Selasa, 07 April 2015

PROSES SENSORIK





A.    Pengertian Proses Sensorik.
Proses sensorik adalah proses pengindraan yang dilakukan oleh sistem pengindraan yang dimiliki individu untuk mengenal dunia luar.
B.     Syarat-Syarat Proses Sensorik.
a.       Ada perhatian manusia terhadap stimulus.
b.      Stimulus mengenai alat indra.
c.       Syarat sensoris/ pengindraan meneruskannya ke otak.
d.      Ada kesadaran akan adanya stimulus dengan melakukan tindakan/prilaku.
Setelah manusia mengalami Proses Pengindraan maka proses selanjutnya adalah Proses Pengamatan Presepsi yang merupakan gambaran pengamatan yang tertinggal dalam kesadaran manusia sesudah selesai melakukan proses sensorik/pengindraan.
Tiap orang memiliki tipe-tipe tersendiri dalam menerima Persepsi yang terjadi. Tipe-tipenya adalah sebagai berikut :
1.      Tipe Visuil.
Individu memiliki presepsi yang baik sekali dari apa yang dilihat.
2.      Tipe Auditif.
Individu memiliki preepsi yang baik sekali dari apa yang didengar.
3.      Tipe Motorik.
Individu memiliki presepsi yang baik sekali dari apa yang digerakan.
4.      Tipe Taktil.
Individu memiliki presepsi yang baik sekali dari apa yang diraba.
5.      Tipe Campuran.
Artinya kekuatan tiap indera memiliki kekuatan yang sama dalam melakukan proses mempersepsi.
C.    Perbedaan Antara Proses Sensorik Dengan Presepsi.
ü  Proses sensorik memerlukan stimulus, sedangkan persepsi tidak.
ü  Proses sensorik memerlukan waktu dan tempat, sedangkan persepsi tidak.
ü  Proses sensorik lebih jelas dan bersifat fisiologis, sedangkan persepsi bersifat psikologis dan abstrak.
D.    Persamaan antara Proses Sensorik dengan Persepsi.
Setelah manusia mengalami Proses Sensorik, Proses Persepsi maka dilankutkan pada proses ingatan yang merupakan proses dimana manusia menerima, menyimpan dan memproduksi pengertian-pengertian atau tanggapan-tanggapan yang ada.
Daya ingat seseorang sangat dipengaruhi oleh sifat, keadaan lingkungan dimana ia berada dan usia.
Hal-hal yang dapat mempermudah seseorang untuk mengingat sesuatu adalah.
1.      Apa yang diingat sesuai perasaan.
2.      Apa yang diingat dialami sebaik-baiknya.
3.      Apa yang diingat menimbulkan minat dan perhatian.
4.      Apa yang diingat mengandung arti, berirama dan tidak terlalu panjang.
E.     Macam-Macam Alat Sensoris.
ü  Indera Penglihatan.
Penyempitan dan pelebaran biji mata dikendalikan oleh susunan syaraf otonom. Bagian parasimpatik pada mata mengotrol perubahan ukurn biji mata dan berfungsi mengatur perubahan cahaya, sedangkan bagian simpatik juga mengendalikan ukuran biji mata. Emosi atau tidaknya seseorang akan mengakibatkan perubahan sistematik pada biji matanya.
ü  Indera Pendengaran.
Bila mata memberikan respon pada energi elektromagnetik, maka telinga peka terhadap energi mekanik yaitu perubahan tekanan antara molekul dalam atmosfir/gelombang suara yang dihasilkan oleh molekul dalam air, udara atau medium lain yang merupakan stimulus pendengaran.
ü  Indera Pengecapan.
Sifat utama pengecapan adalah 4 jenis rasa dasar. Yaitu manis, asam, asin, dan pahit. Dimana masing-masing rasa dirasakan sesnasinya pada bagian yang berbeda dalam lidah. Misalnya rasa manis dirasakan diujung lidah, rasa asam disisi lidah, rasa asin diujung, dan rasa pahit dibagian belakang lidah.selain itu pula reseptor pengecap ditemukan pada tunas-tunas pengecap (taste buds) serta beberapa tersebar dilangit mulut lunak (soft palat), tenggorokan (parynx) dan jakun (larynx). Jumlah tunas pengecap akan berkurang sesuai dengan bertambahnya usia seseorang.
ü  Indera Penciuman.
Indera ini peka terhadap reseptor kimia yang tersebar meluas dalam tubuh manusia, terutama dipermukaan tubuh yang basah seperti mulut, tenggorokan dan alat-alat pernafasan. Dari sudut evolusi, penciuman merupakan indera paling primitive dan paling penting dibandingkan indera lainnya. Alat indera ini memiliki kedudukan utama yang langsung berhubungan dengan otak.
ü  Indera Perabaan.
Indera perabaan bukanlah indera tunggal, tetapi terdiri dari :
a.       Indera Peraba/ pressure.
b.      Indera akan rasa sakit / pain.

