Selasa, 15 Desember 2015

A. Model Dokumentasi SOR




1.      Pengertian Model Dokumentasi SOR
Model dokumentasi SOR (source oriented record) merupakan model dokumentasi yang berorientasi pada sumber.Model ini dapat diterapkan pada pasien rawat inap, yang di dalamnya terdapat catatan pesan Dokter yang ditulis oleh dokter, dan riwayat keperawatan yang ditulis oleh perawat. Namun demikian, secara umum catatan ini berisi pesan dari dokter. Catatan-catatan dalam model ini ditempatkan atas dasar disiplin orang atau sumber yang mengolah pendokumentasian.Model dokumentasi SOR ini dapat dibuat dengan formulir grafik, format pemberian obat, format catatan perawat termasuk riwayat penyakit klien, riwayat perawatan dan perkembangan pasien, pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan diagnostik, formulir masuk rumah sakit dan formulir untuk tindakan operasi yang ditanda tangani oleh pasien dan keluarga. Model dokumentasi SOR terdiri dari 5 komponen yaitu :
a.     Lembar penerimaan berisi biodata
b.    Lembar instruksi dokter
c.     Lembar riwayat medis atau penyakit
d.    Catatan perawat
e.     Catatan dan laporan khusus
2.      Format Model Dokumentasi SOR (Source Oriented Record)
Sumber : P : Perawat                                             Tanda Tangan dan Tanggal
D : Dokter
F : Fisioterapis
G : Ahli Gizi


Tanggal
Waktu
Sumber
Catatan Perkembangan
Tanggal/Bulan/Tahun
Waktu Intervensi
P
1.      Meliputi pengkajian, indentifikasi masalah, perlunya rencana intervensi, penyelesaian masalah, evaluasi efektivitas intervensi, dan hasil.
2.      Tanda tangan perawat.


D
1.      Meliputi observasi keadaan klien, evaluasi kemajuan, identifikasi masalah baru dan penyelesaian laiannya, rencana intervensi, dan pengobatan terbaru.
2.      Tanda tangan dokter.


F
1.      Meliputi hal-hal yang perlu dilakukan fisioterapi, masalah klien, rencana, intervensi dan hasil.
2.      Tanda tangan fisioterapis

3.         Keuntungan Model Dokumentasi SOR (Source Oriented Record)
a.     Menyajikan data yang berurutan dan mudah didefinisikan
b.    Memudahkan perawat melakukan cara pendokumentasian
c.     Proses pendokumentasian menjadi sederhana

4.         Kerugian Model Dokumentasi SOR (Source Oriented Record)
a.       Sulit untuk mencari data sebelumnya
b.      Waktu pelaksanaan asuhan keperawatan memerlukan waktu yang banyak
c.       Memerlukan pengkajian data dari beberapa sumber untuk menentukan masalah dari intervensi yang akan diberikan kepada klien
d.      Perkembangan klien sulit dipantau

Senin, 14 Desember 2015

Sel Saraf (Neuron)



Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.
1.     .      Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf Badan sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Pada badan sel saraf terdapat inti sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan golgi, lisosom, dan badan nisel. Badan nisel merupakan kumpulan retikulum endoplasma tempat transportasi sintesis protein.

2.                     Dendrit

Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.

3.           Akson
Akson disebut neurit. Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril. Neurofibril dibungkus oleh beberapa lapis selaput mielin yang banyak mengandung zat lemak dan berfungsi untuk mempercepat jalannya rangsangan. Selaput mielin tersebut dibungkus oleh sel- selsachwann yang akan membentuk suatu jaringan yang dapat menyediakan makanan untuk neurit dan membantu pembentukan neurit. Lapisan mielin sebelah luar disebut neurilemma yang melindungi akson dari kerusakan. Bagian neurit ada yang tidak dibungkus oleh lapisan mielin. Bagian ini disebut dengan nodus ranvier dan berfungsi mempercepat jalannya rangsangan.
Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel saraf dapat dibagi menjadi 3macam, yaitu sel saraf sensori, sel saraf motor, dan sel saraf intermediet (asosiasi).
         Sel saraf sensori
Fungsi sel saraf sensori adalah menghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis). Ujung akson dari saraf sensori berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediet).
         Sel saraf motor
Fungsi sel saraf motor adalah mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan sel saraf motor berada di sistem saraf pusat. Dendritnya sangat pendek berhubungan dengan akson saraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapat sangat panjang.
         Sel saraf intermediet
Sel saraf intermediet disebut juga sel saraf asosiasi. Sel ini dapat ditemukan di dalam sistem saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf motor dengan sel saraf sensori atau berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem saraf pusat. Sel saraf intermediet menerima impuls dari reseptor sensori atau sel saraf asosiasi lainnya.
Kelompok-kelompok serabut saraf, akson dan dendrit bergabung dalam satu selubung dan membentuk urat saraf. Sedangkan badan sel saraf berkumpul membentuk ganglion atau simpul saraf.

Minggu, 13 Desember 2015

Pengertian Sistem Saraf




Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk bervariasi. Sistern ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup tanggap dengan cepat terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar maupun dalam.
Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron). Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan. 
Untuk menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:
a.       Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak sebagai reseptor adalah organ indera.
b.      Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan meluas. Sel saraf disebut neuron.
c.       Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.

Sabtu, 12 Desember 2015

RUJUK DALAM ISLAM





Rujuk ialah mengembalikan Isteri yang telah ditalak pada pernikahan yang asal sebelum diceraikan. Hokum rujuk  menurut kata yang mu’tamat adalah syah selain itu rujuk hukumnya sama hal dengan hokum nikah tetapi dalam pengertian yang berbeda.
                  1.      Rukun Rujuk
                        a.      Suami yang merujuk
                        b.      Isteri yang dirujuk  
                        c.       Ucapan Rujuk   
                        d.      Saksi
                  2.      Syarat Rujuk
                        a.      Suami yang meruju’ dengan kehendak sendiri bukan karena paksa.
      b.      Isteri yang dirujuk dalam keadaan talak raja’I yang masih dalam keadaan iddah dan isteri tersebut telah dicampuri.
                  3.      Ucapan Rujuk(Sighat)
                        ucapan yang dipergunakan ruju’ ada dua :
                        a.      Ucapan yang sharih ialah ucapan yang tegas maksudnya untuk rujuk
b.      Ucapan kinayah yaitu ucapan yang tidak tegas maksudnya untuk rujuk, dan rujuk dengan memakai ucapan ini memerlukan niat dan apabila ia tidak menggunakan niat maka rujuk tidak sah.
                  4.      Rujuk dengan Surat
Rujuk dengan surat yang ditulis suaminya sendiri tetapi tidak dibaca, termasuk ruju’ dengan ucaan kinayah artinya harus ada niat dari suaminya.
                  5.      Syarat Shighat
Disyaratkan ucapan itu tidak berta’liq berarti tidak bergantung misalnya : Aku rujuk engkau jika engkau mau” rujuk semacam ini tidak syah walaupun isterinya mau. Dan tidak boleh memakai batas waktu.   Demikianlah beberapa hal yang harus diperhatikan suami dalam merujuk isteri-isterinya.