Selasa, 12 November 2013

Korupsi, yang telah melembaga






Perilaku korupsi tidak bisa lepas dari masalah agama. Dari pemahaman agama yang parsial, bisa jadi benih korupsi malah semakin menjadi. Indikasi tersebut bisa dibaca dari ajaran agama kita yang matematis.

Dalam pelbagai hadis, amal sholeh selalu dihitung dengan kapasitas yang “berlebih”. Bahkan ada yang mengatakan kegiatan baik bisa berlipat sampai 700 kali. Sementara perilaku tak terpuji hanya berbilang satu. Apa yang salah dari teologi ini?

Tak ada yang salah memang. Namun melihat implikasinya kita harus menimbang ulang seberapa urgen doktrin tersebut kita terima sebagai keyakinan. Banyak kasus menyatakan para koruptor beranggapan dengan menyedekahkan uang hasil korupsi, dosa bisa ditebus. Seolah akibat dari ulah jahatnya itu impas hanya dengan itu.

Dalam tataran ini, terma tobat begitu menjamur dan mujarab. Tobat dijadikan kata kunci pembuka maaf Tuhan. Dengan menguraikan air mata penyesalan dan berjanji tidak melakukannya lagi, seolah dosa korupsi terbayar sudah. Jika berpikiran demikian, bukankah agama kita teramat murah harganya?
Logika sederhananya, jika seseorang korup uang Rp. 10 juta, maka cukup ditebus dengan hanya Rp. 1 juta. Belum lagi kalau asumsi pahala yang diterima berkelipatan tujuh ratus. Tak sampai mendermakan uang 1 juta sudah setimpal antara dosa dan pahala.

Pemahaman seperti ini sungguh melenakan banyak kalangan. Itung-itungan dalam korupsi seolah bagaikan rugi dan untung. Lebih dari itu, dalam hal ini lebih mirip dengan penebusan dosa. Asal mau mendermakan sedikit “harta” yang dimiliki maka korupsi tak apalah. Logika semacam inilah yang meracuni masyarakat luas dewasa ini.

Tanpa melihat akibat yang ditimbulkan dari ulah korupsi, para koruptor melenggang tanpa beban. Bebannya hanya satu: bagaimana menebus dosanya dengan menyedekahkan sebagian hartanya kepada seseorang atau lembaga.

Jika mau melihat dampaknya, tentu para koruptor tidak sampai hati melakukan tindak keji seperti itu. Mereka akan berpikir ulang, bagaimana jadinya kalau uangnya sendiri yang dikorupsi? Dalam skala yang lebih besar, misalkan mengorupsi lembaga negera, bukankah telah mencederai dan memakan hak negara yang sekaligus merenggut hak yang lain sebagai warga.

Korupsi, apapun alasan pembenarannya tetaplah tidak patut. Matematisasi agama sudah tidak selayaknya dijadikan pedoman dalam hal ini. Bagaimana bisa disebut pahala, kalau hasil jerih payahnya tidak pada jalur yang pantas.

Makanya, perlu digalakkan pemahaman baru terhadap hadis semacam itu. Bahwa spirit yang diemban bukan pada bagaimana dosa bisa “ditebus” dengan mudah, melainkan betapa cintanya Tuhan kepada manusia terhadap upaya kebaikan yang diniatkan. Pahala bukanlah barang tebusan yang bisa jadi komoditas menggiurkan untuk penebusan. Ia adalah rahmat Tuhan, yang menyantuni perilaku manusia yang arif dan bijak.

Indonesia sebagai yang Negara mayoritas penduduknya muslim tentu merasa miris membaca laporan bahwa Indonesia adalah salah satu di antara lima Negara terkorup di dunia. Indonesia memang luar biasa, Negara yang disimbolkan dengan kesantunan dan ketaatan beragamanya. Ternyata symbol itupun patut dipertanyakan atau memang Indonesia dipenuhi dengan penghuni yang penduduknya beragama simbolik.

Realitas yang ada menunjukkan demikian, sebuah realitas yang sungguh ironis. Rumah ibadah berdiri megah dan dipadati dengan jamaah, ghirah jamaah haji Indonesia yang terus meningkat secara kuantitatif, walaupun ongkos perjalanannya begitu mahal. Hal ini menunjukkan keberagamaan masyarakat Indonesia tak layak untuk dipertanyakan. Namun ketika disejajarkan dengan fakta lain semisal meningkatnya korupsi, kita pantas menanyakan apakah agama (islam) mengabsahkan korupsi.
Melihat fenomena di Indonesia yang seperti ini, kita tidak bias tinggal diam.

Pada pembahasan kali ini, saya akan membahas mengajak pembaca membahas tema di atas, korupsi dan agama, bagaimana kaitan antara keduanya, dampak yang disebabkan oleh permasalahan korupsi dan sebagainya, dan tentunya dalam pembahasan kita nantinya akan banyak terdapat kekurangan disana-sini karenanya ucapan maaf dari pembaca menyejukkan bagi penulis.

K o r u p s i
Korupsi berasal dari bahasa latin corruption dan kata kerja corrumpere yang berarti busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok. Menurut Tranparency International, korupsi adalah perilaku pejabat publik, baik politikus atau politisi. maupun pegawai negeri yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya, dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka.

Sedangkan pengertian korupsi didalam kamus ilmiah popular adalah kecurangan, penyelewengan atau penyalahgunaan jabatan untuk kepentingan diri, pemalsuan. Dari sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi secara garis besar mencakup unsur-unsur sebagai berikut yakni perbuatan melawan hukum, penyalahgunaan kewenangan, kesempatan atau sarana, memperkaya diri sendiri, orang lain atau korporasi, merugikan keuangan Negara atau perekonomian Negara.

Selain unsur-unsur di atas terdapat beberapa jenis tindak pidana korupsi yang lain yakni member atau menerima hadiah atau janji (penyuapan), penggelapan dalam jabatan, pemerasan dalam jabatan, ikut serta dalam pengadaan (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara) dan menerima gratifikasi4 (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara).

Dalam arti yang luas, korupsi atau korupsi politis adalah penyalahgunaan jabatan resmi untuk keuntungan pribadi. Semua bentuk pemerintah atau pemerintahan rentan korupsi dalam prakteknya. Beratnya korupsi berbeda-beda, dari yang paling ringan dalam bentuk penggunaan pengaruh dan dukungan untuk member dan menerima pertolongan, sampai dengan korupsi berat yang diresmikan dan sebagainya. Titik ujung korupsi adalah kleptokrasi, artinya pemerintahan oleh para pencuri, dimana berpura-pura bertindak jujur pun tidak ada sama sekali.

Korupsi yang muncul dibidang politik dan birokrasi bias berbentuk sepele atau berat, terorganisasi atau tidak. Walau korupsi sering memudahkan kegiatan criminal seperti penjualan narkotika, pencucian uang dan prostitusi, korupsi itu sendiri tidak terbatas dalam hal-hal ini saja. Untuk mengetahui masalah ini dan membuat solusinya, sangat penting untuk membedakan antara korupsi dan kriminalitas atau kejahatan.

