Kamis, 06 Maret 2014

contoh drama



KERETA BERTUDUNG PELANGI SENJA

Disebuah perkotaan kecil terdapat sepasang suami istri dan anaknya mereka hidup dengan bahagia namun kebahagiaan mereka berubah menjadi sebuah kepedihan dan kesengsaraan ketika suami dari keluarga tersebut di PHK, ia berubah menjadi pemabuk dan menjadi pemarah.. disiang itu

Suami    : “marni….. marni…… marni……. Heh marni…(dengan marah-marah)
Marni    :(mendekati suaminya )”ada apa mas…”
Suami    :”marni apakah kamu tuli?????(dengan membentak) aku panggil dari tadi tidak nyahut-nyahut???(memandang marni dengan tajam)
Marni    :(tertunduk)”maaf mas tadi saya mempersiapkan makan untuk tiara dia baru pulang sekolah!!”
Suami    :”alah kamu urus si tiara???? Harusnya kau urus aku…???
Tiba tiba Tiara datang
Tiara      :”ayah….. ayah….. tiara tadi di peringatkan oleh bapak kepala sekolah untuk bayar SPP 4 bulan”
Ayah      :”eh anak kecil…. Mau uang dari mana???? Uang buat makan aja sulit apalagi buat uang sekolah…?
Tiara      :”tapi yah????
Ayah      :”sudah mendingan kamu tidak usah melanjutkan sekolah… karena tidak ada uang….???”
Marni    :”maass…..”
Ayah      :”alah diam kamu…(sambil bangkit dan mendorong marni lalu ia pergi)
Marni dan tiara hanya bisa menangis pasrah…
Marni    :”sudah nak lebih baik kita pergi kerumah nenek daripada kita terus di siksa seperti ini ibu sudah tidak kuat lagi”
Tiara      :”ia bu tiara juga sudah tidak tahan melihat kelakuan ayah ke ibu…”
Akhirnya mereka pergi dengan diam diam meninggalkan ayah dan suami di rumah mereka menuju rumah ibu mrni sekaligus nenek tiara
@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@
Rumah nenek dan tiara berada di luar kota, sebuah bangunan tua yang bercatkan hijau tua yang sudah sanagat kusam di makan usia
Nenek  :”lho marni suami kamu kemana???”( dengan ramah menyambut marni dan anaknya)
Marni    :”sudahlah bu… saya capek dan tidak ingin membahas tentang mas dono..”
Nenek  :”yo wes mendingan kamu istirahat dulu….(semabil mengajak marni dan tiara masuk)
(Diruang tengah mereka berkumpul tampak marni nenek dan tiara)
Marni    :”ibu saya berencana ingin pergi bekerja di luar negeri..(dengan muka serius)
Nenek  :”Apa??????(kaget)… tapi kenapa kamu ingin kerja ke luar negeri??? Apakah suami kamu tidak bisa mencukupi kebutuhan kamu??
Marni    :”itulah bu setelah mas dono di PHK sifatnya berubah.. dia jadi pemarah dan suka mabuk-mabukan dan tiara (sambil memendang tiara) dia berhenti sekolah dan aku sedih melihatnya
Nenek  :”sungguh keterlaluan si dono itu..(dengan marah) tapi mau kemana kau pergi….
Marni    :”kebetulan bu ada rekan saya yang menawari di singapura”
Nenek  :”singapura itu jauh marni…. (Dengan nada tinggi) lagi pula kamu perempuan dan kamu tahu resikonya besar..”
Marni    :”tidak masalah bu..(meyakinkan) dan kerja dimanapun tidak masalah asalkan marni bisa jaga diri”
Nenek  :”tapi tidak usah pergi jauh juga marni sampai keluar negeri segala…(berdiri dan menatap anaknya) apakah disini sudah tidak ada pekerjaan lagi??”
Marni    :”ah negeri ini sudah tidak bisa memberikan kita apa-apa lagi bu…
Nenek  :(memalingkan muka) kamu nya saja yang kurang sabar……
Marni    :”mau sabar sampai kapan lagi ibu…… sampai uang tabungan marni habis???
Nenek  :”kalau kamu pergi bagai mana dengan anakmu nanti??? Apakah kau akan tinggalkan begitu saja??
Marni    :(dengan sedih penuh harap) saya titipkan kepada ibu.. tolong jaga dia…. Jelaskan padanya bahwa saya pergi untuk cari uang…. Sudah lama ia berhenti sekolah saya tidak tega melihatnya…
Nenek  :”ya sudah kalau itu keputusanmu ibu hanya berharap dan berdoa semoga kamu selamat dan sehat lantas kamu kapan pergi ke sana???”
Marni    :”saya pergi besok bu kebetulan ada agen yang akan menjemput saya”
Keesokan harinya…..
Nenek dan tiara mengantar marni yang sudah dijemput oleh agen yang akan membawanya ke singapura…
Marni :(bersedih) marni pergi dulu ya bu…. Tolong jaga tiara….
Nenek:(dengan sedih) ia nak ibu doakan semoga kamu cepat pulang dan semoga kamu sehat disana
Tiara      :”ibuuuuuuuuuuuuuuuuuu…(dengan sedih menangis dan memeluk tiara)
Marni    :”nak baik-baik di sisni jaga nenek dan bantu nenek jangn bandel ibu cepat pulang kok agar tiara bisa sekolah lagi doakan ibu ya nak (melepaskan pelukan dari tiara)
Agen     :”apakah ibu sudah siap????????
Marni    :”sudah pak…..”
Marni dan agen pun meninggalkan rumah nenek