Senin, 06 April 2015

Sistem Pencernaan




Pencernaan dilakukan dengan mekanisme dan cara kimia atau melalui proses-proses pencernaan dengan cara mekanisme dan cara kimia atau melalui proses-proses kimia, dimana dalam proses pencernaan tersebut dibantu oleh enzim-enzim yang dikeluarkan oleh kelenjar-kelenjar pencernaan.
Sistem pencernaan berurusan dengan penerimaan dan mempersiapkan untuk diasimilsi oleh tubuh. Pencernaan dan penyerapan makanan dilaksanakan dalam bagian-bagian tertentu dari saluran pencernaan yang mempunyai bentuk dan pekerjaan khusus, yang merupakan bagian-bagian khusus pula dalam proses pencernaan.
Dinding saluran pencernaan tersusun atas beberapa lapisan yaitu :
a.       Selaput Mukosa.
Merupakan epitel yang berbentuk tabung dan mengeluarkan lendir dan getah pencernaan.
b.      Sub Mukosa.
Merupakan jaringan ikat gembur untuk pergerakan usus dan mengandung atau berisi pembuluh darah dan saraf.
c.       Lapisan-lapisan otor.
Meliputi, otot-otot polos. Lapisan serosa merupakan selaput peritoneum yang menutupi seluruh permukaan luar jalan pencernaan di dalam rongga peritoneum.
d.      Lipatan-lipatan dari peritoneeum menahan alat-alat pada tempatnya dan menghubungkannya dengan dinding rongga tersebut.
A.    Anatomi Pencernaan.
Untuk melaksanakan fungsinya menyiapkan makanan, terdapat beberapa organ di dalam saluran pencernaan yang meliputi : rongga mulut, pharing, oesopagus, gester (lambung) usus halus, usus besar, rektum dan anus.
1.      Rongga Mulut.
Dinding mulut berupa pipi, otot dilapisi selaput mukosa, dasarnya adalah lidah, yang dilapisi selaput mukosa. Di dalam mulut terjadi suatu proses pencernaan mekanik, dimana yang berperan dalan proses ini adalah lidah dan gigi. Bagian-bagian gigi meliputi puncak gigi yang terdapat dalam rahang.
Gigi terbuat dari bahan yang sangat keras yaitu dentil. Didalam pusat struksturnya terdapat pulpa. Pulpa gigi berisi sel jaringan ikat, pembuluh darah, dan serabut saraf. Bagian gigi yang menjulang diatas gusi dilapisi oleh e-mail.
Pencernaan didalam mulut dibantu oleh kelenjar-kelenjar yang mengeluarkan enzim, disebut kelenjar ludah. Kelenjar parotis letaknya di depan masing-masing telinga dan salurannya bermuara didepan pipi didepan molar ke 2 atas.
Kelenjar sublingualis letaknya dibawah pangkal lidah, salurannya dibelakang sekat lidah.
2.      Pharinx
Terletak dibelakang hidung, mulut, dan laring. Paring merupakan saluran otot yang dilapisi selaput lendir.
3.      Oesophagus.
Adalah tabung berotot yang panjangnya sekitar 25 cm yang merupakan lanjutan dari pharing sampai ujung bawah rongga dada.  Terletak dibelakang trakhea dan di depan tulang punggung. Kemudian menembus diapragma masuk kedalam abdomen dan menyambung dengan lambung.
4.      Gaster (lambung).
Bagian-bagian dari lambung terdiri dari fundus (bagian atas), pylorus, (bagian yang horizontal) dan corpus.
Lambung menerima persediaan darah yang melimpah dari arteria gastrika dan arteri lienalis, persafapan diambil dari vagus dan dari fleksus selika sistem saraf simpatis.
Lambung berfungsi menerima makanan dari oesopagus melalui orifisium kardiak dan bekerja sebagai penimbun sementara, sedangkan kontraksi otot mencampurkan makanan dengan getah lambung, gerakan peristalitik dimulai di fundus kemudian masuk ke pylorus.
5.      Usus Halus (intestinum)
Merupakan sebuah saluran yang memiliki panjang 2,5 meter. Usus halus terletak di daerah umbilikus dan dikelilingi usus besar. Dibagi dalam beberapa bagian.
Duodenum : bagian pertama usus halus yang panjangnya 20 sampai 25 cm.
Jejenum : menempati dua perlima sebelah atas dari usus halus yang selebihnya, panjang 300-400 cm.
Ileum : menempati tiga perlima akhir, panjangnya 200-250 cm. Usus halus berfungsi untuk mencerna dan mengabsorbsi khime dari lambung. Khime (isi yang cair) dijalankan oleh serangkaian gerakan peristalitik yang cepat. Terdapat dua jenis gerakan, yaitu :
1.      Gerakan segmental : memisahkan beberapa segmen usus satu dan yang lainnya karena diikat oleh gerakan konstriksi serabut sirkuler.
2.      Gerakan pendulum atau ayunan : menyebabkan isi usus bercampur, dua cairan pencerna masuk duodenum melalui saluran yaitu empedu melalui hati dan gatah pankreas dari pankreas.

