Kamis, 29 Desember 2022

SALAH BANTAL

 



            Sudah dua hari ini, leherku sakit. Kepalaku tidak bisa menengok kea rah kanan secara lurus atau kebelakang. Setahuku, ini penyakit salah bantal.

            Apa itu salah bantal? Ketika bangun tidur, ada orang yang pernah mengeluh lehernya sakit dan tidak bisa digerakan. Biasanya hanya menoleh ke sisi tertentu saja, kekanan atau kekiri. Keluhan tersebut kerap kali diistilahkan sebagai leher tengeng atau nyeri leher.

            Menurut dr. Melya Wariyanto, Sp. Ak., salah bantal adalah suatu penyakit yang sering terjadi pada saat bangun tidur dimana leher terasa kaku dan tidak bisa digerakan kekiri atau kekanan. Penyakit ini sebenarnya disebut dengan tortikolis. Tengeng atau tortikolis adalah penyakit dimana posisi dagu tidak sejajar dengan tulang dada paling atas dan depan. Dagu hanya bisa miring kekiri dan kekanan.

            Kejadian ini bisa terjadi dan dialami oleh siapa saja, baik anak-anak, orang dewasa, maupun orang tua. Rasa nyeri pada leher ini bisa berdampak pada terganggunya aktivitas sehari-hari. Pada Sebagian kasus, hal ini seringkali tidak dipermasalahkan atau dikhawatirkan. Akan tetapi, tidak sedikit pula orang yang menjadikan kondisi ini sebagai suatu keadaan yang sangat mengganggu.

            Penyebab tortikolis adalah salah posisi tidur, bantal yang terlalu tinggi, bantal yang kaku, sehingga Pundak menjadi pegal dan kaku, leher terkilir, tengkuk dan leher terpapar angin dan dingin. Selain itu, juga disebabkan oleh cedera atau terkilir pada otot leher dan tulang rawan, sendi dan rheumatism otot leher.

            Nyeri leher juga muncul karena aktivitas terus-menerus yang dilakukan dalam waktu yang lama, salah posisi duduk, dan terjadi kecemasan atau stress. Oleh karena itu kita harus selalu memperhatikan aktivitas yang kita lakukan sehari-hari. Kita juga harus berhati-hati dalam melakukan gerakan yang memanfaatkan kerja otot dan tulang.

            Semua orang bisa mengalami nyeri leher. Hal ini disebabkan karena postur tubuh manusia yang berjalan tegak lurus. Posisi kepala di atas ditunjang oleh otot-otot leher dan tulang belakang. Jika otot-otot penyangga tidak kuat dan tidak berada dalam posisi yang baik,  maka bagian atas dari tulang belakang akan mudah tertarik dan menimbulkan nyeri.  Penyakit ini juga dapat memberikan gejala seperti sakit kepala, rasa aneh saat menggerakan kepala.

            Apabila sudah terkena salah bantal sebaiknya segera diobati, dengan cara dipijat. Namun, dalam memijat harus dilakukan dengan cara yang hati-hati. Jangan sampai justru menimbulkan masalah lain, seperti salah urat. Pengobatan ini harus segera dilakukan agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.

            Selain dengan memijat, sakit nyeri pada otot leher dan otot-otot pada bagian tubuh lainnya dapat diobati dengan menggunakan obat-obatan khusus untuk otot. Banyak macam dan jenis obat untuk sakit otot ada obat alami dan adapula obat kimia. Kita juga dapat melakukan perawatan sendiri dirumah, misalnya dengan mengompres, menempelkan koyo hangat, dan mandi air hangat.

            Bagaimana cara agar terhindar dari penyakit salah bantal? Caranya sebagai berikut :

1.    Posisi tidur harus nyaman.

2.    Jangan menggunakan bantal yang terlalu tinggi dan keras.

3.    Jangan tidur dengan memakai kipas angin yang langsung menghadap tubuh.

4.    Pada saat tidur sebaiknya tidak satu posisi saja, bisa miring atau terlentang.

5.    Tidur jangan diatas Kasur yang keras.

Selasa, 27 Desember 2022

Vaksin BCG

    Imunisasi dasar lengkap adalah dimana sesorang mendapatkan/memperoleh imunisasi rutin secara lengkap mulai dari usia 0 - 11 bulan. setelah mendapatkan imunisasi dasar lengkap dilanjutkan dengan pemberian imunisasi lanjutan berupa DPT-HB-Hib serta campak rubela sampai dengan usia 18 bulan.

    Imunisasi campak rubela juga diberikan pada anak usia kelas 1 sekolah dasar serta pemberian imunisasi DT/Td pada anak usia sekolah kelas 2 dan kelas 5.

    salah satu vaksin yang diberikan dalam pemberian imunisasi dasar lengkap adalah vaksin BCG. untuk mengenal lebih lanjut tentang vaksin BCG mari kita bahas tentang vaksin BCG.