3 bulan kemudian

(tiara terjaga dari tidurnya dia sangat gelisah ) “malam ini terasa aneh!!!! Bisaanya sudah lewat tengah malam aku sudah tidur pulas…. Huh.. damn… aku jadi teringat kupu kupu hitam tadi apakah ada hubungan nya dengan kegelisahan ku ini????...
Nenek :(keluar menghampiri tiara) ada apa…. (dengan serak)
Tiara      :(usir saja nek)
Nenek  :”husss…. Biarkan saja dia disana..
Tiara      :”kenapa”(dengan heran)
Nenek  :”sudah jangan banyak Tanya  ayo kembali ke kamarmu ini malam jumat”(berlalu meninggalkan tiara)
Tiara      :(menggoloyor sambil mengumpat)”ada apa dengan malam jum’at???”
Dikamar tiara….
Tiara      :”huh…. Kenapa aku susah tidur…. Aku jadi ingat ibu!! Sedang apakah dia??? Baik-baik sajakah ia atau banyak nya pekerjaan ibu sampai ia lupa mengirim surat??? Bisaanya ia selalu tidak telat mengirim surat… ibu.. lekaslah pulang…. Menunggu ibu pulang rasanya sangat menyiksa dan panjang…. Ibu aku rindu,….(dengan sedih hampir menangis)
Tiara bangkit dari tempat tidurnya ia membuka laci lemari paling bawah dan membuka buku gambarnya satu demi satu buku gambar itu ia buka sampai halaman terakhir ia melihat sebuah lukisan buatannya …
Tiara      :”buku ini suadah usang…(sambil memperhatikan buku dan lukisannya..) tapi bagaimanapun aku akan tetep menyimpannya karena aku berjanji akan memberikan hasil gambar ini pada ibu dan ku harap ibu menyukainya…….

