogoro Jawa Tengah, PSIK di Universitas Andalas, dan dengan SK Mendikbud
No.129/D/0/1999 dibuka juga Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan ( STIK ) di St.
Carolus Jakarta . Pada tahun ini juga ( 1999) Kurikulum DIII Keperawatan
selesai di perbaharui dan mulai didesiminasikan serta di berlakukan secara
nasional.
Tahun 2000 diterbitkan SK Menkes No.647
tentang Registrasi dan Praktik Perawat sebagai regulasi praktik keperawatan
sekaligus kekuatan hukum bagi tenaga perawat dalam menjalankan praktik
keperawatan secara professional.
Belum ada Komentar untuk "SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN DI INDONESIA"
Posting Komentar