Tergantung dari nagaranya atau wilayah hukumnya, ada perbedaan antara yang dianggap korupsi atau bukan. Sebagai contoh, pendanaan partai politik ada yang legal di satu tempat, namun ada juga yang tidak legal di tempat lain.

Menjamurnya Korupsi
Peningkatan jumlah koruptor di Indonesia tidak terlepas dari kondisi sekeliling mereka. Seorang pencuripun pada dasarnya tidak ingin mencuri, namun keadaan yang memaksa mereka untuk mencuri. Namun hal tersebut lebih pada pandangan sepihak, dari sisi lain tindakan amoral seseorang juga dikarenakan diri mereka sendiri. Beberapa kondisi yang mendukung munculnya korupsi di Indonesia diantaranya adalah6: pertama, konsentrasi kekeasaan pada pengambilan keputusan yang tidak bertanggung jawab langsung kepada rakyat, seperti yang sering terlihat di rezim-rezim yang bukan demokratik, kedua kurangnya transparansi pengambilan keputusan pemerintah, ketiga kampanye-kampanye politik yang mahal, dengan pengeluaran lebih besar dari pendanaan politik yang normal, keempat, proyek yang melibatkan uang rakyat dalam jumlah besar, keenam, lingkungan tertutup yang mementingkan diri sendiri dan jaringan “teman lama”, lemahnya ketertiban hukum, lemahnya profesi hukum, kurangnya kebebasan berpendapat atau kebebasan media massa, gaji pegawai pemerintah yang sangat kecil, rakyat yang cuek, tidak tertarik atau mudah dibohongi yang gagal memberikan perhatian yang cukup ke pemilihan umum dan tidak adanya control yang cukup untuk mencegah penyuapan atau “sumbangan kampanye”

Hal-hal di atas adalah kondisi di Indonesia yang sangat mendukung meningkatnya tindakan korupsi. Masyarakat yang menyaksikan kadang hanya diam menyaksikan perbuatan amoral mereka, atau bahkan cuek dengan apa yang mereka lakukan. Tidak banyak yang bias dilakukan masyarakat kelas bawah. Suara yang mereka keluarkan tidak memiliki nilai, demokrasi seakan-akan telah lenyap ditelan bumi.

Dampak Korupsi
Ada beberapa dampak negatif yang disebabkan oleh korupsi. Sekalipun koruptor merasakan nilai positif dengan apa yang mereka dapat, namun disisi lain mereka tetap merasa takut dengan apa yang telah diperbuat. Berikut ini beberapa dampak dari korupsi yakni pertama, dalam konteks demokratisasi. Korupsi menunjukkan tantangan serius terhadap pembangunan. Di dalam dunia politik, korupsi mempersulit demikrasi dan tata pemerintahan yang baik (good governance) dengan cara menghancurkan proses formal. Korupsi dipemilihan umum dan di badan legislative akan mengurangi akuntabilitas dan perwakilan di pembentukan kebijaksanaan.

Korupsi di sistem peradilan dapat menghentikan ketertiban hukum dan korupsi di pemerintahan publik dapat menghasilkan ketidakseimbangan dalam pelayanan masyarakat. Secara umum, korupsi mengikis kemampuan institusi dari pemerintah, karena pengabaian prosedur, penyedotan sumber daya dan pejabat diangkat atau dinaikkan jabatan bukan karena prestasi. Pada saat yang bersamaan, korupsi mempersulit legitimasi pemerintah dan nilai demokrasi seperti kepercayaan dan toleransi.

Kedua, dampak korupsi dalam konteks perekonomian yakni korupsi dapat mempersulit proses pembangunan ekonomi dan mengurangi kualitas pelayanan pemerintahan. Korupsi juga mempersulit pembangunan ekonomi dengan membuat distorsi dan ketidakefesienan yang tinggi. Dalam sektor privat, korupsi meningkatkan ongkos niaga karena kerugian dari pembayaran illegal, ongkos managemen dalam negosiasi dengan pejabat korup dan resiko pembatalan perjanjian atau karena penyelidikan.

Walaupun ada yang berpendapat bahwa korupsi mengurangi ongkos (niaga) dengan mempermudah birokrasi, consensus yang baru muncul berkesimpulan bahwa ketersediaan sogokan menyebabkan pejabat untuk membuat aturan-aturan baru dan hambatan baru. Dimana korupsi menyebabkan inflasi ongkos niaga, korupsi juga mengacaukan “lapangan perniagaan”. Perusahaan yang memiliki koneksi dilindungi dari persaingan dan seb agai hasilnya mempertahankan perusahaan-perusahaan yang tidak efesien.

Korupsi juga dapat menimbulkan distorsi (kekacauan) didalam sector public dengan mengalihkan investasi publik keproyek-proyek masyarakat yang mana sogokan dan upah tersedia lebih banyak. Pejabat mungkin menambah kompleksitas proyek masyarakat untuk menyembunyikan praktek korupsi yang akhirnya menghasilkan lebih banyak kekacauan. Korupsi juga mengurangi pemenuhan syarat-syarat keamanan bangunan, lingkungan hidup, atau aturan-aturan lain. Korupsi juga mengurangi kualitas pelayanan pemerintahan dan infrastruktur, dan menambahkan tekanan-tekanan terhadap anggaran pemerintah.

Para pakar ekonomi memberikan pendapat bahwa salah satu faktor keterbelakangan pembangunan ekonomi di Afrika dan Asia, terutama di Afrika, adalah korupsi yang berbentuk penagihan sewa yang menyebabkan perpindahan penanaman modal (capital investment) keluar negeri, bukannya diinvestasikan kedalam negeri (maka adanya ejekan yang sering benar bahwa adanya dictator Afrika yang memiliki rekening bank di Swiss). Berbeda sekali dengan diktator Asia, seperti Soeharto yang sering mengambil satu potongan dari semuanya (meminta sogok), namun lebih memberikan kondisi untuk pembangunan, melalui investasi infrastruktur, ketertiban hukum dan lain-lain.

Para pakar dari Universitas Massachussetts memperkirakan dari tahun 1970 sampai 1996, pelarian modal dari 30 negara sub-Sahara berjumlah $187 Triliun, melebihi dari jumlah utang luar negeri mereka sendiri (hasilnya, dalam artian pembangunan (atau kurangnya pembangunan) telah dibuatkan modelnya dalam satu teori oleh ekonomis Mancur Olson). Dalam kasus Afrika, salah satu faktornya adalh ketidak-stabilan politik, dan juga kenyataan bahwa pemerintahan baru sering menyegel aset-aset pemerintah lama yang sering didapat dari korupsi. Ini member dorongan bagi para pejabat untuk menumpuk kekayaan mereka di luar negeri, diluar jangkauan dari ekspropriasi di masa depan.