Minggu, 05 April 2015

PENGERTIAN GUGURITAAN


          
Guguritaan teh kagolong kana puisi, nyaeta wangun sastra anu kauger ku patokan-patokan. Conto puisi sejen nyaeta sisindiran, jangjawokan, kakawihan, pupujian, jeung sajaba ti eta.
Ceuk Ajip Rosidi guguritaan teh pangaruh ti Mataram, Jawa. Populerna jaman samemeh perang. Harita mah loba pisan karangan atawa buku guguritaan anu terbit. Ku populer-populerna, nulis surat oge jaman harita mah loba nu disusun make guguritaan. Tapi sabada aya sajak anu sok disebut puisi modern, kabiasaan ngarang guguritaan teh atawa anu sok disebut ngadangding mimiti ngurangan.
Parandene kitu, sok aya keneh ayeuna anu ngadangding, boh keur muat keuneun dina koran atawa majalah, boh keur buku keuneun. Upamana aya buku Jamparing Hariring, kumpulan guguritaan Dedy Windyagiri nu diterbitkeun taun 1991. Aya deui buku guguritaan Munggah Haji karangan Yus Rusyana nu terbit tauh 1995. Dyah Padmini nulis buku Jaladri Tingtrim, nu terbit taun 2000.
Guguritaan teh puisi nu di anggit make patokan pupuh. Ari pupuh jumlahna aya 17, nu populer diantarana bae kinanti, asmarandana, sinom, dangdanggula, pangkur, mijil, jeung wirangrong. Eta nu 17 teh boga watek jeung patokan sewang-sewangan.
Lian ti guguritaan, karangan anu disusun make patokan pupuh teh aya deui, nyaeta wawacan. Bedana, guguritaan mah siga sajak, pondok bae jeung biasana ditulis dina hiji atawa dua pupuh. Ari wawacan mah panjang jeung ngalalakon siga novel. Pupuh nu digunakeunana dina wawacan mah rea deuih, luyu jeung suasana carita. Malah mah jumlah padana oge aya nu ngaratus atawa nepi ka mangrebu-rebu siga wawacan Purnama Alam karangan R. Suriadiredja.
Tadi tea, guguritaan mah siga sajak, pondok jeung umumna dianggit ku hiji pupuh bae. Eusina biasana ngabrehkeun pikiran, harepan, rasa atawa angen-angen.