1. BCG


    Vaksin BCG merupakan vaksin kering biakan dari Bacillus Calmette. dengan dosis pemberian untuk bayi < 1 Tahun (0,05 cc, > 1 tahun (0.1 cc). vaksin BCG merupakan vaksin yang memberikan perlindungan terhadap infeksi tuberkulosis (TB). TB adalah infeksi serius yang mempengaruhi paru-paru dan kadang-kadang bagian lain dari tubuh, seperti otak (meningitis), tulang, sendi dan ginjal.

    vaksin BCG mengandung bakteri hidup yang telah dilemahkan, yang disebut Mycobacterium bovis (bacillus Calmette-GuĂ©rin), yang mirip dengan bakteri yang penyebab TB. Cara kerjanya adalah dengan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk membuat antibodi untuk menghancurkan bakteri TB, tanpa menyebabkan penyakit.

    Vaksin BCG 70-80 persen efektif melawan bentuk TB yang paling parah, seperti meningitis TB. Ini bisa diberikan pada orang yang berisiko tinggi terkena TB. Namun, vaksin ini juga bisa digunakan untuk mengobati kondisi kesehatan lainnya, seperti tumor kandung kemih atau kanker kandung kemih.

    Tujuan dari Pemberian vaksin BCG bertujuan untuk mencegah tuberkulosis pada orang yang berisiko tinggi terkena penyakit tersebut, atau di tempat yang umum terkena TB. Kelompok orang yang berisiko tinggi terkena TB, antara lain:

1. Bayi, anak-anak dan orang dewasa yang tinggal di negara dengan kasus TB tinggi.

2. Orang dewasa yang bepergian ke negara dengan kasus TB tinggi.

3.Orang dewasa yang bekerja sebagai petugas kesehatan.

4. Melakukan kontak dekat untuk waktu yang lama dengan seseorang yang mengidap TB.

    perlu diketahui, vaksin BCG tidak mencegah seseorang untuk terinfeksi TB. Namun, bila sampai terpapar, vaksin tersebut bermanfaat untuk mencegah bentuk penyakit TB yang parah, seperti meningitis TB, terutama pada anak-anak.

    Vaksin BCG bekerja lebih efektif bila diberikan pada bayi. Sementara pada orang dewasa, manfaat vaksin tidak sebaik strategi pencegahan lain.

    Vaksin BCG bisa diberikan pada bayi ketika berumur 1 bulan. Namun, bisa juga diberikan pada anak-anak yang lebih besar (berusia 16 tahun ke bawah) yang berisiko tinggi terinfeksi TB. Untuk anak berusia 6 tahun ke atas, skin test (tes kulit) perlu dilakukan terlebih dulu sebelum pemberian vaksin untuk melihat hipersensitivitasnya terhadap tuberkuloprotein.

    Selain itu, vaksin BCG juga direkomendasikan untuk orang dewasa yang berisiko tinggi untuk terinfeksi TB. Bila ingin bepergian ke negara dengan kasus TB yang tinggi, vaksin ini harus diberikan minimal tiga bulan sebelum keberangkatan.

    Vaksin BCG hanya diberikan sekali seumur hidup, tapi bisa diulang bila tidak ada respon yang baik dalam 2-3 bulan. Respon diukur dengan tes kulit TB.

    Vaksin BCG diberikan melalui suntikan pada lengan atas. Jaga agar area kulit yang disuntik tetap bersih dan kering selama 24 jam setelah menerima vaksin.

    Vaksin BCG bisa menyebabkan efek samping, tapi biasanya ringan. Beberapa efek samping yang umum terjadi, antara lain:Nyeri atau keluarnya cairan dari tempat suntikan.
1. Demam.
2. Sakit kepala.
3. Pembengkakan kelenjar di bawah ketiak di lengan tempat suntikan diberikan.

    Sebagian besar anak mengalami luka di tempat suntikan. Setelah sembuh, mungkin akan ada bekas luka kecil. Namun, hal itu normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Efek samping yang serius dari vaksin BCG, seperti reaksi alergi yang parah (anafilaksis), sangat jarang terjadi.