Ketiga, dampak korupsi dalam konteks merusak birokrasi sipil hal ini, lebih jauh lagi dapat merusak birokrasi sebagai tulang punggung pemerintahan Negara. Korupsi dalam rezim yang lalu diciptakan untuk membantu kerja kekuasaan dengan mensistematiskan korupsi yang melembaga. Birokrasi, baik sipil maupun militer, memang merupakan kelompok yang paling rawan terhadap korupsi. Sebab, ditangan mereka terdapat kekuasaan penyelenggaraan pemerintahan, yang menjadi kebutuhan semua warga Negara. Oleh karena itu, Tranparency International, lembaga international yang bergerak dalam upaya anti korupsi secara sederhana mendefinisikan korupsi sebagai penyalahgunaan kekuasaan publik untuk kepentingan pribadi.

Keempat, kesejahteraan umum Negara. Korupsi politisi ada dibanyak Negara dan memberikan ancaman besar bagi warga negaranya. Korupsi politis berarti kebijaksanaan pemerintah sering menguntungkan pemberi sogok, bukannya rakyat luas. Satu contoh lagi adalah bagaimana politikus membuat peraturan yang melindungi perusahaan besar, namun merugikan perusahaan-perusahaan kecil (SME). Politikus-politikus “pro-bisnis” ini hanya mengembalikan pertolongan kepada perusahaan besar yang memberikan sumbangan besar kepada kampanye pemilu mereka.

Kelima, korupsi dapat merusak moral bangsa. Korupsi mempengaruhi semua masyarakat (mau tidak mau). Dan bagaimana mungkin kita dapat memberantas pornografi dan judi jikalau korupsi tetap berjalan. Criminal tinggal “bayar saja” dan kegiatan mereka dapat dilanjutkan lagi. Beberapa hari yang lalu di Metro TV ada program mengenai masalah pornografi dan presenter program bertanya kepada salah satu peserta panel, masalah apa yang lebih penting korupsi atau pornografi? Jawaban yang disanmpaikan “sama saja”. Jawaban ini hanya membuktikan bahwa pesertanya panel sendiri kurang mengerti implikasi hal-hal tersebut.

Anak kita belajar moral dari kita, bukan dari yang kita ajarkan tetapi dari yang kita lakukan. Kalau kita sendiri tidak jujur atau menghormati koruptor (pencuri) tidak ada gunanya kalau kita bilang jangan mencuri. Yang merusak moral bangsa kita adalah contoh-contoh buruk yang kita saksikan setiap hari. Misalnya koruptor yang mencuri puluhan milyar rupiah kemudian dilepaskan, namun orang yang mencuri hanya lima ratus ribu rupiah karena lapar langsung digebukin dan dimasukkan penjara. Hal ini mendidik apakah kepada anak-anak kita? Berarti, jikalau anda ingin mencuri, mencuri yang banyak sekalian dan jangan yang kecil-kecil. Akhirnya, korupsi sangant merugikan semua masyarakat termasuk koruptor, karena meskipun mereka kaya raya, mereka juga tetap harus tinggal di lingkungan yang buruk dan tidak aman.

Dari aspek sosial budaya korupsi lebih mengerikan lagi. Sebagai dampak negatif adanya korupsi maka akan membawa pemahaman baru bagi masyarakat tentang makna pemerintahan, aktivitas bermasyarakat atau proses bersosialisasi dengan sesama. Terkait dengan hal demikian, adalah bagaimana korupsi mampu mengubah pandangan hidup masyarakat yang penuh semangat kekeluargaan menjadi masyarakat yang berfaham kebendaan. Di mana masyarakat kita yang suka menolong berubah sedemikian rupa menjadi masyarakat yang pamrih setiap membantu sesama.

Kasus-Kasus Korupsi di Indonesia
Untuk kasus korupsi terkini, penulis meyakini bahwa para pembaca juga meng up date pemberitaan media peruhal kasus dugaan korupsi yang dilakukan Anggodo dan Anggoro cs, beserta dugaan keterlibatan para pejabat dilingkungan peradilan yakni kejaksaan dan kepoilisian RI. Juga kasus dugaan penyelewengan dana Bank Century dan berbagai kasus korupsi yang melibatkan para pejabat dan kepala daerah lainnya.

Pemerintahan Mega Korupsi Rp. 166,5 Trilyun
Dari laporan BPK bahwa pemerintahan Mega melakukan korupsi sebesar Rp. 166 Triliun dan $ 62.7 juta yang pasti hilang dikorupsi. BPK bahkan menyimpulkan, setiap tahun rata-rata penyimpangan anggaran Negara sebesar Rp. 321,8 Trilyun.

Temuan BPK itu merupakan temuan atas pemeriksaan lembaga-lembaga yang menggunakan keuangan Negara baik melalui APBN maupun non APBN di pusat maupun daerah, BI, BUMN dan badan-badan lain. Selain audit keuangan, BPK juga melakukan pemeriksaan terhadap kinerja yang dilanjutkan pemeriksaan investigative terhadap lembaga-lembaga pemerintah itu.

Korupsi APBN 2004 Mencapai Rp. 23 Trilyun
Jumlah kasus korupsi terhadap dana APBN tahun 2004 mencapai Rp. 23 triliun. Meski demikian banyak kasus korupsi itu yang sulit diungkap dari nilai APBN 2004 sebesar Rp.584 triliun, sebanyak Rp. 23 triliun telah dikorupsikan. Jumlah korupsi itu dinilai Rachman sangat besar, apalagi ditengah era reformasi yang salah satunya mengupayakan pemberantasan korupsi.

Depdiknas Diduga Korupsi Rp. 150 Milyar
TEMPO Interaktif, Jakarta: LSM Peduli Pendidikan Bangsa melaporkan dugaan korupsi di departemen pendidikan nasional kepada penyidik Mabes POLRI. Menurut Sahidin kepada wartawan, pasalnya Menteri Pendidikan Malik Fajar bertanggung jawab atas dikeluarkannya SK No.358/C/Kep/DS/2003 tanggal 7 agustus 2003 mengenai buku-buku pelajaran matematika untuk sekolah dasar dan madrasah ibtidakiyah. Pasal yang dikenakan adalah UU No.20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional.
Masih banyak kasus-kasus korupsi yang lebih besar daripada kasus di atas. Akan tetapi karena keterbatasan maka saya tidak dapat menyebutkannya satu persatu. Diberitakan juga korupsi terbesar terjadi pada DEPAG yang notaene-nya adalah orang-orang yang memiliki nilai agama yang kuat.
Perang Melawan Korupsi di Indonesia

Secara empiris, penelitian Bank Dunia di Negara Asia tentang pemberantasan korupsi juga tidak menggembirakan bagi Indonesia. Dari studi korupsi di empat Negara Korea Selatan, Thailand, Filifina dan Indonesia, hasilnya Korea Selatan dan Thailand termasuk pemberantasan korupsinya lebih baik dari Indonesia dan Filipina.

Korupsi adalah salah satu hambatan terburuk dalam pembangunan suatu bangsa. Korupsi sangat dinikmati oleh orang-orang kaya tetapi sangat menyengsarakan bagi orang-orang miskin. Dari studi kasus korupsi di empat Negara itu, menurut Vinay Bhargava dan Emil Bolengaita, korupsi adalah salah satu hambatan terbesar untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi dalam sebuah Negara dan rentan sekali menambah kemelaratan warganya.