@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@

Siang itu datang seseorang kerumah nenek nenek  baru  selesai mandi dan masih menggunakan handuk…
Ternyata itu agen yang memberangkatkan marni..
Agen     :”spadaaa…. Permisi….asalamualikum…..
Nenek  :”ia….(keluar menyambut tamu tersebut)
Agen     :”apakah ini kediaman ibu marni bint donseng????
Nenek  :”ia benar ada apa ya (dengan kaget)
Agen     :”begini ibu saya mau memberitakan berita buruk bu…. Kuharap ibu kuat menerimanya??
Nenek  :”ada apa.. sebernarnya???? Dengan kaget dan heran bercampur gelisah…)
Agen     :”(menghela napas) marni meninggal dunia di singapura ia melompat dari lantai 67 dan ia tewas dengan mengenaskan
Nenek  :”apa……. Huhuhuhuhu(kaget.. dan hamper saja pingsan)
Agen     :”kuat  hati nenek ini sudah musibah nek lebih baik nenek kuatkan dan bersabar
Nenek  :”lantas kapan jenazah marni dipulangkan”
Agen     :”dalam waktu dekat bu sekarang ia sudah di dalam perjalanan
Beberapa hari ini….
Reporter              :”Pemirsa pepe mimir sasa kembali lagi dengan saya ai dian mardiana dalam acara kilas TKW sekarang saya sedang berada di kediaman ibu ateu yang merupakan ibu kandung dari soadri marni binti donseng yang meninggal di singapura kemarin kemarin sekarang saya akan mewawancarai ibu ateu yang sangat bersedih

Sedangkan reporter mewawancarai ibu ateu tiara datang
Tiara :”huh belakangan ini ada saja tamu yang dating kesiini sebenarnya siapa sih mereka??? Apa keinginannya???? Hampir setiap hari (umpat tiara) aha lebih baik aku kerumah dinda saja… kan aku sudah janjian mau maen congklak…. (sambil pergi kerumah dinda)
Tiara      :”dinda…… dinda…..dinda……..” (memanggil dinda)
Dinda    :”ehehe… tiara how are you….. eeeee….. jadi kan kita main congklak??
Tiara      :”yap jadi dong makanya saya kesini kalau ga jadi main congklak…
Dinda    :”yap ayo sini masuk aku punya congklak baru loh….. mau…mau..mau
Taiar      :”mau dong ayo main

Dina dan tiara pun bermain congklak sambil berbincang-bincang
Tiara      :”aku bingung akhir-akhir ini banyak orang yang datang kerumah ku”
dinda     :”woow tiara ibu kamu sudah jadi orang terkenal tuh……” dengan sinis “dan kamu tahu siapa itu… dia wartawan dan ibu kamu ternyata sudah meninggal..
tiara       :”apa….. kamu gila… ibu aku belum meninggal dan kamu jangan sok tahu….”
Dinda    :”eh kamu jangan sok tahu aku yang lebih tahu “
Tiara      :”apa kau jangan sembarangan ibu aku akan pulang sebentar lagi kok…..
Dinda    :”ya dia akan pulang setelah menjadi mayat (dengan sinis) makanya kamu beli televisi dong  makanya beli biar gak kuper,…..
Tiara      :”kamu jahat ih kamu jahat……(sambil pergi meninggalkan  dinda)
Sampai rumai ia terhenyak dengan keadaan di rumah neneknya…
Tiara      :”nenek…nek ada apa????(dengan heran dan menghampiri neneknya serta dia melihat sebuah jasad terbujur kaku di hadapannya yang ternyata adalah ibunya…)
Nenek  :”kuatkanlah hatimu nak…”
Tiara      :”nenek apa yang sebenarnya terjadi nek…”
Nenek  : “ini ibumu nak… ibumu telah meninggalkan kita, jadi kamu harus tabah nak”
Tiara      : “gak mungkin….gak mungkin ibu telah tiada bukankah dia telah berjanji untuk melihat tiara sekolah lagi..”
Nenek  : “tabah nak setiap makhluk hidup akan merasakan meninggal
Tiara      : “tapi nek tiara gak mau kehilangan ibu….”
Nenek  : “tabah tiara tabah nanti ibumu di surga akan sedih melihat kamu menangis begitu jadi tiara sabar ya……
Tiara      : “ ia nek tiara akan tabah…”
Keluarga tiara selanjutnya membawa jenazah marni untuk  dikuburkan.