source. Halodoc.com

ASUHAN KEPERWATAN PADA KLIEN DENGAN THYPOID


Thypiod adalah penyakit infeksi akit yang biasa mengenai saluran pencernaan. Gejalayang biasa ditimbulkan adalah demam yang tinggi lebih dari satu minggu, gangguan padasaluran pencernaan, dan gangguan kesadaran
(FKUI,1985).
Thypoid adalah infeksi sistemik akut yang disebabkan oleh salmonella thypi.Organisme ini masuk melalui makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi oleh facesdan urine orang orang yang terinfeksi kuman salmonella
(Burnner dan Suddart, 1994).
Etiologi dari penyakit thypoid yaitu demam thypoid disebabkan oleh kumansalmonella typhi dengan masa tunas 6-14 hari. Basil gram negatif, bergerak dengan rambutgetar, tidak berspora, dengan masa inkubasi 10-20 hari.Salmonella parathypi A, B, dan C ada dua sumber penularan yaitu, orang dengandemam thypoid dan orang dengan carrier, carrier adalah orang yang sembuh dari demamthypoid dan masih terus mengekskresikan salmonella thypi dalam faces dan urine selamalebuh dari 1 tahun.Patofisiologi dari thypoid adalah salmonella thypi masuk melalui mulut lalu sebagiankuman dimusnakhan dalam lambung selanjutnya sebagian lagi masuk ke usus halus lalu ke jaringan limfoid dan berkembang biak menyerang vili usus halus sehingga kuman masukkedalam peredaran darah (bakterimia primer) :a.Endotoksin sehingga demam. b.Limfa menyebabkan spenomegalic.Hati menyebabkan hepatomegali sehingga menimbulkan nyeri perabaan.d.Kelenjar limfoid usus halus masuk ke tukak sehingga menimbulkan perdarahandan perforasi.Manifestasi klinis dari demam thypoid atau penyakit thypoid adalah :a.Nyeri kepala, lesu, lemah. b.Demam yang tidak terlalu tinggi dan berlangsung selama 3 minggu, minggu pertama peningkatan suhu tubuh berflaktuasi, biasanya suhu tubuh meningkat pada malam haridan menurun pada pagi hari, minggu kedua suhu tubuh terus meningkat dan padaminggu ketiga suhu berangsur menurun dan kembali normal.c.Gangguan pada saluran cerna : holitosis, bibir kering dan pecah-pecah, lidah ditutupiselaput putih kotor (coated tongue), tidak nafsu makan, hepatomegali, spienomegaliyang disertai nyeri pada perabaan.d.Gangguan kesadaran : kesadaran menurun (somnolen).e.Bintik-bintik kemerahan pada kulit (roseola) akibat emboli basil dalam kapiler kulit.Komplikasi yang biasanya terjadi pada orang dengan penyakit thypod yitu :a.Usus : perdarahan usus, melena, perforasi usus ; peritonitis. b.Organ lain : meningitis, cholesistititis, ensefalopati, bronkopneumoni.Pemeriksaan diagnostik meliputi :
 
a.Pemeriksaan darah tepi: leukopenia, limfositosis, anemia, trombositopenia. b.Pemeriksaan sumsum tulang: menunjukan gambaran hiperaktif sumsum tulang.c.Pemeriksaan widal: didapatkan titer terhadap antigen O, antigen O adalah 1/200 ataulebih, sedangkan titer terhadap antigen H walaupun tinggi akan tetapi tidak bermaknauntuk menegakan diagnostik karena titer H dapat tetap tinggi setelah dilakukanimunisasi atau penderita telah lama sembuh.Penatalaksanaan dari pasien dengan diagnosti medis Thypoid andalah :1.Perawatan.a.Klien diistirahatkan selama 7 hari sampai demam hilang atau 14 hari untukmencegah komplikasi perdarahan usus.2.Diet.a.Diet yang sesuai, cukup kalori dan tinggi protein. b.Pada penderita yang akut dapat diberi bubur saring.c.Dilanjutkan dengan nasi biasa setelah penderita bebas dari demam selama 7 hari.3.Obat-obatan.a.Kloramfenikol. b.Tiampenikol.c.Kotrimoksazol.d.Amoksilin dan ampicilin.Diagnosa yang dapat ditemukan adalah :a.Hipertermi berhubungan dengan infeksi. b.Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual.c.Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan kurangnya intake.Intervensi keperawatan.1.Hipertermi.a.Kaji pengetahuan klien dan keluarga klien tentang hipertermi. b.Observasi tanda tanda vital.c.Beri minum yang cukup.d.Berikan kompres air biasa.e.Lakukan tapid sponge / seka.f.Pakaikan baju yang tipis dan menyerap keringat.g.Pemberian obat antipiretik.h.Pemberian cairan parenteral (IV) yang adequat.2.Nutrisi kurang dari kebutuhan.a.Menilai status nutrisi anak. b.Ijinkan anak untuk memakan makanan yang ditoleransi anak, rencanakan untukmemperbaiki kualitas gizi, pada saat selera makan anak meningkat.c.Berikan makanan yang disertai dengan supelmen nutrisi untuk meningkatkankualitas intake nutrisi.d.Menganjurkan kepada orangtua untuk memberikan makanan porsi kecil tapisering.e.Observasi BB pasien.f.Mempertahankan kebersihan mulut anak.
 
g.Menjelaskan pentingnya intake nutrisi yang adequat untuk penyembuhan penyakit.h.Kolaborasi pemberian makanan melalui parenteral jika melalui oral tidakmemenuhi kebutuhan gizi anak.3.Kuranvolume cairan.a.Observasi tanda-tanda vital. b.Observasi tanda-tanda kekurangan cairan: turgor, ubun-ubun cekung, urinemenurun, mukosa kering, bibir pecah-pecah.c.Observasi intake dan output yang adequat.d.Observasi berat badan pada waktu dan skala yang sama.e.Monitor pemberian cairan intravena setiap jam.f.Mengurangi cairan yang tidak terlihat (IWL).
g.
Memberikan antibiotik