Pemberantasan korupsi di Indonesia saat ini dilakukan oleh beberapa institusi yakni Tim Tastipikor (Tindak Pidana Korupsi) dan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Komisi Pemberantasan Korupsi merupakan lembaga Negara yang bersifat independent yang didalam menjalankan tugas dan kewenangannya bebas dari kekuasaan manapun. Pimpinan komisi terdiri dari lima orang yang merangkap sebagai anggota yang semuanya adalah pejabat negara selanjutnya kepolisian, kejaksaan, BPKP dan lembaga non pemerintah dalam hal ini media massa organisai massa semisal ICW (Indonesian Coruption Watch).

Sebenarnya pemberantasan korupsi harus dimulai dari masyarakat itu sendiri. Di Indonesia korupsi itu halal, malah terkdang membanggakan. Lihat saja, para koruptor yang diperiksa kejaksaan atau yang sudah resmi masuk penjara (lapas), tidak ada dari mereka yang menutup wajahnya didepan kamera wartawan media massa cetak atau televisi. Mereka malah menebar senyum. Sebagaian dari mereka yang muslim malah memakai baju koko ala jamaah sholat jumat (mestinya pake kaos panjang loreng hitam putih seperti maling di kartun-kartun). Dengan baju putih itu, mungkin mereka ingin mengatakan bahwa korupsi yang mereka lakukan itu halal, toh masyarakat tidak rebut dan semua kebagian.

Bandingkan misalnya dengan maling ayam, jambret, pencopet, PSK (saya lebih suka menyebutnya WTS) dan perampok yang selalu menutup wajah kala menghadap kamera wartawan. Koruptor itu tidak malu, apa penyebab utamanya? Betulkah mereka dan keluarga koruptor bangga dengan sikap maling suami/bapaknya, setidaknya ada dua faktor yakni pertama, sikap masyarakat yang tidak kritis pada kalangan birokrat (PNS) plus sikap masyarakat yang terlalu mengagung-agungkan kekayaan dan kemewahan, tak peduli dari mana harta itu berasal dan sebagai akibatnya faktor kedua yakni standar harga diri, martabat dan kesuksesan itu terletak pada seberapa kaya seseorang dan seberapa mewah rumah dan mobilnya. Kejujuran dan integritas pribadi tidak lagi menjadi tolak ukur kebanggaan, apa gunanya jujur kalau kere, begitu sebagian orang berfikir.

Korupsi dan Agama
Mungkin menyakitkan melihat praktik keagamaan dan kekuasaan menyumbang pemiskinan (proletarisasi), selain kesenjangan moral pemimpin dengan rakyat. Ketika rakyat jatuh miskin dan mati kelaparan, pemimpin sibuk dengan kuasa dan surganya sendiri. Gejala pembiaran proletarisasi dalam prkatik keagamaan dan kekuasaan memunculkan pertanyaan, apakah agama dan demokrasi bagi pembebasan ummat dari pemiskinan, pembodohan dan penindasan?

Bagaimanapun diperlukan jalan damai melawan terorisme dengan pembebasan rakyat dari jebakan proletarisasi. Melalui tafsir profetis praktik ritual difungsikan bagi promosi kesejahteraan seluruh umat manusia. Istitho’ah (kemampuan) berhaji diberi makna sosial, sinterkelas dan ritual kurban dikelola sebagai aksi konkret melawan terorisme, proletarisasi dan hasrat korup.

Tafsir profetis bisa dipenuhi ketika wahyu dan tradisi kenabian tidak diperlakukan sebagai teks mati yang haram ditafsir ulang. Agama yang suci bukan diletakkan sebagai negasi budaya yang menyejarah yang terus berubah. Konstruksi ajaran susunan ulama ribuan tahun lalu tidak diterima secara taken for granted sebagai kesempurnaan suci dengan sendirinya (am sich). Tuhan dengan wahyu-Nya dimaknai berbicara secara on-line (langsung) kepada umat manusia dalam dinamika sejarah yang terus berubah.

Tanpa tafsir profetis mungkin tuhan telah dibunuh pemimpin agama hingga tak lagi menunjukkan kuasa-Nya mengubah kaum proletar seperti kritik Nietzsche. Pemimpin agama dan politik gagal mendengar jeritan jutaan rakyat yang jatuh miskin dan kelaparan, ketika Tuhan yang maha hidup tidak ditafsir dalam aksi profetis. Atau, hari-hari mendatang ditahun 2006 akan tetap dihantui aksi-aksi terror atas nama kesucian agama dan janji surgawi dengan pemimpin yang tak peduli nasib rakyat.

Kalau korupsi mengandung unsur penyalahgunaan wewenang dan merugikan kepentingan orang banyak, jelas bahwa dampaknya pun cukup signifikan bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat. Bagaimana agama menyikapi persoalan ini?

Karena korupsi selalu melibatkan jarring-jaring kekuasaan atau otoritas Negara, maka perlu dijabarkan bagaimana prinsip islam tentang pengelolaan Negara. Pertama, Negara berkewajiban untuk menegakkan ketertiban umum, melindungi kemanan seluruh warga, dan menegakkan keadilan bagi kemaslahatan tanpa membeda-bedakan. Dalam kaedah ushul fiqh disebutkan bahwa seluruh kebijakan dan tindakan pemimpin terhadap rakyatnya haruslah selalu bersumber pada kepentingan mereka (rakyat).

Kedua, sebagai pembawa amanat, pemerintah harus melakukan perlindungan dan pemberdayaan hak-hak rakyat yang lemah. Karena itu Negara yang tidak menunjukkan komitmen pada keadilan dan perlindungan bagi rakyat lemah, dalam pandangan islam dianggap mendustakan agama. Lalu bagaima jika dikaitkan dengan korupsi? Sebagaimana diketahui islam tidak hanya menganjurkan pemeluknya untuk senantiasa berhubungan dengan allah, namun juga dengan sesame manusia dan lingkungannya, termasuk memburu harta. Namun demikian, upaya memburu harta itu hendaklah dilakukan dengan penghalalan segala cara (al maqosid tabarriru al wasa’il). Dengan demikian upaya yang dilakukan dengan cara yang tidak tepat seperti pencurian dalam bentuk apapun hukumnya aadalah haram, karena itu termasuk tindakan pencurian atau korupsi atau ghulul.

Jika demikian, bagaimana menyikapinya? Keputusan Munas alim ulama NU dan konfrensi besar NU diputuskan bahwa selayaknya kita meneladani nabi yang enggan menyolati jenazah pencuri. Dengan demikian, koruptor apabila mati hendaknya tidak disholati. Ancaman keras semacam ini didasarkan pada kenyataan bahwa korupsi merupakan penghianatan terhadap ummat, rakyat. Dilihat dari cara kerja dan dampaknya, korupsi dikatagorikan sebagai pencurian (syariqah) dan perampokan (nahb).