Senin, 03 Maret 2014

wayang golek








Hai sobat semuanya ketemu lagi sama saya yang kece badaaai hahahahahaha… oke kemarin ane jalan-jalan ke kampong temen ane nah waktu itu kebetulan ada pertunjukan wayang golek namun yang ane sayangin ko yang nonton orang tua semua nah kalo generasi mudanya mana ya……?? Usut punya usut ternyta para generasi muda sekarang kurang dalam berapresiasi  dalam pertunjukan tradisional mereka malah asyik dengan pertunjukan music-musik modern seperti boy band/girl band dan pertunjukan-pertunjukan yang kurang mendidik lainnya, mereka bahkan rela mengeluarkan uang puluhan atau ratusan ribu demi nonton pertunjukan yang gak jelas nilai moralnya. Padahal, menurut ane ertunjukan seni tradisional khususnya wayang sangat enting bagi masyarakat terutama kaum urban atau generasi muda yang semakin kehilangan jati diri dan bahkan kurang mengenal budayanya sendiri.. sebagai generasi muda seharysnya kita mau melestarikan budaya kita walaupun tidak mempelajari tapi setidaknya mengapresiasi ok.. cukup basa basinya kelamaan ya hehehe… setelah celok sana ceplok sini ane coba posting tentang wayang golek nih semoga bermanfaat ok… cekodit..
1. Asal-usul
Asal mula wayang golek tidak diketahui secara jelas karena tidak ada keterangan lengkap, baik tertulis maupun lisan. Kehadiran wayang golek tidak dapat dipisahkan dari wayang kulit karena wayang golek merupakan perkembangan dari wayang kulit. Namun demikian, Salmun (1986) menyebutkan bahwa pada tahun 1583 Masehi Sunan Kudus membuat wayang dari kayu yang kemudian disebut wayang golek yang dapat dipentaskan pada siang hari. Sejalan dengan itu Ismunandar (1988) menyebutkan bahwa pada awal abad ke-16 Sunan Kudus membuat bangun 'wayang purwo' sejumlah 70 buah dengan cerita Menak yang diiringi gamelan Salendro. Pertunjukkannya dilakukan pada siang hari. Wayang ini tidak memerlukan kelir. Bentuknya menyerupai boneka yang terbuat dari kayu (bukan dari kulit sebagaimana halnya wayang kulit). Jadi, seperti golek. Oleh karena itu, disebut sebagai wayang golek.

Pada mulanya yang dilakonkan dalam wayang golek adalah ceritera panji dan wayangnya disebut wayang golek menak. Konon, wayang golek ini baru ada sejak masa Panembahan Ratu (cicit Sunan Gunung Jati (1540-1650)). Di sana (di daerah Cirebon) disebut sebagai wayang golek papak atau wayang cepak karena bentuk kepalanya datar. Pada zaman Pangeran Girilaya (1650-1662) wayang cepak dilengkapi dengan cerita yang diambil dari babad dan sejarah tanah Jawa. Lakon-lakon yang dibawakan waktu itu berkisar pada penyebaran agama Islam. Selanjutnya, wayang golek dengan lakon Ramayana dan Mahabarata (wayang golek purwa) yang lahir pada 1840 (Somantri, 1988).

