Jumat, 08 Januari 2016

PENGERTIAN TALAQ, HUKUM TALAQ SYARAT-SYARAT TALAQ, CARA MENJATUHKAN TALAQ



Talaq berasal dari kata “itiaq” menurut bahasa artinya melepaskan atau meninggalkan sedangkan menurut istilah syara’ talaq berarti melepaskan atau membatalkan ikatan tali pekawinan yang sah.
Tali ikatan perkawinan itu berasal di tangan suami / laki-laki, maka yang berhak menjatuhkan talak itu adalah sang suami, seorang wanita minta cerai kepada suaminya tanpa ada alasan yang jelas, maka wanita tersebut diharamkan untuk mencium bau surga diakhirat kelak.
Mengapa yang berhak untuk menjatuhkan  talak itu suami / laki-laki karena dasarkan firman Allah SWT :
يَاايهاَ النَّبِيُّ اِذَ الطََلَقْتُم النّسآءَ فَطَلبَقُوا هُنَّ لَعَدّتِهِنَّ

Artinya : Hai Nabi, apabila kami menceriakan  istri-istrimu, maka ceraikanlah mereka pada waktu mereka dapat (menghadapi) iddahnya (yang wajar) Maksudnya  ceraikanlah mereka diwaktu suci sebelum dicampuri  (QS, Ats Thalqa : 1)
Dari firman Allah  diatas, jelaslah bahwa laki-laki / suami yang berhak untuk menjatuhkan talak kepada
 istri, 

karena rupanya laki-laklah yang sebenarnya lebih menginginkan langgengnya rumah tangga jika dibandingkan dengan wanita pada saat terjadinya kemelut keluarga
Perkawinan pada hakikatnya merupakan anugrah tuhan yang patut kita syukuri, dan dengan bercerai berarti tidak  menyusukuri dan dengan bercerai berarti tidak mensukuri anugrah tersebut
Namun talak sendiri termasuk perkara yang  halal, tapi sangat dibenci oleh All.
Hukum Talak
Talak yang diharamkanyaitu talak yang tidak diperlukan, talak ini dihukumi haram kaerna akan merugikan suami dan istri dan tidak ada manfaatnya. Talak menjadi sunnah hukumnya apabila istri mengabaikan kewajibannya terhadap Allah, misalnya meninggalkan sholat fardhu atau semacamnya, sedangkan suami sudah sering memperingatkan. Talak yang menjadi wajib hukumnya jika terjadi perselisihan ataupun percekcokan antara suami dan istri yang sudah sangat berat, dan pihak hakim menilai bahwa jalan terbaik untuk menghentikan perselisihan adalah dengan cara talak.
PembagianTalaq
Talaq Tiga dinamakan “bain kubra”
Talaq Tebus dinamakan pula “bain sugra” dalam talaq ini suami tidak sah rujuk lagi, tetapi boleh
menikah kembali, baik dalam iddah ataupun sesudahnya. Talaq satu atau dua dinamakan talaq “raj’I
Syarat-Syarat Talaq
Talaq itu mempunyai persyaratan  dan talaq itu sendiri adalah jalan terakhir untuk berpisah dalam kehidupan  bersuami istri, apabila sudah tidak ada lagi harapan untuk  rukun.Dahulu melakukan perceraian itu dibtuhkan 2 syarat yaitu
                        a.      Yang berkaitan dengan pihak pentalak (suami)
                        b.      Yang berkaitan dengan pihak di talak (istri)
Bagi suami yang hendak mentalak istrinya ia harus orang yang berakal, baliqh dan bukan karena dipaksa oleh pihak lain.
4.      Cara menjatuhkan talak.
                  Dengan kata-kata yang jelas (Sharih) Talaq itu diucapkan dengan kata-kata yang jelas “Engkau saya talaq” meskipun tidak disertai niat, maka jatuhlah  talaq dan perceraianpun terjadi
                  Dengan kata-kata yang sama (Kinayah) Dalam pengucapan sindiran (Kinayah), tidak mengakibatkan jatuhnya talaq kecuali dengan keterangan  yang jelas, jadi kalau ada orang mengucapkan talak shorih (Jelas), tetapi dia tidak bermaksud menceraikan sedang yang dimaksud aalah arti lain : perngakuan itu tidak bisa diterima dan talak pun benar-benar jatuh.




Senin, 04 Januari 2016

HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK




1.      Resistens.
Merupakan upaya klien untuk tetap tidak menyadari atau mengakui penyebab kecemasan dalam dirinya dalam rangka menyangkal ungkapan perasaan. 
Faktor yang menyebabkan resistens antara lain :
a.       Perawat berfokus pada dirinya sendiri.
b.      Belum terciptanya hubungan saling percaya.
c.       Perawat terlalu banyak membuka diri.
Beberapa bentuk resistens antara lain :
a.       Supresi.
b.      Gejala penyakit semakin mencolok.
c.       Pesimis terhadap massa yang akan datang.
d.      Adanya hambatan intelektual yang di identifikasi dari ucapan atau prilaku klien.
e.       Berprilaku tidak wajar.
f.       Bicara hal-halyang bersifat dangkal.
g.      Menolak untuk berubah.
2.      Transferens.
Merupakan respon tak sadar berupa perasaan atau prilaku terhadap perawat yang sebetulnya berawal dan berhubungan dengan orang-orang tertentu yang bermakna di waktu masih kecil. 
Transferens juga merupakan suatu kumpulan reaksi yang timbul sebagai upaya mengurangi kecemasan dan ketidakpuasan klien terhadap perawat karena intensitas pertemuan yang berlebihan.
3.      Kontransferens.
Biasanya timbul dalam bentuk emosional, hambatan terapeutik ini berasal dari perawat yang dibangkitkan atau dipancing oleh sikap klien. Kontransferens ini berdampak kepada hubungan perawat-klien.