Jumat, 08 November 2013

Apakah Semua Agama Sama dan Benar?

Pada saat ini ada kelompok yang berpendapat bahwa “semua agama adalah sama”, baik dan benar, artinya semua agama tujuannya sama hanya caranya saja yang berbeda, mereka mengatakan setiap agama pasti ingin menuju kepada Tuhannya, tetapi setiap agama mempunyai caranya masing-masing. Islam dengan Al-Qur”an dan Al-Hadist sedang Kristen dengan Alkitabnya, pendapat ini sering dihubung-hubungkan dengan kata-kata mutiara : “banyak jalan menuju Roma “
Pendapat ini didukung dan di motori mereka yang menamakan dirinya Islam Progresif, Plural dan Liberal, bahkan mereka telah melempar sebuah opini bahwa tidak adil kalau hanya orang Islam saja yang masuk surga, orang Kristen, Hindu dam Budha juga berhak masuk surga. Tetapi aneh, mereka memaksakan pendapatnya ini hanya kepada umat Islam saja, artinya, hanya umat Islamlah yang dipaksa akidahnya agar mau berpendapat bahwa “semua agama adalah sama” dan mau berpendapat bukan orang Islam saja yang akan masuk surga.

Sementara di sisi yang lain, mereka sama sekali tidak menerapkan pendapatnya kepada umat Kristen, agar umat Kristen juga berpendapat bahwa “semua agama adalah sama”, mereka membiarkan umat Kristen tetap dalam akidahnya yaitu agama yang paling benar hanyalah Kristen.
Tentu saja ini menunjukkan bahwa mereka yang memaksakan opini “semua agama adalah sama”, hanyalah ingin mengobok-obok dan mengotori akidah umat Islam, mari kita buktikan bahwa “setiap agama memang berbeda”.
SURGA DAN NERAKA 
Orang-orang Yahudi mengatakan :
Surga hanya diperuntukkan bagi orang-orang Yahudi, artinya, siapapun yang bukan Yahudi tidak akan dapat masuk surga, melainkan akan masuk neraka semuanya di akhirat kelak. Talmud

Demikian di antara yang disebutkan di dalam kitab mereka yaitu Talmud.

Orang-orang Kristen juga mengatakan hal yang sama :
Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Yohanes 14:6

Menurut pemahaman orang-orang Kristen, tidak akan masuk surga kecuali orang-orang yang beragama Kristen, artinya, sipapun yang tidak beragama Kristen kelak di akhirat akan dicampakkan ke dalam neraka.
Namun Allah SWT membantah perkataan mereka dengan firman-Nya bahwa perkataan mereka itu hanyalah angan-angan kosong belaka :
Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata:"Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi dan Nasrani". Demikian itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah:"Tunjukkan kebenaranmu jika kamu adalah orang-orang yang benar". QS. 2:111
Maksudnya, Allah SWT menyangkal pengakuan orang-orang Yahudi yang mengatakan hanya Yahudilah yang akan masuk surga, dan Allah SWT juga menyangkal pengakuan orang-orang Kristen yang mengatakan hanya orang-orang Kristenlah yang akan masuk surga.

Allah SWT menyangkal pengakuan orang-orang Yahudi dan Nasrani tersebut dengan firman-Nya :
Demikian itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong belaka. Dan dalam ayat lainnya, Allah SWT menegaskan setegas-tegasnya bahwa mereka semua yaitu Yahudi dan Nasrani akan masuk ke neraka Jahannam :
Sesungguhnya orang-orang kafir yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahan-nam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. QS. 98:6
Dari uraian di atas sangat jelas bahwa setiap agama mengklaim hanya ajarannya saja yang benar dan ajaran agama yang lain adalah sesat tidak akan mengantarkan ke surga. Tentu saja kenyataan ini membuktikan kelompok yang berpendapat semua agama adalah sama dan semua berhak masuk surga adalah kelompok yang tidak berdasar-kan dalil kitabiah.

Namun kelompok ini tidak dapat menerima begitu saja keterangan Allah SWT yang sudah amat jelas tersebut, mereka dengan akalnya yang cerdas berusaha mencari penafsiran lain (takwil) untuk menolak maksud ayat tersebut.
Bukankah usaha mereka ini secara tidak disadarinya telah menolak ayat-ayat Allah SWT “ dan bukankah itu menjadikannya keluar dari Islam “
Padahal sudah jelas, orang-orang kafir yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik pasti masuk neraka. Lalu dari mana mereka sampai bisa mengatakan setiap pemeluk agama apapun akan masuk surga
MUHAMMAD SAW NABI TERAKHIR 
Iman Kristiani tidak bisa mengakui Muhammad saw adalah seorang nabi. Ketika mereka menyatakan Muhammad saw adalah seorang nabi, maka lenyaplah ke-Kristenan-nya. Ketika lenyap ke-Kristenan-nya maka secara otomatis, menurut iman Kristiani dia termasuk orang-orang yang tidak diselamatkan oleh Yesus alias neraka.
Sementara itu, umat Islam wajib mengakui bahwa Muhammad saw adalah seorang nabi, bahkan harus ditegaskan keyakinan tersebut bahwa Muhammad saw adalah nabi terakhir, ketika umat Islam tidak mengakui Muhammad saw sebagai nabi terakhir maka ia secara otomatis keluar dari Islam, dan tentu saja menurut iman Islam, orang tersebut keluar dari Islam.

Bila pandangan terhadap Muhammad saw saja antara umat Kristiani dan umat Islam tidak bisa disamakan, dari mana dapat dikatakan semua agama adalah sama.
Tentu saja, kelompok yang mengatakan semua agama adalah sama dan benar, pastilah mereka sembunyikan kenyataan tersebut atau karena dangkal pengetahuannya tentang akidah Islam dan tentang akidah Kristen “““
STATUS YESUS / NABI ISA AS
Umat Kristen, berkeyakinan bahwa Yesus adalah Tuhan, ketika umat Kristiani mengatakan bahwa Yesus bukan Tuhan alias manusia biasa atau seorang nabi, maka lenyaplah ke-Kristenan-nya, dan itu berarti menurut iman Kristen dia termasuk orang-orang yang akan masuk neraka.
Tetapi, umat Islam berkeyakinan sebaliknya, bahwa Yesus/Isa as bukanlah Tuhan tetapi seorang nabi utusan Allah SWT kepada Bani Israel. Ketika umat Islam berkeyakinan bahwa Isa putra Maryam adalah Tuhan maka kafirlah dia dan keluar dari Islam.

Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata :"Sesungguhnya Allah itu adalah Al-Masih putera Maryam" QS. 5:17
Artinya, menurut Islam, orang-orang Kristen akan masuk neraka karena mengatakan Yesus itu Tuhan, dan menurut Kristen, orang Islam akan masuk neraka karena tidak mengakui Yesus seba-gai Tuhan. Sungguh amat kontradiktif.