Kelahiran wayang golek diprakarsai oleh Dalem Karang Anyar (Wiranata Koesoemah III) pada masa akhir jabatannya. Waktu itu Dalem memerintahkan Ki Darman (penyungging wayang kulit asal Tegal) yang tinggal di Cibiru, Ujung Berung, untuk membuat wayang dari kayu. Bentuk wayang yang dibuatnya semula berbentuk gepeng dan berpola pada wayang kulit. Namun, pada perkembangan selanjutnya, atas anjuran Dalem, Ki Darman membuat wayang golek yang membulat tidak jauh berbeda dengan wayang golek sekarang. Di daerah Priangan sendiri dikenal pada awal abad ke-19. Perkenalan masyarakat Sunda dengan wayang golek dimungkinkan sejak dibukanya jalan raya Daendels yang menghubungkan daerah pantai dengan Priangan yang bergunung-gunung. Semula wayang golek di Priangan menggunakan bahasa Jawa. Namun, setelah orang Sunda pandai mendalang, maka bahasa yang digunakan adalah bahasa Sunda.

2. Jenis-jenis Wayang Golek
Ada tiga jenis wayang golek, yaitu: wayang golek cepak, wayang golek purwa, dan wayang golek modern. Wayang golek papak (cepak) terkenal di Cirebon dengan ceritera babad dan legenda serta menggunakan bahasa Cirebon. Wayang golek purwa adalah wayang golek khusus membawakan cerita Mahabharata dan Ramayana dengan pengantar bahasa Sunda sebagai. Sedangkan, wayang golek modern seperti wayang purwa (ceritanya tentang Mahabarata dan Ramayana, tetapi dalam pementasannya menggunakan listrik untuk membuat trik-trik. Pembuatan trik-trik tersebut untuk menyesuaikan pertunjukan wayang golek dengan kehidupan modern. Wayang golek modern dirintis oleh R.U. Partasuanda dan dikembangkan oleh Asep Sunandar tahun 1970--1980.

3. Pembuatan
Wayang golek terbuat dari albasiah atau lame. Cara pembuatannya adalah dengan meraut dan mengukirnya, hingga menyerupai bentuk yang diinginkan. Untuk mewarnai dan menggambar mata, alis, bibir dan motif di kepala wayang, digunakan cat duko. Cat ini menjadikan wayang tampak lebih cerah. Pewarnaan wayang merupakan bagian penting karena dapat menghasilkan berbagai karakter tokoh. Adapun warna dasar yang biasa digunakan dalam wayang ada empat yaitu: merah, putih, prada, dan hitam.

4. Nilai Budaya
Wayang golek sebagai suatu kesenian tidak hanya mengandung nilai estetika semata, tetapi meliputi keseluruhan nilai-nilai yang terdapat dalam masyarakat pendukungnya. Nilai-nilai itu disosialisasikan oleh para seniman dan seniwati pedalangan yang mengemban kode etik pedalangan. Kode etik pedalangan tersebut dinamakan "Sapta Sila Kehormatan Seniman Seniwati Pedalangan Jawa Barat". Rumusan kode etik pedalangan tersebut merupakan hasil musyawarah para seniman seniwati pedalangan pada tanggal 28 Februari 1964 di Bandung. Isinya antara lain sebagai berikut: Satu: Seniman dan seniwati pedalangan adalah seniman sejati sebab itu harus menjaga nilainya. Dua: Mendidik masyarakat. Itulah sebabnya diwajibkan memberi con-toh, baik dalam bentuk ucapan maupun tingkah laku. Tiga: Juru penerang. Karena itu diwajibkan menyampaikan pesan-pesan atau membantu pemerintah serta menyebarkan segala cita-cita negara bangsanya kepada masyarakat. Empat: Sosial Indonesia. Sebab itu diwajibkan mengukuhi jiwa gotong-royong dalam segala masalah. Lima: Susilawan. Diwajibkan menjaga etika di lingkungan masyarakat. Enam: Mempunyai kepribadian sendiri, maka diwajibkan menjaga kepribadian sendiri dan bangsa. Tujuh: Setiawan. Maka diwajibkan tunduk dan taat, serta menghormati hukum Republik Indonesia, demikian pula terhadap adat-istiadat bangsa.



Sumber. http://uun-halimah.blogspot.com