Minggu, 03 Januari 2016

PENGERTIAN EKG




1.      Pengertian.
Elektrokardiogram adalah rekaman denyut jantung yang terproyeksikan ke 12 bidang berpotensial elektrik di permukaan tubuh. Perlu diingat bahwa tanda-tanda kelainan EKG yang terekam hanya perbedaan potensial elektris saja, bukan rekaman langsung aktifitas elektris dari jantung.
2.      Kegunaan.
a.       Sebagai marker independent dari penyakit miokardial.
b.      Kelainan jantung yang berhubungan dengan hemodinamik, anatomic, molekuler ionic dan memberi keterangan yang sangat penting untuk menegakan diagnosis dan terapi dari banyak problematic jantungg.
c.       Dengan menggunakan elektroda pada berbagai posisi di permukaan tubuh dan elektroda ini dihubungkan ke alat elektrokardiografi, EKG 12 lead akan direkam.
3.      Sandapan dalam EKG.
a.       Sandapan baku bipolar lead I,II,III (Einthoven)
a.)    Lead I, menunjukan keadaan jantung kiri lateral. Arah arus dari lengan kanan (RA) ke lengan kiri (LA).
b.)    Lead II, berjalan parallel dengan arah vector jantung normal. Arah arus dara RA ke LL.
c.)    Lead III, menunjukan keadaan jantung kanan dan bawah. Arah arus dari LA ke LL.

Ketiga lead yang tersusun diatas dikenal dengan segitiga einthoven. RA selalu bermuatan negatif dan LL selalu bermuatan positif.
b.      Sandapan ekstremitas diperkuat unipolar leads aVR, aVL, aVF (Goldberger)
Arah arus aVR berjalan bertolak belakang dengan lead I sehingga memberi gambaran proyeksi yang terbalik dengan lead I.
a.)    aVR menunjukan keadaan jantung kanan.
b.)    aVL menunjukan keadaan jantung kiri dan lateral.
c.)    aVF menunjukan keadaan jantung bawah (inferior).
c.       Sandapan dada unipolar (prekordial) lead V1, V2, V3, V4, V5, V6. Menunjukan keadaan bagian/permukaan anterior jantung V1, high anterior/antoroposterior menunjukan keadaan jantung anterior atas kanan dan anteroposterior.
a.)    V1, V2, V3, anteroseptal.
b.)    V4, anteroapikal.
c.)    V5-V6, anterolateral atau jantung kiri lateral.
4.      Gelombang dalam EKG.
a.       Gelombang P
Gelombang P adalah gelombang atau defleksi pertama yang disebabkan oleh impuls yang disebarkan ke seluruh atrium, menunjukan depolarisasi atria. Biasanya proyeksi gelombang P positif (upright) di lead I dan II dan prekordial leads kiri, amplitude gelombang P  normal <2.5 mm dan durasi waktu (lebar) <0.08 detik (2 mm)
b.      PR interval.
PR interval adalah waktu konduksi yang dibutuhkan impuls dari nodus SA ke seluruh atrium, nodus AV, bundle his dan cabangnya. PR interval adalah 0.12 detik s.d 0.20 detik. PR segment adalah perambatan impuls melalui nodus AV, bundle his dan cabangnya dan merupakan depolarisasi ventrikel.
c.       QRS kompleks.
QRS kompleks terdiri atas gelombang Q yaitu, proyeksi perambatan impuls melalui septum dan gelombang R dan S, menunjukan aktifitas depolarisasi ventrikel, menimbulkan gelombang R yang upright, positif dan gelombang S yang downward, negatif dan gelombang Q yang downward terjadi sebelum gelombang R timbul. Komplek QRS ditulis dengan hurup kapital untuk menunjukan tinggi amplitudo >5mm, jika amplitudo <5mm maka kompleks QRS ditulis dengan huruf kecil.
      QRS interval adalah waktu dari permuulaan gelombang T sampai berakhirnya gelombang S pada garis isoelektrik.
d.      ST Segment.
ST segment adalah antara akhir gelombang S (Junction Part) sampai awal dari gelombang T. ST segment normal berada pada garis isoelektik (baseline) dan menunjukan permulaan repolarisasi ventrikel.
e.       Gelombang T.
QT| interval normal 0.36 detik pada HR=70/menit. Dimulai dari awal QRS kompleks sampai akhir dari gelombang T. QT interval bervariasi tergantung HR, sex dan umur. Bila ada gelombang U, sangat sukar menentukan durasi QT interval. QT interval biasanya kurang dari ½ RR interval pada irama sinus normal dan menunjukan depolarisasi dan repolarisasi vantrikel.