Lalu dari mana dalilnya, bahwa Islam dan Kristen adalah sama, kalau persepsi tentang Yesus/Isa as saja tidak bisa disatukan karena bertolak belakang --kontradiksi--
Tentu saja kelompok yang menyatakan semua agama adalah sama, dia pasti dinyatakan sesat oleh umat Islam dan dinyatakan sesat juga oleh umat Kristen. Lalu anehnya, kelompok ini memaksakan pendapatnya hanya kepada orang Islam, kenapa kelompok ini tidak mencoba membawa pendapatnya kepada orang Kristen ?
Tentu saja jawabannya, karena mereka ingin mengobok-obok akidah Islam yang telah sempurna ini dari dalam. Atau mereka takut ketahuan misinya apabila pendapat mereka ini diterapkan juga kepada agama Kristen, akan tampak sekali kontradiksi antara akidah Islam dan akidah Kristen, dan ini berarti akan menunjukkan dengan sendirinya bahwa Islam dan Kristen memang beda secara akidah, dan tidak bisa saling membenarkan.

Kalau umat Islam dipaksa membenarkan akidah umat Kristen, itu berarti umat Islam dipaksa mengakui Yesus sebagai Tuhan, bukankah ini mengeluarkan dari Islam ?

TENTANG PENYALIBAN
Salah satu akidah umat Kristiani adalah mengakui adanya penyaliban Yesus untuk menebus dosa warisan, Ketika seorang Kristen tidak mengakui Yesus telah mati di salib, maka hilanglah ke-Kristenan-nya, artinya ia bukan lagi sebagai orang Kristen, sehingga menurut iman Kristen ia telah kafir dari Kristen.
Sementara, Allah SWT memberikan petunjuk-Nya yang sangat jelas yaitu bahwa Nabi Isa as sama sekali tidak dibunuh dan tidak pula disalib, tetapi, yang dibunuh dan disalib adalah seseorang yang diserupakan dengan nabi Isa as.
dan karena ucapan mereka:"Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putera Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. QS. 4:157

Ketika umat Islam mengakui atau membenarkan bahwa Nabi Isa as mati disalib, berarti dia secara tegas menyangkal petunjuk Allah SWT tersebut, dan berarti dia telah menginkari ayat-ayat Allah SWT, mengingkari ayat-ayat Allah SWT berarti mengeluarkan dia dari Islam.
Mungkinkah seseorang berkeyakinan Yesus mati disalib sekaligus berkeyakinan Yesus tidak disalib “““, tentu saja dengan hati nurani dan akal yang jernih tidak akan mungkin berkeyakinan demikian.
Hal di atas membuktikan, tidak mungkin mengatakan semua agama adalah sama dan benar. Umat Kristen mempunyai keyakinan Yesus telah mati di salib dan umat Islam berkeyakinan sebaliknya, bahwa nabi Isa as tidak dibunuh dan tidak pula disalib. Itu berarti Islam tidak bisa mengatakan agama Kristen adalah agama yang benar, begitu juga sebaliknya, Kristen juga tidak bisa mengatakan Islam adalah agama yang benar.
Jika akidah Islam dan Kristen tentang penyaliban sangat kontradiksi dan tidak bisa membenarkan satu dengan yang lainnya, maka dengan dalil apa lagi harus mengatakan semua agama adalah sama dan benar dan mengatakan setiap pemeluknya berhak masuk surga “““ Terbukti, jalan menuju surga hanya satu, dan jalan lainnya ke neraka.

HANYA ISLAM AGAMA YANG BENAR
Dari uraian sebelumnya, tidak mungkin mengatakan semua agama adalah sama dan benar, dan tidak mungkin pula mengatakan pemeluk agama lain berhak masuk surga.

Apakah kelompok yang mengatakan semua agama adalah sama dan benar tidak mengetahui dalil tersebut, mereka sangat mengetahui, tetapi, rupanya hati nuraninya kalah dengan hawa nafsunya.

Padahal Allah SWT telah mengingatkan kita, bahwa hanya agama Islam yang diridhoi-Nya, yang berarti agama yang lain dimurkai-Nya :
Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam. QS. 3:19

Apakah masih kurang jelas dan tegas, bahwa hanya agama Islam yang benar di sisi Allah “, mari kita kutip penegasan Allah SWT, yang menyatakan bahwa selain agama Islam tidak akan diterima :
Barangsiapa mencari agama selain dari agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia diakhirat termasuk orang-orang yang rugi. QS. 3:85

Bahkan Allah SWT, mengingatkan kita, agar kita jangan sampai mati kecuali dalam keadaan Islam.

Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'kub. (Ibrahim berkata) : "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam". QS. 2:132

Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah sebenar-benar taqwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. QS. 3:102

Bila dalil-dalil yang begitu jelas dan gamblang, masih belum juga membuka hati untuk mengatakan bahwa hanya agama Islam-lah agama yang benar, maka sebagai penutup untuk orang-orang yang menga-takan semua agama adalah sama dan benar, mari saya kutipkan ayat untuk menjadi perenungan bersama :
“Mereka itulah yang dikunci mati hati mereka oleh Allah dan mengikuti hawa nafsu mereka”. QS. 47:16
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan al-Qur'an ataukah hati mereka terkunci” QS. 47:24

JIKA SEMUA AGAMA SAMA DAN BENAR : Maka tidak salah kalau seseorang yang tidak sempat shalat lima waktu dan sholat Jum”at, menggantikannya dengan pergi ke gereja untuk mengikuti kebaktian pada hari Minggu, atau sebaliknya bagi orang Kristen yang tidak sempat ke gereja hari Minggu karena ingin liburan, dia bisa ikut sholat Jum”at sebagai ganti kebaktiannya. Dan tidak perlu lagi, jauh-jauh ke Makkah untuk ibadah haji, cukup digantikan pergi ke BALI mengikuti apacara NYEPI, setelah itu mampir ke pantai kuta untuk berjemur. :)

Misteri Zikir Akhir Zaman


TAK DIRAGUKAN lagi bahwa zikir adalah modal utama dalam menjalankan tugas utama hidup kita, yaitu beribadah kepada Allah. Bahkan, inti seluruh ibadah adalah zikir : menyebut, mengingat, memahami, merenungkan, dan mengamalkan petunjuk Allah. Zikir adalah ibadah yang paling ringan dan murah. Zikir juga merupakan ibadah yang fleksibel, karena bisa dilaksanakan di semua tempat, waktu, dan keadaan. Oleh karenanya, ia adalah ibadah sepanjang hayat.
Kita sudah biasa mendengarkan ceramah atau membaca penjelasan bahwa doa dan zikir mendatangkan ketenangan jiwa, meninggikan derajat, menambah pahala, dan menggugurkan dosa. Tetapi, bagaimana dengan sejumlah hal ‘luar biasa’ berikut ini?
  • Tasbih, tahlil, tahmid, dan takbir menjadi makanan dan minuman fisik saat kaum muslimin mengalami bencana kekeringan dan kelaparan ekstrim selama tiga tahun sebelum kemunculan Dajjal.
  • Tahlil dan takbir yang dikumandangkan 70.000 Bani Ishaq pasukan Al-Mahdi meruntuhkan benteng Konstantinopel di daratan, lautan, dan pintu gerbang kota.
  • Zikir dan doa sebagai modal kekuatan Dzul-Qarnain saat membangun benteng pembatas, juga sebagai modal kekuatan bangsa Ya’juj dan Ma’juj untuk melubangi dan meruntuhkan benteng pembatas tersebut, —dan ajaibnya, sebagai senjata Nabi Isa dan kaum muslimin untuk menewaskan dan sekaligus menguburkan bangsa Ya’juj dan Ma’juj. Padahal, semua penduduk bumi dan langit tidak mampu membendung kebrutalan dua bangsa perusak yang besar, kejam, dan tangguh itu!
  • Zikir dan doa menyelematkan pribadi dari pembantaian, mengokohkan pasukan Islam, memporak-porandakan pasukan musuh, dan mengantarkan prajurit muslim kepada mati syahid; terutama di masa kekacauan akhir zaman dan perjuangan Al-Mahdi-Nabi Isa untuk memakmurkan dunia dengan syariat Allah.
  • Zikir dan doa menghindarkan harta dan nyawa kaum muslimin dari bencana alam, di saat akhir zaman sering terjadi gempa bumi, hujan meteor, kegelapan pekat, dan pengubahan bentuk manusia. Bahkan, doa dan zikir bisa mengubah bencana menjadi sebuah berkah.
  • Zikir dan doa mengandung lima kekuatan dahsyat yang menyelamatkan kaum muslimin dari segala penyakit fisik, baik secara preventif maupun kuratif.
  • Doa dan zikir mengajarkan visi, misi, dan langkah-langkah operasionil yang harus ditempuh oleh kaum muslimin untuk mempertahankan iman, meningkatkan amal, menyusun fusthath iman (kelompok iman), dan membentenginya dari pengkhianatan dari dalam; manakala fitnah Duhaima’ —yang mengawali keluarnya Dajjal, telah datang menampar umat Islam.
  • Doa dan zikir mementahkan semua tipu daya, kepalsuan, dan kekuatan Dajjal. Padahal, Dajjal membawa sungai air dan api, juga gunung roti; mampu memerintahkan langit untuk menurunkan hujan dan bumi untuk menumbuhkan tanaman; bahkan menghidupkan kembali beberapa orang yang telah mati.
  • Doa dan zikir mendatangkan kemulian bagi seorang muslim untuk ikut menyambut turunnya Nabi Isa dari langit, mendapat stempel keimanan dari binatang yang bisa berbicara, dan menggapai taubat sebelum matahari terbit dari arah barat.

Kamis, 07 November 2013

contoh drama longser basa sunda



Judul     :               RAJA NEANGAN PAMAJIKAN.
Tokoh   :               1).  Raja : Zaenal Misbah Ibrahim
                                2.) Patih : Yudi Mulyadi
                                3).  Penasihat : Asep Alpan Rosadi
                                4). Pengawal :
                                5).Istri Raja : Lina kartini Novia Herdiana
                                                         Lianny Fitriadi
                                6). Calon Istri Ke-3 : Santi Widianti
                                                                     Chandra Agustiena
                                                                     Rini Pujianti
                                                                     Yeti Waryati
                                                                     Mita Siti Nur Indah
                                7). Pasangan Suami Istri : Yogi Rulistiyana
                                                                                Santika Suri Nur Indah
                                8). Penari : Ai Septiani Nurfalah
                                                      Wina Winarti
                                                      Windy Ameliani Permana
                                9). Prolog : Rizky Amalia
Pengering  :        1). Andri Gunawan
                                2). Nana Sobarna
Rakyat : all Studnts  kelas
               
                       
 
Prolog :
                        Zaman baheula pisan hirup hiji karajaan anu ngarana karajaan mangku bumi teu kabawa. Dina hiji poe Raja keur galau manehna mikirkeun hayang boga deui pamajikankeun langsung raja ngayaken sayambara. Tapi raja gesboga pamajikan 2.  , Raja ngayaken  meunangkeun pamajikan anyar kumaha lumangsungna ieu carita, langsung urang tinggali……
Babak I Dikerajaan
Lina                : “akang leres nyah akang the bade kawin deui?
Zaenal           : “muhun nyai, akang the hoyong kawin deui!
Lina                : “nya akang teu karunya kapamajikan akang nu ngora? Karek oge dikawin 2 bulanku akang the ayeuna akang bade kawin deui.
Zaenal           : “ah nyai karunya – karunya teuing ambek – ambekan wae pamajikan akang anu ngora mah jadina bosen ka akang na oge.
Liany              : “naon akang? Ujug – ujug kitu? Nya ari nyaho kitu mah mun abdi the tong dikawin atuh!
Lina                : “atos – atos eteh ayeuna mah kumaha akang wae keun ayeuna mah kahoyong na kumaha!
Liany              : “lain ku kituna eteh, pan urang the tos puguh di duakeun terus ayeuna rek ditilukeun? Kawas lotek wae urang the dikitu kieu?
Zaenal           : “geus ayeuna mah kumaha akang wae anjeun mah kudu nurut kanu jadi salaki!
Raja                :  “(raja bulak-balik siga anu bingung ) Patih……. Patih…….Patih……. kamana yeuh patih…… Patih….Patih…..(tuluy patih datang nyampeurkeun)
Patih              :  “ Sendikodawu….. Raja…… “
Raja                : “kunaon maneh telat patih……. “
Patih              : “hampura Raja taditeh keur Twiteran heula tos Follow awewe geulis”
Raja                : “Silaing pagawean ukur twiteran wae atuh “
Patih              :”hampura Simkuring Raja,”
Raja                : “Maneh nyaho teu kuring keur galau”
Patih              : “Lamun galau ulah risau make atuh kartu as.”
Raja                : “ ee…ee…. Sipatih ngajak ocon jeung kami”
Patih              : “Punten weh atuh raja, kunon atuh galau teu boga pulsa nya?”
Raja                : “Kieu patih kami teh lain teu boga pulsa, pulsa mah kami mah loba teu kawadahan..”
Patih              :”terus kunaon ???”
Raja                :”kieu kami teh hayang boga pamajikan deui “
Patih              :”eh ari raja meuni sarakah teuing!! Urang ge can boga pamajikan”
Raja                :”kumaha dewek weh atuh”
Patih              :” muhun atuh upami raja kahoyongna kitumah kumaha deui atuh….! (trus patih ngageroan penasehat)
Patih              : (penasehat ngarana udin) “udin….. udin….. kamana ieu si udin”
Penasehat   : (penasehat datang nyampeurkeun si patih) “sendikodawu patih piye kabare….. aya naon… naon… “
Patih              :”maneh meni lila teuing atuh…”
Penasehat   : “Hampura patih, tadi teh keur chattingan jeung awewe geulis”
Patih              : “Ari maneh pagawean ngan saukur Chattingan we deuih. Tuh si raja hayangeun kawin deui.
Penasehat   : “Gusti eta si raja. Ayeuna dimana si raja na?
Patih              : “Aya tuh, keur mondar mandir kawas setrikaan titatadi.
Penasehat incah nyamperkeun Raja.
Penasehat   : “aya naon sang baginda maharaja….”
Patih              :"kieu raja urang the hayang deui boga pun bojo, tah manehna maentahkeun ka urang sangkan titah neangan pipunbojoeun anu bageur, tur loba biasa masak tah kumha carna supaya meunangkeun pi pamajaikan  neun anu kitu..?”
Penasehat   : “lamun ceuk saran urang mah jeung nilik kana buku catetan ojos marjono mun hayang meunangkeun pamajikan anu bageur jeung loba kabisamah kudu ngayakeun samacem syaembara ?
Patih              : “tapi naon syaembarana???”
Raja                :” kumaha lamun syaembarana cena masak wae….. da boga pamajikan 2 oge teu barisaeun masak….?”
Penasehat   :”alus tah upami kitu mah jadi baginda teu kudu kukulutus lamun bade tuang the…!”
Raja                :” lamun kitumah ayeuna silaing ku kami di parentah nyieun surat syaembara jeung umumkeun ka rakyat…..”
Penasehat raja tuluy nyieun surat beware jeungeun karakyat pihal aya syamebara pemilihan calon pamajikan raja anu bias masak tur bageur, teu lila panasehat mangil pengawal..
Penasehat   :”pengawal……?
Pengawal     :”sendikodawu ….”
Penasehat   :”ayeuna silaing umumkeun ka rakyat kabeh eusi surat ieu”
Pengawal     :”sendikodawu….”
Pengawal indit ka alun-alun kota dibaturan ku pengawal hij deui
Di alun-alun kota raja loba rakyat anu keur ngajalnkeun aktivitasna…. Dung…..dung…..dung…dung… sora goong di sadakeun ku pengawal sangkan rakyat ngumpul kabeh……
Pengawal     : “dibewarakeun ka sadayana rakyat dikerajan aya syaembara eukeur pemilihan calon pamajikan raja syaratna kudu bias masak anu kalayan ni’mat….. saha bae anu rek ngiluan daftar wae ka istana burit ayeuna tertanda… penasehat raja”
Pengawal anu ngumumkeun balik deui ka istana ra’yat oge balik deui ka pagaweanana dina antara ra’yat aya anu simpati jeung ngadukung aya oge anu nyeungserikeun..
Ra’yat            :”aya-aya wae boga raja the…. Beuki kawin hahahah”
Ra;’yat 2       :”he’eh sugan teu sebueh hiji”
Ra’yat 3        :”eta ulah kitu bising kadengeun pengawal ke di penjara maneh…”
Ra’yat            :”is…. Embung can kawin…..”
Ra’yat 3        :he’eh ulah ngomong kitu sa goring-gorengna raja the eta the pamingpin urang”
Ra’yat 2        :”kumaha maneh pan boga budak rek cena ngiluan moal”
Ra’yat 3                :”so pasti atuh lumaya bias jadi mitoha raja mah hahahahaha tah ayeuna geulis maneh siap’-siap jeungeun daftar di istana”
Di istana sibuk loba anu ngadaftarkeun diri pengawal oge sibuk cutat-catet
Istri 1             :”naha aya naon rame pengawal…….”?
Pengawal     :”aduh gusti permaisuri teu apal yen raja the hoyong deui nikah….”
Istri 2             :”nu bener (semu nyentak)”
Pengawal     :”bener aslina gusti permaisuri..”
Para istri ninggalkeun tempat pendaftaran langsung ka raja
Istri 1             :”naha bener akang the bade nikah deui….?”
Raja                :”nya teu ninggal tadi diluar….”
Istri 2             :”serius akang….. naha atuh akang the…. Nya kurang naon atuh………. Naon kasalahan abdi make nepika kawin deui…… (semu sedih bari neteskeun cai panon)”
Raja                :”anjeun nyaraho yen kasalahan anjeun belah mana….?? Kaula hayang meunang pamajikan anu pinter masak eta anu ku aranjeun teu tiasa….”
Istri 1             :”teu bias kitu atuh akang…..?”
Raja                :’geus ieu kaputusan simkuring anu geus teu bias diganggu mun maraneh heug daek akang akwin deui sukur lamun embung jig arindit”
Istri raja teu bias ngalawan kana kaputusan salakina manehna tuluy arindit……
….
Isukna arena syaembara pinuh ku ra’yat anu lalajo tidinya oge aya calon-calon anu geus siap mamekeun masakanana hareupeun raja sangan di asaan….
Raja datang di baturan ku patih jeung penasehat
Patih              :”euleuh… siga anu ngeunah kitu atuh masakan the jadi ngacay atuh……”
Raja                :”bener ceuk maneh patih tapi lain ku tampilana hungkul tapi ku rasana…..”
Penasehat   :”bener raja mun kitu mangga atus urang ngawitan..”
Raja                :”ra’yat-ra’yat anu sami hadir di ieu tempat maraneh bakal jadi saksi yen poe ayeuna bakal ditantukeun saha anu meunangkeun syaembara ieu……..”
Raja diuk dina korsi anu geus disayagikeu di baturan ku patih jeung penasehatna……
Peserta 1     :(nyodorkeun masakanana)”mangga cobian baginda”
Raja                :(ungeuk-ungeukan)” sok peserta anu kadua”
Peserta2      :(nyodorkeun masakanana)”mangga cobian baginda”
Raja                :(ungeuk-ungeukan)” sok peserta anu katilu”
Peserta 3     :(nyodorkeun masakanana)”mangga cobian baginda”
Raja                :(ungeuk-ungeukan)” sok peserta anu kaopat”
Peserta4      :(nyodorkeun masakanana)”mangga cobian baginda”
Raja                :(ungeuk-ungeukan)” sok peserta anu kalima”
Peserta5  :(nyodorkeun masakanana)”mangga cobian baginda”
Sabada rengse nyobian kabeh anu di sadiakeun ku para peserta raja maju kahareup…
Raja                :”kabeh masakan lumayan peserta anu kahiji tampilan alus han kurang uyah…peserta ka dua sarua asin teuing… peserta anu ka tilu rada ngeunah tapi loba teung pecinna…. Anu ka opat kuarang asak teuing buru-buru teuning cirri khasna tapi anu kalima etamah anu dipikaharep pisan uyahna pas asakna meujeuhna pokonamah I like it…. Tah kumargi kitu kaula geus mutuskeun bahwa peserta anu kalmia bakal jadi calon pun bojo kaula….
Peserta5      ;(semu reuwas jeung bungah)”nya heeh kuring menag atur nuhun….(ra’yat aya anu mere selamat ka manehna  raja nyampeurkeun peserta anu kalmia)
Raja                :”timimiti poe ayeuna anjuen resmi jadi pamajikan kuring……(raja tuluy ngagandeng peserta anu kalima ka senggasanana bari di iringan ku ra’yat anu baringeheun)>




TAMAT